"Omaaa, mat yang taun." seru dua balita berusia lebih dari dua tahun yang merangsek masuk ke kamar Ten dan langsung melompat ke kasurnya. Ten tertawa mendengar celotehan bersemangat yang tidak terlalu jelas, lalu menghadiahkan sebuah cubitan di pipi mereka. Mendapati ada tiga pria dewasa lain mendampingi dua balita itu, bahkan Hendery-lah yang membantu Chenle yang kesulitan naik ke kasur Ten.
"Siapa yang kasih tau kalau oma ulang taun?" tanya Ten, pura-pura terkejut dengan kedatangan si kembar. Padahal dirinya sudah terbangun sejak suara tawa Chenle yang mengajak Haechan masuk terdengar olehnya.
"Mama. Mama biyang oma yang taun, bisa mam es kyim." jawab Jisung dengan mata berbinar, diikuti oleh anggukan antusias Chenle. Keduanya sudah membayangkan nikmatnya es krim di lidah mereka, membuat mereka bersemangat ketika diajak sang mama untuk memberi ucapan selamat ulang tahun. Johnny terbahak mendengar ucapan lugu cucunya yang membuat putra bungsunya menepuk dahinya, tidak bisa tidak tertawa geli karena kedua putranya mengikuti ajakannya demi sebuah es krim. Ten lalu menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhnya dan mengajak kedua balita yang masih menatapnya antusias untuk pergi beranjak keluar kamar. Langkah kaki Ten mengikuti Chenle dan Jisung yang berjalan dengan riang, terhenti sejenak di ambang pintu kamar karena tangan Johnny menarik pria yang lebih muda mendekat dan menghadiahinya sebuah ciuman singkat di bibir.
"Happy birthday, babe." Ten sudah akan memperdalam ciumannya, saat desisan Haechan menginterupsi kegiatan pasangan itu.
"Papa, nanti lagi." hardik Haechan pelan, khawatir kedua anaknya akan melihat kelakuan tidak tahu umur kedua orang tuanya. Johnny lalu mendahului Haechan sambil tertawa, lalu menggandeng kedua cucunya untuk bergegas menuju ruang makan.
"Mama... Mama, mu ciyum, yak opa." Ten tertawa saat Haechan mendelik galak pada sang papa karena akhirnya kedua balitanya benar-benar meniru kelakuan sang opa. Bukannya takut, Johnny justru tergelak lalu mencium pipi Jisung dan Chenle bergantian. Ikut tertawa, ganti Hendery menyodorkan piring berisi puding buah yang sudah dihiasinya dengan dua buah lilin, menanti untuk ditiup sang mama. Ten menatap heran ke arah hidangan yang diberikan oleh putra sulungnya.
"Puding buah soalnya habis ini diserbu sama mereka." jelas Hendery, menunjuk kepada kedua sosok yang menunggu Ten meniup lilinnya supaya bisa segera menikmati es krimnya.
"Maacih Omaaaaa." seru Chenle saat Ten memberikannya es krim.
"Makasih, Chenle." koreksi Haechan cepat, membenarkan kalimat anaknya yang masih kurang jelas.
"Iya Mama, maacih." balasnya keras kepala, menghasilkan tawa yang lain karena kerucutan bibir Chenle sembari menghabiskan makanannya.
HaechanSeo
❤ 💭 💌
127 Likes
HaechanSeo If I born again, I would choose to be your son.
Johnnyjsuh Oh ini yang bikin mamanya mewek
HaechanSeo Happy birthday mama, terima kasih sudah membawa Haechan ke dunia.
TYLee Mantu mami lucu sekali.
JJeno Ternyata kamu pernah lucu juga ya.
ChittaphonLee Makasih sayang-sayangnya mama ❤
HaechanSeo Sekarang lucunya udah dikasih ke cucu-cucunya mami hehehe TYLee | Gapapa, kan ada papa yang pukpukin kalau mama nangis 😘 Johnnyjsuh | Pernahlah, dulu aku lucu banget 😠 JJeno | Logout dari akunku gaaaaaaa 😡😡😡
Load 13 more comments
Johnnyjsuh
❤ 💭 💌
96 Likes
Johnnyjsuh Good days, bad days.
And we're in between.
This user turns off commenting sectio
***
I know it's way too late, but happy birthday mama Ten ❤
Sehat dan bahagia selalu 😘
P.s : cantik banget nget nget 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnny oh Johnny!
VampireSecuil kisah Johnny menghadapi Ten, Haechan dan Hendery BxB Seo Johnny ft Ten Lee Slight pair : markhyuck / henyang