"Jangan berkata kalau
semuanya telah berakhir,
jangan berlaku kasar padaku,
itu terasa sangat sulit.
Jika kau tidak suka maka
bersembunyilah,
aku hanya akan berlari dan
mencarimu.Namun jika aku kalah
maka muncullah dan jangan lari,
aku lelah mencarimu sendirian."....
****
Setiap hari aku mendapat pesan dari nomor-nomor yang tidak kukenal, jumlah mereka ada banyak sekali hingga terkadang aku menjadi takut, ada banyak sekali nomor yang sudah diblokir tetapi mereka tetap saja berdatangan.
Beberapa dari mereka meneror seperti bertanya apakah aku mau berpacaran dengan orang yang mereka benci atau sekadar mengejek, rupanya benar kata Ryujin bahwa saat ini orang-orang semakin tidak menyukaiku.
Ada diantara mereka yang menyukai Beomgyu lalu ada diantara mereka yang menyukai Minjeong, rasanya seperti diserang dua kubu.
Sudah hampir seminggu, hari senin depan aku harus berangkat sekolah karena masa surat izin sudah habis, aku terlalu banyak mengambil izin, sudah pasti kali ini tidak akan diberi toleransi lagi.
"Sarang."
Aku menoleh ke arah pintu saat Kak Jaehyun datang masih dengan handuk di lehernya seperti habis mandi.
"Cepat mandi, nanti malam kau harus berobat lagi bersama Ayah, oh iya di mana aerphone milikmu? Aku ingin pinjam sebentar."
"Ada di atas meja belajar."
Segera aku mencari handuk di dalam lemari kemudian pergi menuju kamar mandi milikku di sisi ruangan ini.
Sebenarnya tidak semua kamar memiliki kamar mandi khusus di dalam ruangan sepertiku, orang tua kami membangun kamar mandi khusus di dalam kamar agar aku tidak perlu mandi di bagian belakang sana.
Terakhir kali aku melakukannya saat sakit, aku pingsan lima kali dalam perjalanan ke kamar mandi belakang.
Sambil nelamun di depan cermin kamar mandi pikiranku menjadi berkelana ke tempat lain, memikirkan segala hal yang sebenarnya belum pasti.
Entah sudah berapa hari aku memikirkan Beomgyu.
Dia mengirim pesan padaku sambil meminta maaf tetapi aku tidak pernah membalas pesannya, hanya membaca saja, bahkan sekarang nomor dia sudah kublokir karena aku ketakutan.
Sepanjang malam aku berpikir mengapa dia melakukan ini padaku, padahal selama ini dia sangat baik, dia sangat ramah dan begitu perhatian.
Apakah aku sudah melakukan kesalahan pada Beomgyu?
"Sarang, temanmu datang!"
Aku terkejut saat mendengar suara ibu, segera aku menyelesaikan segala kegiatan di kamar mandi sedangkan Kak Jaehyun mengatakan kalau dia akan menemui temanku dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Diary [TXT - Beomgyu]
FanfictionJung Sarang merasa kalau hidupnya selalu saja terkena sial. Segala hal yang dia lakukan selalu saja tidak berjalan lancar meskipun sudah berusaha untuk menanggulanginya. Sampai suatu hari ponsel Sarang terpasang sebuah aplikasi aneh bernama Fortune...