[Diary 8] Hallo Sunghoon

890 264 24
                                    

"Suara samarmu yang terdengarpada tanah di taman bermain,menuntunku ke rumahdi mana aku pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suara samarmu yang terdengar
pada tanah di taman bermain,
menuntunku ke rumah
di mana aku pulang.
Aku akan berjalan selangkah demi selangkah ke arahmu.
Mari kita pulang bersama-sama."

....

****

Makanan yang diminta oleh Chaeryoung dan Minjeong sudah didapatkan olehku setelah menunggu selama 15 menit karena mengantri.

Aku mendengkus sambil menatap dua kotak kecil berisi makanan tersebut kemudian pergi ke arah mereka bertiga berjalan menuju Cafe Shopia.

Aku merasa sedikit khawatir karena terlalu lama menunggu antrian dan terlalu lama menunggu makanan ini selesai dibuat, sudah pasti mereka menungguku lama, untung saja mereka bertiga mampir ke suatu tempat terlebih dahulu.

Jika saja mereka bertiga menungguku mengantri pasti mereka akan merasa bosan dan menjadi kesal.

Aku terus berjalan sambil melihat sekeliling, menatap beberapa toko pakaian hingga sufernir ada di setiap jajaran toko, kemudian aku mulai menyadari sesuatu.

“Café Shopia yang mana,” gumamku bingung.

Tanpa sadar kakiku berjalan lurus, berharap dapat menemukan Café Shopia secepat mungkin walaupun sebenarnya aku tidak yakin dengan jalan yang kuambil.

Kawasan Namsan Tower ini sangat luas dengan lapangan besar dijadikan tempat untuk orang-orang menonton acara kembang api tengah malam nanti, jika seseorang tersesat ataupun berpisah dengan teman-temannya pasti akan sedikit sulit untuk ketemu lagi.

Satu-satunya cara adalah dengan menghubungi mereka lalu janjian akan bertemu lagi di mana, hanya saja aku belum memiliki nomor ponsel Minjeong ataupun Somi dan Chaeryoung.

Alhasil aku harus mencari Cafe Shopia sendirian.

“Kak, apakah kau tahu di mana Café Shopia?”

“Oh, itu di sebelah sana, kau lurus saja lalu berbelok sebelah kanan, terus ke arah kiri.”

“Terima kasih, Kak.”

Kakiku berjalan dengan santai menyusuri jalanan, mencari-cari di mana Café Shopia sesuai dengan yang diberitahu oleh kakak-kakak penjual minuman tadi.

Aku terkejut saat rintikan gerimis turun, astaga ….

Karena sekarang sudah jam sepuluh malam suasana Namsan Tower menjadi semakin ramai oleh pengunjung, sudah pasti mereka semua datang karena sebentar lagi kembang api akan dinyalakan.

Desakan dari orang-orang yang datang terkadang sampai menyenggol bahuku karena mereka ingin mencari tempat berteduh dari gerimis, untung saja aku masih bisa fokus jalan sambil mencari di mana Café itu.

Rupanya Café Shopia bukan tempat yang jauh.

Aku lega karena sudah menemukan di mana Café itu, akan tetapi aku tidak melihat Minjeong ataupun lainnya di dalam sana, hanya ada orang-orang yang tidak dikenal.

Fortune Diary [TXT - Beomgyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang