Good Job

11.2K 1.6K 106
                                    

Ten tertawa tanpa suara saat menyadari tatapan tajam suaminya mengarah kepada sepasang kekasihnya yang duduk di seberang mereka. Dengan Haechan yang meletakkan kakinya di paha Mark sembari menghabiskan makanan yang dibawakan kekasihnya itu, sesekali menyuapkan makanan ke mulut Mark. Dan Mark memijati kaki Haechan yang mengeluh lelah, membuat pasangan itu melupakan eksistensi orang lain di sekeliling mereka. Sepulangnya dari pergi dengan kedua calon mertuanya, Mark memang langsung ditempeli Haechan, membuat Johnny terpaksa mengiyakan saja permintaan Haechan agar Mark menginap.

"Come here." Johnny sedikit menggerung sebelum menuruti perkataan pria yang lebih muda, mengalihkan perhatiannya menjadi terarah ke sosok di sebelahnya. Ten menepuk-nepuk pipi pria yang menyandarkan tubuh ke bahunya, memberi apresiasi kepada pria yang seharian ini pergi bersamanya dan mampu menahan emosinya melihat kekasih putra mereka. Meskipun Ten yakin Johnny sudah ingin kembali menghajar Mark bahkan di saat pria itu sudah bersedia menikahi Haechan. "You did a good job."

"We did." Balasnya lirih, meletakkan dahinya di bahu yang lebih muda, menghirup aroma tubuh yang menenangkannya setelah melihat dua makhluk yang berpacaran di depan matanya.

"Gak mau." Ten dan Johnny menolehkan pandangan mereka berbarengan saat mendengar rengekan Haechan, sedikit mendongakkan kepalanya ke arah pria yang mengulurkan segelas minuman. Keduanya saling bertatapan tajam, tidak mau mengalah satu sama lain.

"Gak usah manja. Ini sama kayak susu yang tadi pagi kamu minum." Hendery langsung memaksa Haechan menerima gelas di tangannya. Dan menyilangkan tangan di hadapan Haechan, menunggunya untuk menghabiskan minumannya. Berada dekat sang kekasih, Hendery menyadari adiknya menjadi lebih manja, membuatnya harus berusaha ekstra keras jika ingin Haechan menurutinya. Padahal biasanya Haechan selalu menghabiskan jatah susunya dengan baik, tanpa banyak protes.

"Babe... " bujuk Mark pelan, mencoba membuat kekasihnya mau menghabiskan susu yang dibuatkan oleh kakaknya. Mendengus, Haechan lalu mengalihkan pandangannya dari sang makak dan menyeruput minumannya sedikit demi sedikit. Hendery lalu duduk di lantai di hadapan Haechan, tangannya memegang remote televisi yang sudah pasti tidak ditonton kedua orang tuanya, dan menggantinya dengan acara yang ingin disaksikannya. Pria itu kemudian menengadahkan kepalanya  ke belakang hingga menempel ke perut adiknya, dan menggeleng-gelengkan kepalanya, membuat Haechan kegelian karena tingkah kakak semata wayangnya itu. Juga karena bayi di dalam kandungannya ikut menendang, seakan ingin ikut bermain dengan uncle Dery-nya.

"Mamaaaaa, kakaknya nakal." Adunya kepada Ten, yang hanya tertawa melihat Haechan diapit oleh dua pria. Satu sibuk menciumi perut bulatnya dan satunya sibuk memegangi tangannya yang ingin menjambak Hendery. Johnny mengerling ke arah putra bungsunya, sedikit tersenyum mengejek karena Ten yang tidak menghiraukan rengekan Haechan. Tangannya lalu melingkar di pinggang pria yang lebih muda, membuat Haechan kembali merengek karena merasa diabaikan.

"Mamaaaaaaaaaa."

***


Dikit lagi tamat ~~~

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang