Haii!
akhirnya setelah sekian lama update lagi.
maaf ya guys digantung terus.
jangan lupa vote dan komennya ya!!**
(disarankan sambil dengerin lagu Traitor-Olivia Rodrigo)
---
Hari jadi bersama pasangan harusnya menjadi hari bahagia, bukan? Itu yang diharapkan Anara. Sebelum ia pulang kerumah dan melihat siapa yang Arga bawa pulang.
Semua harapan menjadi semu. Ketika mata cokelat itu berpapasan dengan perempuan yang tengah asik mengobrol diruang tamu, hatinya menciut begitu saja. Kata kata yang sudah Anara siapkan untuk menyampaikan rasa terimakasih pada Arga karena telah diperlakukan istimewa, hilang begitu saja. Juga senyuman paling manis yang akan ia tunjukan pada laki laki itu ikut pergi bersama kekecewaan.
Tubuh ramping itu terdiam diambang pintu. Ia tak masuk, juga tak melangkah pergi. Matanya menatap fokus pada dua orang yang tertawa asik entah menertawakan apa.
Kebahagiaan yang ia rasakan tadi pagi, juga kupu kupu yang seperti hinggap di perutnya tak ia rasakan kembali. Kini, berganti dengan rasa kecewa, juga perih dihati.
Mata itu, mata milik Arga, menoleh. Bertemu dengan mata cokelat milik Anara. Ia terdiam sesaat saat melihat Anara berdiri kaku diarah sana.
Tak seperti yang di harapkan Anara, Arga malah membuang muka begitu saja. Laki laki dengan baju putih abu abu yang masih dikenakannya itu, kembali tertawa mendengar lelucon perempuan yang berada di depannya.
Rahel. Orang yang sedang tertawa asik dengan Arga itu, adalah Rahel.
Tapi, untuk apa perempuan itu kemari?
Lamunan Anara buyar saat seseorang dengan suara lembut memanggil namanya. Itu Myta, ibunya. Perempuan dengan dua toples yang dibawanya itu memanggil Anara untuk ikut bergabung bersamanya. Bersama Rahel juga Arga.
"Jangan malah berdiri disana, sini ikut ngobrol," ujar Myta. Diikuti Rahel, " Iya, Ra. Udah lama banget ya kita gak ketemu, kamu apa kabar?" perempuan itu berbicara dengan nada manis. Demi Tuhan Anara membencinya.
Bukannya menjawab, Anara pergi begitu saja. Ia melewati ketiga orang yang sudah duduk di sofa ruang tengah dan mengharapkan dirinya ikut bergabung.
Dengan mata yang memanas, Anara tak memperdulikan Arga yang menatapnya dengan tatapan penuh pertanyaan.
Mengapa harus hari ini? Mengapa harus di hari bahagia ini? Mengapa harus selalu Rahel? Tidak akan selesaikah urusannya dengan Rahel? Sampai kapan Arga terus mempertahankan hubungan dengan topeng persahabatan itu? Atau selama ini, Anara hanya menjadi benalu dalam hubungan mereka? Apakah Arga tidak begitu mencintainya sehingga ia tak pernah memprioritaskan dirinya seperti apa yang di lakukannya pada Rahel?
Sial. Pertanyaan tak terjawab itu terus menghantui kepala Anara sekarang. Perempuan yang kini merebahkan tubuhnya di ranjang itu menangis. Matanya yang menatap langit langit kamar, mengeluarkan air.
Apa selama ini, Anara jatuh cinta sendirian?
Pertanyaan yang ia buat sendiri itu tiba tiba mejadi pusat dikepalanya. Apa benar, selama ini, yang jatuh cinta hanya Anara?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Mine! [HIATUS]
Aventura[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Kita tidak bisa memilih kepada siapa hati kita akan berlabuh. Seperti Anara yang ditakdirkan untuk melabuhkan cintanya pada lelaki yang berstatus menjadi kakaknya itu. Anara sebetulnya tidak pernah menyangka dirinya me...