[Guys part ini sempet aku unpub dikarnakan ada kesalahan teknis haha. Aku ngambil potongan itu dari yt. Buat yang tau itu film apa, maaf ya. Buat yang nanya juga kenapa part ini ngga bisa dibuka, itu krna aku unpub. Sekarang udh diperbaiki. Selamat membaca]
××
Jam istirahat kedua sudah dimulai. Perempuan yang baru saja keluar dari kelas itu langsung berlari menuju ruang musik. Ia tadi sempat melihat Arga sedang bermain gitar disana. Sesampainya disana, langkahnya perlahan melambat. Matanya terbuka lebar ketika melihat orang yang ia cari sedang berpelukan dengan perempuan lain.
(Anggep aja itu pake seragam xixi)
Rahel memundurkan langkahnya. Berharap kedua orang itu tidak menyadari keberadaannya. Rahel mengenal perempuan yang sedang memeluk Arga. Dia Anita, adik kelas yang sudah lama mengincar Arga. Meskipun bisa Rahel lihat Arga tidak membalas pelukan Anita, namun Rasanya tetap saja menyesakan.
"Hel," Rahel mengangkat wajahnya saat mendengar suara itu. Arga yang menyadari Rahel melihat apa yang terjadi, laki-laki itu melepaskan pelukan Anita. Dia menghampiri Rahel yang masih berdiri tidak jauh dari mereka.
"Hel ini nggak kayak apa yang lo lihat," ucap Arga berupaya menjelaskan. Rahel tersenyum simpul. Menutupi kesakitan hatinya.
"Lanjut aja. Gue nggak apa-apa kok," perempuan itu melebarkan senyumannya. Dia lalu pergi dari sana tanpa menghiraukan Arga yang memanggil namanya. Sementara dibelakang sana, Anita tersenyum miring. Merasa puas dengan apa yang sudah ia lakukan.
Tanpa pikir panjang, Arga meninggalkan Anita sendirian diruangan musik. Cowok itu mengejar Rahel yang sudah entah kemana. Arga pergi kekelas, namun tidak menemukan Rahel disana. Laki-laki itu kemudian menuju kantin, perpustakaan, juga ruangan yang sering Rahel datangi. Namun nihil, dia tidak menemukan keberadaan Rahel disana. Kali ini, hanya ada satu tempat yang melintas dikepala Arga. Rooftop sekolah.
••
Laki-laki itu berlari diatas tangga. Ia dengan sangat cepat menuju ruangan terbuka yang berada diatap sekolah. Saat ini yang ada dipikiran nya adalah Rahel. Arga tidak mau terjadi kesalahpahaman dengan cewek itu.Benar saja, saat Arga membuka pintu rooftop. Rahel sedang berada disana. Duduk sambil bersandar ditembok besar. Menikmati hembusan angin disiang hari dengan pikiran yang sudah dibuat rumit. Rahel tidak mengerti kenapa Arga sangat sulit dipercaya. Padahal, cowok itu baru saja membuatnya senang. Tapi kali ini, dia begitu dibuat amat jatuh.
"Hel," Arga memanggilnya dengan melirih. Cowok itu berjalan pelan dengan nafas tidak beraturan. Rahel mendongak. Dia menatap raut wajah Arga yang kelelahan.
"Ngapain kesini?" Ucap Rahel. Matanya sembab. Dapat dipastikan bahwa perempuan itu tadi menangis.
Arga berjongkok didepan Rahel. Dia menggapai wajah perempuan itu. Arga membelai rambut Rahel dengan lembut. "Gue bisa jelasin. Ini semua nggak seperti apa yang lo lihat, Hel." Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Mine! [HIATUS]
Macera[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Kita tidak bisa memilih kepada siapa hati kita akan berlabuh. Seperti Anara yang ditakdirkan untuk melabuhkan cintanya pada lelaki yang berstatus menjadi kakaknya itu. Anara sebetulnya tidak pernah menyangka dirinya me...