"Seluruh memori itu
akan membeku di dalam es
dan akan berubah menjadi sekepal
trauma yang sulit mencair,
carikan api bila ingin membakar
setiap hawa dingin pada
ruang hati yang beku itu,
akan tetapi bagaimana?
ketika kau mencairkan
seluruh es trauma maka
benci dan dendam yang akan
membakar semuanya menjadi abu.".....
****
Mengapa hari ini langitnya cerah sekali?
Aku melihat ke atas, hanya ada beberapa awan putih di atas sana sedangkan sisanya hanyalah warna biru cerah yang begitu cantik.
Sayang sekali kalau hari ini tidak seindah kenyataan.
Orang tua Jake pulang dari Australia, hari ini mereka datang ke sekolah untuk mengusut masalah pembullyan yang terjadi padaku, Jake dan Ryujin, bahkan Paman Ryujin juga datang untuk ikut protes pada sekolah.
Pada awalnya aku sangat takut jika orang tua Jake mengadu pada orang tuaku tentang masalah ini, tetapi aku tidak membuka mulut meskipun mereka bertanya, katanya hari ini mereka juga akan datang ke sekolah bersama orang tua Jake.
“Lihat itu, lihat itu, wajah Jay persis seperti tomat busuk,” bisik Ryujin yang duduk di sampingku, bersama Shuhua dan Yuri.
“Hari ini orang tua Jay juga dipanggil untuk bertemu orang tua Beomgyu, sungguh, ini benar-benar kacau,” timpal Yuri.
Ryujin tersenyum miring sambil melirik pada Jay, dia terlihat senang sekali karena orang itu kini terlibat masalah yang sulit, kasus berkelahi hingga melukai orang hingga babak belur katanya memiliki hukuman berat.
“Aku sangat puas melihatnya, kali ini aku juga akan semakin mengadu pada orang tuaku atas semua yang sudah dilakukan oleh orang itu kepada kita, lihat saja,” ucapnya.
Dia menoleh padaku seraya menepuk bahuku, “Kau juga harus mengatakan semuanya kepada guru seperti apa perlakuan Jay dan teman-temannya padamu, mengerti?”
Memang untuk apa?
Kalau aku mengadukan masalah ini pada para guru atau orang tuaku, memang apa yang akan terjadi? Apakah semuanya akan kembali normal atau mereka akan jera dan berhenti menggangguku?
Jujur saja, aku tidak merasa yakin.
Bahkan saat ini Minjeong di bangkunya terlihat melirik beberapa kali padaku dengan tatapan benci, bagaimana bisa aku terbebas dari mereka? Alih-alih untuk menjalani kehidupan sekolah yang normal.
Bisa saja aku akan mati sebentar lagi.
Seorang guru datang ke dalam kelas pada jam istirahat seperti ini untuk memanggilku, Ryujin, Jake dan Jay, sudah kuduga hal ini akan terjadi juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Diary [TXT - Beomgyu]
FanfictionJung Sarang merasa kalau hidupnya selalu saja terkena sial. Segala hal yang dia lakukan selalu saja tidak berjalan lancar meskipun sudah berusaha untuk menanggulanginya. Sampai suatu hari ponsel Sarang terpasang sebuah aplikasi aneh bernama Fortune...