Disappointment

11K 1.5K 217
                                    

"Am I disappointing you?" Ten menoleh dan mendapati anaknya balas menatapnya dengan raut wajah seperti ingin menangis. Pria itu menyempatkan untuk tersenyum sebelum membalas pertanyaan anak bungsunya, yang hanya berada berdua saja dengannya di rumah karena memilih untuk tidak masuk sekolah.

"Of course no." Jawabnya sambil menepuk-nepuk punggung sosok yang sudah bersandar kepadanya. Tidak tega melihat Haechan yang kembali terlibat perang dingin dengan Johnny karena dua-duanya berkeras pada pendiriannya masing-masing dengan Haechan ingin tetap tinggal di Korea dan Johnny yang ingin membawa anaknya itu terbang ke Thailand. Juga tidak tega melihat anaknya menjadi lebih pendiam dan lebih kurus sejak hamil.

"I'm sorry Ma."

"No. I'm sorry." Balas Ten singkat. I'm sorry for not being a good mom for you.

"Aku yang salah, bukan mama." Rengeknya di tengah sesenggukan, merasa bersalah karena membuat sang mama kecewa dengan tindakan gegabahnya. Mama dan papanya lebih tepatnya. Ten mengusap air mata yang mengalir di pipi Haechan.

"What will you do now?" Pertanyaan Ten membuat Haechan termenung, bingung dengan rencana selanjutnya. Sejak memberitahu Mark mengenai kehamilannya, mereka belum sempat membahas lagi langkah yang akan mereka ambil. Terutama karena Mark yang masih sibuk dengan jadwal pekerjaannya, membuat Haechan tidak tega memaksanya untuk membicarakan mengenai kehamilannya.

"Aku gak tau." Balasnya pasrah.

"It's not gonna be easy journey, Chan. Bahkan Mama yang punya Papa pas lagi hamil kamu, kadang masih suka ngeluh. And now you have him, but he's not right here, beside you." Ujar Ten memberi petuah, mengingat kembali perjalanan kehamilannya belasan tahun silam, yang bahkan meski sudah didampingi suaminya, tetap saja membuatnya kesulitan menjalani aktivitasnya. Terutama ketika perutnya sudah membesar dan membuatnya kesulitan tidur.

"That's why I really meant it when I say sorry. Maaf udah bikin mama kecewa, maaf karena malah ngerepotin mama, maaf karena aku gak nurut. Maaf." Ten mengelus bahu yang bergetar di pelukannya, lalu menyematkan kecupan singkat di surai kecoklatan putranya. I love you.

Big Baby

Tanyain Haechan dong.

Mau dibawain apa.

Ma Chérie

Tanya sendirilah.

Kamu punya nomornya.

Big Baby

Buruan.

Mumpung aku sekalian jalan pulang

Ma Chérie

Makanya gak usah sok-sok ngediemin anaknya.

Malah nyusahin mamanya kan.

Big Baby

Are you okay?

Ma Chérie

No.

But it's okay.

Toh aku gak bisa marah ke dia, cukup kamu aja.

Dia kurus banget sekarang 😭

Big Baby

How could you be this strong?

Ma Chérie

Hahaha

Gak tau juga sih John.

Probably because I love him, so so so much.

Big Baby

I love him too, but it hurts more.

I can't handle it :(

Ma Chérie

Anakmu gak minta macem-macem.

Jadi beliin susu aja.

Buruan pulang.

Big Baby

Okeeeeeey.

Kalau mamanya mau apa?

Ma Chérie

Hugs.

Kisses.

Big Baby

Granted.

See you ❤

Ma Chérie

Iloveyoutoo

***

Well, mama will always loves you.
Unconditionally :"

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang