"Seekor angsa yang sedih,
apakah kau selalu sembunyi
dan menyendiri disini?
Tenang saja, aku akan menyamakan
langkah kakiku denganmu,
sehingga kau tak akan
menangis sendirian lagi."....
****
“Jadi Minjeong tidak datang dihari ulang tahunmu?”
Beomgyu mengangguk ringan mendengar pertanyaan dari Sarang, gadis itu mengernyit bingung karena bagaimanapun juga dia tahu kalau Beomgyu dan Minjeong berpacaran, bahkan beberapa kali Sarang melihat Beomgyu menunggu Minjeong di depan kelas.
“Apa dia mengirim pesan selamat ulang tahun untukmu?” tanyanya lagi.
Beomgyu menggeleng.
“Mu-mungkin dia lupa.”
Raut wajah Beomgyu terlihat tidak bahagia, dia hanya menunduk diam tanpa bicara banyak seperti biasa, bahkan dia juga tidak membeli cemilan dalam jumlah banyak seperti biasa, dia hanya memakan sebungkus roti.
Itupun tidak dia habiskan.
“Jadi kemarin hari ulang tahunmu?”
Lagi-lagi Beomgyu mengangguk tanpa menjawab dengan kata-kata, dia membuat Sarang memasang ekspresi masam, terlihat jelas kalau Beomgyu sangat-sangat sedih dan kecewa.
Selama beberapa menit tidak ada obrolan apapun, hanya Beomgyu yang tertunduk lesu ataupun Sarang yang menatap langit cerah.
Seakan teringat sesuatu gadis itu terbelalak, “Beomgyu, kau tunggu di sini sebentar, aku akan kembali sebentar lagi!”
Beomgyu mendongak menatap Sarang yang buru-buru pergi dari tempat sepi itu, tidak tahu ingin kemana, namun dia terlihat sedikit tergesa-gesa.
“Dia pergi juga?”
“Kenapa semua orang selalu meninggalkanku, memang apa salahku? Kenapa semua orang bersikap seperti ini, bahkan Ibu juga meninggalkanku, jika memang tidak ada seorang pun yang tulus padaku lebih baik aku sendirian saja.”
Lelaki itu memeluk kakinya sendiri dan menenggelamkan wajah di antara kedua kakinya, dia tidak tahu ingin menangis atau ingin marah, bahkan disaat seperti ini Heeseung juga tidak mengatakan apapun.
Taehyun dan Heeseung pasti sangat sibuk dengan urusan OSIS.
Tak lama kemudian dia mendengar suara langkah kaki, rupanya seseorang yang datang adalah Sarang, dia kembali setelah mengambil sesuatu di kelas, raut wajah gadis itu tersenyum manis kemudian dia menyodorkan sebuah gantungan kunci berbentuk bulat dan berbulu.
“Ini hadiah untukmu, selamat ulang tahun!”
Sarang ingat bahwa kemarin dia habis jalan-jalan bersama kakaknya kemudian dia membeli sepasang gantungan kunci, salah satunya untuk Jaehyun, akan tetapi Jaehyun menolak hadiah itu dan berkata kalau dia tidak suka warna merah muda.
Sarang juga tidak suka warna merah muda, karena itu dia memilih gantungan berwarna biru sedangkan gantungan satunya tetap dia simpan.
Kali ini dia akan memberikan gantungan merah muda itu kepada Beomgyu.
“Kau juga tidak suka warnanya?” tanya Sarang saat Beomgyu hanya nelamun.
Lelaki itu tetap diam, dia menatap Sarang dan gantungan kunci darinya seperti sedang memikirkan sesuatu, tatapannya yang teduh berhasil membuat Sarang menjadi bingung dan salah tingkah.
Dia berpikir kalau mungkin Beomgyu tidak menyukai hadiahnya.
“I-ini memang bukan gantungan kunci yang mahal, kau tidak harus menerimanya kalau kau tidak mau.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortune Diary [TXT - Beomgyu]
FanfictionJung Sarang merasa kalau hidupnya selalu saja terkena sial. Segala hal yang dia lakukan selalu saja tidak berjalan lancar meskipun sudah berusaha untuk menanggulanginya. Sampai suatu hari ponsel Sarang terpasang sebuah aplikasi aneh bernama Fortune...