"Hari demi hari
kita akan tertimbun salju
dan dedaunan,
ketika tanah sudah semakin naik
dan kita bertemu lagi di sisi
lain dari dunia ini.
Saat itu aku yakin ...
aku akan langsung mengenalimu."****
Orang-orang semakin bersikap tidak baik kepada Ryujin dan Jake, mereka semakin meyakini kalau Ryujin adalah orang yang menyebarkan video tidak menyenangkan tentang Somi.
Beberapa murid laki-laki bersikap kasar pada Jake sambil mengejeknya banci.
Pada siang hari itu aku melihat Jay melemparkan kaleng jus kosong ke kepala Jake kemudian tertawa-tawa senang, Jake tidak membalas apapun dia hanya diam atau mendengkus meskipun raut wajahnya terlihat tidak senang.
Dia juga sering menghalangi Jake berjalan ataupun menendang kakinya agar jatuh.
Setiap kali aku ingin menolong, Jake selalu mengatakan kalau dia bisa membereskan semuanya sendirian.
Ryujin juga menjadi sedikit lebih pendiam karena orang-orang terus membicarakannya, bahkan tidak ada yang mau mengerjakan tugas kelompok bersama Ryujin, secara terang-terangan mereka menjauhinya.
Pagi ini Ryujin dan Jake keduanya tidak mengajakku berbicara, katanya mereka membutuhkan waktu untuk diri sendiri sampai pergi entah ke mana tanpa menemaniku di tempat biasa kita memakan bekal.
“Kenapa kau memasang raut wajah sedih seperti itu?” tanya Minju kepadaku.
Aku terjingkat kaget saat Minju menyapa di tempat ini, di sisi sekolah yang sepi tidak ada siapapun yanga kan mampir terkecuali Ryujin dan Jake, hanya mereka berdua yang tahu kalau tempat ini adalah tempat untukku duduk tenang sendirian.
Dia berjalan mendekatiku dan duduk.
“Ah, bukan apa-apa, aku hanya mengkhawatirkan Ryujin dan Jake,” jawabku sembari tersenyum tipis.
Minju mengernyit sejenak sambil melihat wajahku dengan seksama, apa yang dia pikirkan? Apa karena aku tidak cantik?
“Kau sedikit pucat, coba kau pakai ini.”
Minju mengeluarkan sebuah liptint dari dalam kotak perlengkapan make up miliknya, dia memakaikan langsung benda itu pada bibirku dengan teliti.
“Nah, sekarang sudah lebih cantik.”
Minju tersenyum manis setelah mengatakan itu, aku menjadi sedikit malu, rupanya Minju sangat baik dan bersahabat kupikir dia sangat menyebalkan karena pernah mempermainkanku hingga dijadikan pacar resmi Sunghoon.
“Sebenarnya kau sangat cantik, kenapa kau tidak mencoba sedikit merias dirimu, aku yakin akan ada banyak orang yang menyukaimu,” ujarnya.
“Benarkah?” tanyaku kaku.
Tidak pernah kuduga sebelumnya kalau aku cantik, Kak Jaehyun bahkan mengatakan kalau wajahku pas-pasan jadi jangan mencoba untuk punya pacar, tapi aku cukup senang karena Ryujin dan Jake mengatakan kalau aku cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Diary [TXT - Beomgyu]
FanficJung Sarang merasa kalau hidupnya selalu saja terkena sial. Segala hal yang dia lakukan selalu saja tidak berjalan lancar meskipun sudah berusaha untuk menanggulanginya. Sampai suatu hari ponsel Sarang terpasang sebuah aplikasi aneh bernama Fortune...