Move

11.7K 1.8K 77
                                    

"Ma, jangan kayak gitu." Ten menoleh dan mendapati Haechan menatapnya dari pintu, melihatnya berlatih menari. Pria itu lalu mematikan musik yang digunakannya untuk latar suara menarinya sebelum berbalik menghadap anaknya.

"Kenapa emang?" tanya Ten, Haechan lalu berjalan mendekati Ten dan menyentuh pinggul pria itu, mencoba membenarkan gerakan mamanya.

"Gerakan Mama terlalu luwes. Itu bukannya koreo idol cowok?" Tanya Haechan sambil mengingat info mengenai pekerjaan yang sedang dikerjakan mamanya sebulan belakangan.

"Mama juga cowok." bantahnya yang dibalas dengusan malas oleh yang lebih muda. Haechan lalu menggerakkan pinggulnya, memberi contoh kepada Ten, maksud dari komentarnya beberapa saat silam.

"Gini lho Ma, dibikin agak tajem dikit gerakannya. Powernya juga agak ditambahin. Kaki Mama numpunya jangan gini." tangan Haechan membenarkan posisi kaki Ten, menyesuaikan dengan ucapannya, membuat Ten tersenyum bangga ke arah anak bungsunya.

"Anak gue beneran kalau lagi kayak gini." tangan Ten menepuk-nepuk pundak anaknya yang menatapnya kesal.

"Ya emang anak Mama, mau anaknya siapa lagi?"

"Anaknya Papa. Kamu kan biasanya nempelnya sama Seo Johnny." Haechan tertawa sambil menepuk pelan lengan mamanya, tidak membantah kalimat itu sedikitpun.

"Nyalain lagi musiknya Ma."

"Kamu mau ikut nari?" tangan Ten meraih ponselnya, kembali menyalakan musiknya.

"Iya, buruan Ma." Ten dan Haechan kemudian mulai menggerakkan tubuh mereka dengan Haechan mengikuti gerakan Ten, juga sesekali mengomentari dan membantu Ten menyempurnakan gerakan untuk koreonya.

"Kamu besok ikut Mama ke studio dong." Ten dan Haechan sudah terlentang di tengah ruangan, lelah setelah hampir dua jam mencoba koreo lagu baru untuk boygroup yang sedang dibuatkan koreonya oleh Ten.

"Ngapain?"

"Ngajarin dance baru ini. Gerakan kamu lumayan bagus, ya tapi bagusan gerakan Mama." Haechan menahan diri dari memutar bola matanya malas dan memilih untuk mengatur napasnya.

"Boleh emang?" Tanyanya ragu. Meskipun kerap mengikuti mamanya ke studio, ini pertama kalinya Haechan benar-benar ikut bekerja, bukan hanya sekedar menyaksikan mamanya mengajar seperti sebelum-sebelumnya.

"Boleh lah. Emang ngapain gak boleh?"

"Tumben amat Mama ambil kerjaan megang artis? Bikinin koreo kan?"

"Iya, tapi ini bukan pertama kali kok." Bantahnya tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud ucapannya. Keduanya lalu terdiam beberapa saat, masih kelelahan setelah latihan mereka.

"Ma?"

"Hmm?" Ten memiringkan tubuhnya untuk menghadap ke arah anaknya, yang sudah menatapnya ingin tahu, matanya membulat sempurna

"Boygroup ini tuh grup-nya Mark bukan sih?" tanyanya, memasang senyum termanisnya demi mengorek informasi dari sang mama. Kan lumayan kalau dia bisa bertemu sang artis idola.

"Mana Mama tau, sama manajemennya gak dikasih tau sama sekali. Jadi besok baru ketemu sama mereka buat latihan pertama."

"Yaaaah." Keluhnya kecewa karena harapannya yang pupus begitu saja dengan dua kalimat dari mamanya.

"Gak usah ngarep yang aneh-aneh kamu."

"Hehehe tau aja Mama."

***

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang