Galak

11.6K 1.8K 137
                                    

"Tunggu, tunggu. Saya ikut naik." Teriak Haechan sambil merentangkan tangannya, meminta orang yang berada di dalam lift untuk menunda lift itu bergerak. Haechan lalu kembali berbicara ke arah ponselnya. "Lantai berapa? Lima belas? Oke." Anak laki-laki itu kembali berlari terburu-buru untuk ikut masuk ke dalam lift hingga tidak menyadari ada sosok yang berjalan di arah yang berlawanan. Membuatnya tidak sempat menghentikan langkahnya dan terjatuh tepat di hadapan pria itu.

"Jalan tuh pake mata makanya."

"Jalan pake kaki lah." Balas Haechan tidak kalah galak ke arah sosok yang tertutup masker dan hoodie, membuatnya hanya bisa melihat alis dan matanya.

"Bukannya minta maaf." Sindir sosok itu galak. Haechan hanya mendecih kesal karena dirinya tertinggal dan harus menanti lift selanjutnya untuk membawanya naik ke lantai lima belas. Mamanya memang tiba-tiba saja memberitahu bahwa latihan mereka dipindah ke agensi tempat idol itu berada. Membuat Haechan buru-buru mengubah arah tujuannya dan justru berakhir dengan penantian canggung bersama sosok yang baru saja ditabrak Haechan.

"Saya minta maaf." Ujar Haechan sambil tetap memandang ke arah depan, merasa canggung karena lift yang membawanya ke tempat mamanya menunggu hanya terisi dua orang. Dirinya dan sosok yang tadi ditabraknya.

"Oke." Jawaban singkat diterima Haechan dari sosok itu, bertepatan dengan pintu lift yang terbuka. Membuat Haechan hanya bisa melongo tidak percaya karena ditinggal begitu saja. Haechan lalu buru-buru menuju ke ruangan tempat mamanya menunggu. Kali ini dengan berjalan, tidak mau mengulangi kesalahannya untuk kedua kalinya.

"Lama banget." Omel Ten begitu melihat anaknya masuk ke dalam ruangan tempat mereka berlatih.

"Salah siapa mendadak ngasih tau kalau latihannya pindah tempat." Protesnya cepat, menaruh tasnya di tempat yang ditunjukkan mamanya, lalu menuju ruangan kecil yang ada di pojok ruangan untuk mengganti pakaiannya menjadi baju yang lebih nyaman. Lima menit kemudian, Haechan terkejut melihat ada beberapa sosok lain yang sudah ada bersama dengan mamanya. "Ah shit."

"Jangan kebiasaan niru omongan papa kamu tuh." Jitakan Ten diterima di kepala Haechan, bersamaan dengan kekehan pelan beberapa orang lain di ruangan itu. Haechan lalu sedikit menundukkan kepalanya, mencoba bersikap sopan.

"Halo, saya Seo Haechan." ujarnya memperkenalkan diri,

"Ini asistenku hari ini. Namaku Chittaphon Leechaiyapornkul, tapi kalian bisa panggil aku Kak Ten aja." Ganti Ten yang memperkenalkan dirinya di hadapan lima sosok remaja di hadapan mereka, yang dikenal Haechan sebagai idolanya. Anak laki-laki di sampingnya itu terlihat cukup tenang, berbanding terbalik dengan suasana hatinya yang sudah ingin bersorak gembira.

"Lucas."

"Xiaojun."

"Yangyang."

"Jungwoo."

"Mark."

Satu persatu dari mereka memperkenalkan diri, tidak lama kemudian mereka mulai mengikuti arahan dari Ten, yang sesekali dikoreksi oleh Haechan. Ten menaikkan alisnya, terkejut dengan sisi anaknya yang bisa begitu serius ketika mulai menari. Bahkan tidak memberi sedikitpun kesempatan untuk melakukan kesalahan, bersikap profesional meski yang dihadapinya adalah sang artis idola.

"Aduhhhh Mama, mereka ganteng-ganteng banget aslinya. Kok Mama gak bilang sih kalau akhirnya megang mereka? Duh aku kucel banget nih pasti." cerocos Haechan di tengah-tengah waktu istirahat mereka, dengan anak laki-laki itu menempel kepada mamanya untuk menyampaikan pujiannya, memastikan kelima idolanya tidak mendengar kalimatnya. Ten merotasikan bola matanya malas melihat anaknya begitu antusias dengan anak ajarnya kali ini. Tidak menyadari ada tatapan yang memperhatikan dengan lekat.

"Seneng kan kamu?"

"Jelaslah, aku mau minta foto ah nanti sama mereka." Ten tertawa, lalu menarik tangan anaknya. Mengajaknya untuk berdiri dan kembali berlatih setelah setengah jam istirahat mereka. Menjitaknya perlahan karena anaknya mengeluh waktu istirahat mereka dirasa kurang, membuat Haechan terpaksa kembali mengikuti langkah mamanya.

***

Nama boygroup-nya NCT W.

NCT W(hy Them)? Ya gak tau, suka-suka authornya aja wkwkkwkw

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang