-jangan lupa vote sebelum baca!
••
"Ma, kalau Mama punya pacar. Tapi pacar Mama itu pelukan sama cewek lain, didepan Mama pula. Mama bakal ngapain?" Pertanyaan Anara membuat dua orang yang sedang makan itu terdiam. Myta tampak berpikir dengan jari telunjuk yang diketukan ke pelipisnya. Sementara lelaki yang duduk disamping Myta menegang."Kenapa nanya kayak gitu?" Bukannya menjawab, Myta malah balik bertanya.
"Jadi kan, Ma. Anara punya pacar. Tapi tadi Nara liat pacar Anara pelukan sama cewek lain!" Arga tersedak mendengar Anara berucap dengan menekan kata 'pelukan'.
"Yaampun Nara. Ya bakal Mama putusin! Itu namanya perselingkuhan. Gak boleh di kasih ampun!" Ujar Myta. Anara menahan tawanya melihat raut wajah Arga yang tidak bisa diartikan. Cowok itu tampak terkejut dengan jawaban Mamanya.
"Putusin ya, Ma?" Anara memutar bola matanya, ia menatap Arga dengan wajah menyebalkan.
"Nggak! Lo harus tahu dulu alasan pacar lo peluk cewek lain itu apa." Kedua perempuan itu menatap Arga dengan alis menekuk.
"Alasannya pasti omong kosong, Ra. Jangan dipercaya lagi. Itu namanya perselingkuhan." Ucapan Myta semakin membuat nyali Arga menciut. "Jangan kamu biarin aja cowok kayak gitu. Kalau bisa, selingkuhin balik. Jangan diem aja." Anara mengangguk.
"Arga sebagai cowok merasa dirugikan, Ma. Ya Anara harus dengar dulu penjelasannya kayak gimana."
"Masalahnya pacar Nara nggak dateng buat jelasin. Tahu nggak, Ma," kepala cewek itu menatap Myta. "Pas tadi Anara liat dia pelukan dikelas, dia gak lari kejar Anara. Nggak jelasin apa-apa. Malah diem aja dikelas. Lanjut pelukan." Ujarnya.
"Nggak lanjut pelukan!" Cegah Arga. Sedetik kemudian ia tersadar bahwa ucapannya salah. "Maksudnya, bisa jadi kan nggak pelukan lagi?"
"Kok kamu kayak belain dia sih?" Tanya Myta menyelidik.
"Ya, Arga ngerti lah perasaannya! Pokoknya, jangan main putusin. Dengerin dulu penjelasannya."
"Nggak, Mama gak setuju. Pokonya, Ra. Kamu jangan diem aja. Kamu harus ngomong sama dia, bilang kalau kamu pengen putus! Cowok kayak gitu brengsek namanya." Arga menatap Mamanya dengan tatapan tidak percaya. "Emang seganteng apa sih dia. Berani banget selingkuhin anak Mama. Harus dihajar!" Arga menelan salivanya dengan susah payah. Sementara Anara, cewek itu tampak menunjukan senyum kemenangan.
••
"Ra. Anara!" Anara tidak mengindahkan teriakan Arga. Cewek itu seakan tuli dan terus melanjutkan langkahnya.
Saat Anara hendak masuk kamar, sebuah lengan kekar berhasil mencegah pintu itu dan membuatnya tertutup kembali. Anara terkejut karena Arga tiba-tiba menarik lengannya.
"Jangan putusin gue." Ucapnya dengan nafas tidak beraturan. Anara menyernyitkan keningnya tipis.
"Maksud lo?"
"Maafin gue, Ra. Gue tadi cuma mau nenangin Rahel aja. Gak ada maksud apa-apa." Sedetik setelah Arga berkata itu, Anara tersadar bahwa lelaki didepannya ini sedang menjelaskan.
"Gue gak ada maksud apa-apa. Rahel lagi dalam kondisi gak baik. Dia lagi punya masalah besar. Gue sebagai temen, cuma pengen nenangin dia aja. Gak ada yang lain. Cewek gue, cuma lo. Gue sama Rahel gak ada apa-apa. Sumpah, Ra." Ujar cowok itu. Anara hanya diam dengan raut wajah yang tidak bisa diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Mine! [HIATUS]
Adventure[HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU] Kita tidak bisa memilih kepada siapa hati kita akan berlabuh. Seperti Anara yang ditakdirkan untuk melabuhkan cintanya pada lelaki yang berstatus menjadi kakaknya itu. Anara sebetulnya tidak pernah menyangka dirinya me...