Biasakan vote sebelum baca, karna kalau diakhir takutnya lupa hehe✨
Oh ya, kalian setuju gak kalau aku bikin akun reloplayer tokoh dicerita ini? Tolong komen yaaaa💕
Follow: @acaeft
HAPPY READING!
••Anara sedang duduk didekat kelas sepuluh sekarang. Mata cewek itu memperhatikan para siswa yang berlalu lalang. Anara merasa bosan karna Sasa tidak masuk sekolah sekarang. Cewek itu izin pergi keluar kota. Padahal, dia hanya jalan dengan pacarnya. Memang sangat pendek otak orang yang sudah jadi budak cinta. Rela berbohong pada guru demi jalan-jalan.
"Gue cariin ternyata disini," Anara mendongak saat melihat Arsen yang berada didepannya. Cewek itu bergeser seolah memberi tempat untuk Arsen duduk.
"Gimana soal kemarin? Udah lo pikirin kan?" Anara menatap Arsen sekilas. Ucapan cowok itu tadi malam langsung berputar dikepala Anara. Tak lama, Anara bergumam.
"Udah." Arsen menyeringai mendengarnya, cowok itu berharap Anara menerima ajakannya ke acara ulangtahun ibunya.
"Terus gimana, lo mau?" Ucap Arsen, cowok itu melipat tangannya diatas kaki yang tertekuk.
"Iya." Arsen tersenyum miring. "Gue ikut karna mau nyenengin nyokap lo aja ya! Gak usah GR lo!" Ujar Anara ketus. Arsen tersenyum geli mendengarnya.
"Iya."
••
Tidak ada yang lebih nikmat selain duduk dikantin sambil menikmati makanan yang tersaji. Juga mata yang dimanjakan dengan para perempuan cantik dan mempesona. Seperti yang dilakukan keempat para lelaki itu. Mereka sedang duduk dikursi paling pojok.
"Beli buku isinya tebal, abis itu beli paku. Ini serius bukan gombal, kamu mau gak jadi pacarku?" Seru Yanto didepan meja Vania. Godaan-godaan juga suara siulan langsung terdengar heboh disana. Keadaan kantin semakin ramai karna suara gelak tawa dari anak-anak Alasto.
"Pepet terosss!" Ujar Zuan, cowok itu sedang duduk disamping Arga.
"Apaan sih lo Yan! Gak jelas banget!" Gelak tawa semakin terpecah karna ucapan Vania. Perempuan berwajah barat yang mendapat gelar sebagai putri sekolah itu hanya bergidik ngeri mendengarnya. Cewek itu lalu duduk disebrang meja Arga, diikuti kedua temannya yang berada dibelakang.
"Kasihan nasib lo Yan. Sana sini ditolak!" Zuan menepuk bahu Yanto. Cowok itu semakin tertawa karna wajah Yanto yang sudah tidak bersahabat.
"Udahlah, setia aja lo sama Prilly. Muka pas-pasan gak usah jadi play boy!" Seloroh Arga. Cowok dengan sebelah kaki terangkat kemeja itu tertawa lepas. Mengundang tawa teman-temannya.
"Diam lo semua!" Sarkas Yanto. Cowok itu mencibikan bibirnya lalu duduk didepan Elzan yang sedari tadi terdiam.
"Diam aja lo, Zan. Sariawan lo?" Tanya Yanto, cowok itu menatapnya malas.
"Zan, kemarin tetangga gue ada yang diem terus besoknya mati!" Ujar Yanto dengan tangan mengerbrak meja. Arga dan Zuan saling tatap sebelum mereka tertawa lepas. Sementara Elzan masih menampakan wajah datarnya.
"Terus urusannya sama gue?" Ucap Elzan dengan sebelah alis terangkat. Yanto cengengesan ditempat.
"Ya ngasih tahu aja, kali aja lo mau ngelayat." Yanto kira candaannya akan membuat Elzan tertawa, namun ternyata cowok itu hanya merespon seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Mine! [HIATUS]
Приключения[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Kita tidak bisa memilih kepada siapa hati kita akan berlabuh. Seperti Anara yang ditakdirkan untuk melabuhkan cintanya pada lelaki yang berstatus menjadi kakaknya itu. Anara sebetulnya tidak pernah menyangka dirinya me...