"Aku masih terus belari untuk
menemukanmu,
namun meskipun aku berteriak
dan menyerah, kau tetap saja
bersembunyi di tempatmu.
Aku tidak tahu,
aku mungkin hanya akan
terus berlari untuk bertahan.Hari ini aku menjadi pencari lagi,
tapi aku tetap tidak bisa
menemukanmu,
berhentilah, ayo muncul."....
****
Aku terbangun pada suasana ruang UKS pada suasana sore hari.
Apakah jam pelajaran sudah selesai? Pada sisi ranjang yang tertutupi oleh tirai berwarna putih tampak berayun karena angin dari jendela kaca di dekatku.
Mengapa rasanya hampa sekali.
Sayup-sayup terdengar suara seseorang sedang berbicara, semakin tersadar pada alam akupun semakin jelas mendengar pembicaraan itu.
“Tidak perlu mengelak atau berpura-pura menyesal, semua masalah ini memang berasal darimu, bukan dariku, Jake ataupun Sarang!”
Itu suara Ryujin ….
Pada siapa dia marah-marah? Baru kali ini aku mendengar Ryujin marah hingga menuduh seseorang dengan begitu keras sambil membawa namanya sendiri atau aku dan Jake.
“Berkacalah, siapa sebenarnya pacarmu? Kau berusaha memanfaatkan Sarang hanya untuk membuat Minjeong cemburu, begitu? Sarang tidak akan pernah merayumu, aku tahu itu, pasti kau yang mendekati Sarang lebih dulu, dasar tidak tahu diri,”
“Aku tidak perduli kalau kau sudah berkelahi dengan Jay demi Sarang atau demi dirimu sendiri, aku tidak perduli, tapi satu-satunya yang kuketahui hanyalah kau penyebab mengapa kami menjadi seperti ini, mulai sekarang jangan pernah mendekati Sarang lagi ataupun menarik Sarang dalam masalahmu.”
Aku mencoba untuk bangkit dari bangsal UKS sambil menghirup udara dalam-dalam, ketika kakiku menyentuh lantai entah mengapa ada sedikit rasa sakit pada pergelangan kaki, sudah pasti kakiku terkilir saat jatuh tadi.
“Kau urus pacarmu yang selalu menganggu kami, jika di masa depan Jay, Chenle ataupun teman-temannya sampai melakukan hal ini lagi hingga kami bertiga menjadi sasaran, aku pastikan, akan kutarik kulitmu hingga habis. Ingat itu. Berani sekali penggemarmu mengunciku di ruang diskusi lalu melukai Sarang dan Jake.”
Sejenak aku merasa ragu untuk melangkah setelah mendengar amarah serta ancaman dari Ryujin, beberapa hal yang sudah lama kulupakan entah mengapa kembali teringat lagi, beberapa pusaran memori yang sudah lama hanya tersisa beberapa keping saja.
Aku kembali ingat seberapa dingin lantai lapangan olahraga ketika aku jatuh di atasnya setelah kepalaku membentur dinding, ataupun dingin lantai kantin ketika aku ketakutan hingga tidak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Diary [TXT - Beomgyu]
FanfictionJung Sarang merasa kalau hidupnya selalu saja terkena sial. Segala hal yang dia lakukan selalu saja tidak berjalan lancar meskipun sudah berusaha untuk menanggulanginya. Sampai suatu hari ponsel Sarang terpasang sebuah aplikasi aneh bernama Fortune...