Anara datang bersama Sasa ke sebuah jalanan yang saat ini banyak kerumunan manusia yang sedang berteriak histeris. Setelah turun dari mobil jazz putih milik Anara, mereka berdua langsung berlari kesumber suara.
Suara derungan motor terdengar menusuk ditelinga. Anara yang menangkap sosok Arga yang sedang duduk diatas motor besar merahnya itu terkejut. Arga saat ini sedang berdampingan dengan ketua geng Vegasus. Helm full face merah itu menutupi wajah tampan Arga."Satu!"
"Dua!"
Seorang perempuan berdiri ditengah mereka. Cewek berbaju hitam yang menampilkan sebagian perutnya itu mengangkat bendera berwarna merah keatas. Levis pendek sepaha serta rambut panjang terurai menambah kesan bad girl pada cewek itu.
Anara berlari, menembus kerumunan, dia tidak memperdulian ocehan dari orang yang tidak sengaja tersenggol.
"Ra!" Sasa berteriak, matanya sudah kehilangan jejak Anara. Cewek itu beejalan kedepan, mencoba mencari temannya.
"Tiga!" Teriak cewek yang berada ditengah mereka. Bendera merah itu diterbangkan keudara, setelahnya terjatuh kejalanan. Dua motor yang dikendarai cowok tampan itu melesat dengan kecepatan diluar batas. Seakan hilang dalam satu kedipan mata.
Sasa mengedarkan pandangannya, dia berlari setelah menemukan Anara yang sedang berteriak ditengah para manusia yang bertepuk tangan serta menyebut nama idolanya yang diharapkan menang.
"Ra!" Anara menoleh kearah Sasa, cewek itu mendekap bahu Sasa.
"Arga, Sa," ucapnya. Sasa tahu saat ini Anara sangat panik karna baru kali ini dia melihat aksi Arga yang dibilang sangat berbahaya. Bukan hanya berurusan dengan polisi, Anara juga takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan dalam acara balapan liar ini.
"Gue tau lo panik, tapi lo gak boleh kayak gini, tenang, Ra!" Sasa sedikit berteriak karna suara dukungan semakin menjadi.
"Arga udah handal sama hal ginian. Dia pasti menang," Sasa menyandarkan kepala Anara pada bahunya, "gue yakin Fano bakal kalah!" ucapnya kembali menenangkan Anara.
Benar kata Sasa. Diperjalanan tadi, Sasa sudah menceritakan tentang Arga yang sudah berkali-kali mengikuti balapan liar ini. Dan cowok itu selalu menang. Selain handal mengemudi, Arga juga tidak akan membiarkan dirinya kalah dibalapan ini, apalagi ini adalah tantangan dari musuhnya.
"Gue yakin, Arga pasti menang!" Sasa memeluk Anara setelah berbicara demikian. Mereka memilih diam dan berdoa semoga harapannya didengar Tuhan.
Hampir dua puluh menit balapan berlangsung, tetapi belum terdengar suara derum motor yang mendekat. Semua terheran, pasalnya, jarak yang mereka tempuh tidaklah jauh. Tetapi, pita biru yang terpasang digaris finish belum juga dihadang.
"Kok lama sih?"
"Gak biasanya loh,"
"Gak nyampe-nyampe!"
Gerutuan penonton semakin membuat rasa panik Anara bertambah. Cewek itu mendengus kesal. Dia tidak mengetahui apa yang terjadi dijalan sana sehingga menghambat balapan ilegal ini.
"Sa..." Sasa yang mengerti perasaan Anara saat ini langsung menepuk bahunya. Cewek itu berusaha menenangkan Anara.
"AYO ARGA!!" Teriakan perempuan disebelah mereka mengalihkan fokus keduanya. Terdengar deruman motor yang sangat keras saat ini, terlihat juga satu pengerndara sedang berkonsentrasi untuk menghadang garis finish.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Mine! [HIATUS]
Adventure[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Kita tidak bisa memilih kepada siapa hati kita akan berlabuh. Seperti Anara yang ditakdirkan untuk melabuhkan cintanya pada lelaki yang berstatus menjadi kakaknya itu. Anara sebetulnya tidak pernah menyangka dirinya me...