[Diary 25] Benang Merah : Takdir

829 234 160
                                    

"Aku mulai mencoba bercermindi atas genangan air,hanya untuk memastikansiapa sebenarnya diriku,akan tetapi bayangan ituterasa seperti menjauhseakan dia bukanlah diriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mulai mencoba bercermin
di atas genangan air,
hanya untuk memastikan
siapa sebenarnya diriku,
akan tetapi bayangan itu
terasa seperti menjauh
seakan dia bukanlah diriku."

....

****

Pagi ini aku terbangun dengan kepala yang pusing.

Aku terhuyung-huyung pelan untuk mencuci muka di kamar mandi dan sikat gigi sambil sesekali memegangi kepalaku, rasanya seperti berputar-putar.

Ketika meletakkan sikat gigi pada wadahnya, aku melihat pantulan diriku sendiri di cermin, kenapa bibirku menjadi seperti ini? Rasanya seperti ada yang berbeda, ditambah lagi rasanya sakit.

Astaga, bibirku luka?

Pelan-pelan kusentuh bibirku, ternyata benar-benar ada luka di sana, pantas saja sebelum menyikat gigi tadi seperti ada setitik merah di bibirku, ternyata itu adalah darah yang mengering.

“Sarang, sarapan!”

Kak Jaehyun membuka pintu kamar setelah mengetuknya beberapa kali, aku keluar dari kamar mandi dengan santai, sekarang sudah jam tujuh pagi pasti kedua orang tuaku sudah berangkat ke kantor beberapa saat lalu.

Raut wajah Kak Jaehyun saat menatapku seperti orang yang merasa aneh, aku ikut menatapnya dengan bingung.

“Kenapa?” tanyaku.

“Kenapa bibirmu seperti itu?”

Ternyata Kak Jaehyun juga menyadari keanehan ini, segera aku memegang bibirku sendiri dan menekannya beberapa kali, sampai saat ini juga aku ikut merasa aneh walaupun aku tidak tahu apa yang aneh.

Ketika disentuh bibirku rasanya sedikit sakit.

“Tadi malam kau keluar dengan siapa? Apa kau punya pacar?” selidik Kak Jaehyun.

“Maksudnya?”

Dia berkacak pinggang dan tatapannya terlihat seperti sedang mengintimidasi, tanpa sadar aku berdiri tegak melihat ekspresi Kak Jaehyun yang menyeramkan.

“Kau habis berciuman, kan? AKU AKAN MENGADUKAN INI PADA IBU!”

Sontak kedua mataku terbelalak kaget, aku memukul Kak Jaehyun dengan kepalan tanganku dan melotot tidak suka, apa-apaan yang dia katakan barusan? Pacaran? Ciuman? Dapat imajinasi dari mana hingga dia bisa berpikiran begitu?

“Se-sejak kapan aku melakukannya?!”

“Kalau begitu kenapa bibirmu luka dan terlihat lebih aneh daripada sebelumnya, semalam kau keluar dengan siapa, mengaku saja siapa pacarmu, akan kuinjak kepalanya!”

“Pacar apanya?! Semalam aku bermain game bersama Kakak, kan? Kenapa menuduhku sembarangan, pa-pacaran itu dewasa sekali, memangnya aku seperti Kakak!”

Fortune Diary [TXT - Beomgyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang