Bolos

13.6K 2K 151
                                    

"Dari mana kalian?" Haechan dan Hendery terkejut mendapati ada sosok yang menunggu mereka sambil melipat tangannya di depan dada.

"Main." Jawab Haechan mantap, Hendery ikut menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan mamanya. Kedua bocah berusia sekolah dasar itu langsung saling bertukar pandang sepakat.

"Jangan coba-coba bohong kalian."

"Beneran Mamaaaaa."

"Jaemin udah pulang dari tadi." Adu pandang terjadi antara Haechan dan Ten. Pria dewasa itu mengetuk-ngetukkan kakinya dengan tempo yang teratur, menunggu jawaban jujur kedua anaknya. Jaemin memang bersekolah di tempat yang sama dengan kedua putranya, dan bocah itu sudah pulang sejak dua jam yang lalu. Membuat Ten khawatir kepada kedua anaknya yang belum ada kabarnya, yang pulang lewat dari jam mereka biasanya.

"Oke. Kami habis dari festival jajan."

"Kenapa gak pulang dulu? Ajak Papamu?" Haechan menghela napas menghadapi interogasi Ten yang masih berlanjut.

"Haechan yang mau." / "Kak Dery yang ajak." Kedua bocah laki-laki itu lalu saling menunjuk satu sama lain supaya tidak disalahkan oleh sang mama.

"Tapi kan aku udah mau lulus Ma, tinggal tunggu pengumuman nilai aja." Lanjut Hendery membela diri, mengingatkan Ten bahwa anaknya itu sudah akan lulus sekolah dasar. Ten menganggukkan kepalanya setuju dengan kalimat anak sulungnya.

"Oke, forgiven." Ucap Ten setelah berpikir beberapa saat, mengalihkan pandangannya ke arah bocah laki-laki yang menatapnya tidak terima. "Time out kamu. 2 hari."

"Yes!" / "Curangggg!"

"Kenapa aku doang yang kena time out?" Protesnya kesal karena harus menanggung sendiri kesalahan yang mereka berdua lakukan.

"Gak ada uang saku buat 2 hari ya."

"Gakkkkk adil. Anak siapa sih aku sebenernya?" Ten mendengus mendengar keluhan drama anaknya, memilih meninggalkan dua bocah itu untuk berjalan ke ruang tengah.

"Anak Papa Johnny kan?"

"I'll tell Papa, just wait." Ancamnya sambil berderap masuk ke dalam rumah, mendahului Ten.

"Lapor sana sama pacarmu."

"Pacar siapa sih mama hadehhh, masih kecil udah pacaran aja." Protesan Haechan kembali mengundang dengusan kesal sang mama, terlalu malas mengingatkan Haechan pada kisah cinta masa lalunya.

Haechan benar-benar merealisasikan ucapannya begitu papanya pulang. Pria itu bahkan belum sempat berganti baju, dan sudah langsung dicecar dengan kalimat panjang oleh anaknya.

"Pa tau gak? Aku kena time out Mama dua hari." Adunya kepada papanya yang mencoba terlihat antusias dengan aduan bocah sekolah dasar itu.

"Bikin apa kamu sampe kena time out Mama?"

"Pulang telat." Hendery menahan tawanya mendengar pengakuan adiknya, sebelum terdengar suara bantahan dari arah dapur.

"Jangan bohong ya kamu." Hardik Ten tidak terima, membuat Haechan dan Hendery terkikik pelan. Johnny menjitak perlahan kepala kedua anaknya.

"Tadi tuh main Pa, ada festival jajanan gitu di depan sana." Johnny menaikkan alisnya curiga. "Trus jam pelajaran terakhir udah bosen kan, jadi Kak Dery ngajak ke sana."

"Maaaa, berapa hari time out-nya?" Teriak Johnny, bertanya kepada Ten yang sibuk memasak di dapur.

"Dua hari Pa." Haechan menghela napas kesalnya saat melihat senyum di wajah papanya.

"Time out-mu seminggu ya." Hendery langsung berlari meninggalkan Haechan dan Johnny, berlari menyusul sang mama.

"Akuuuu bantu Mama masak."

"Curaaaanggg Kak Dery. Papaaaaa kenapa time out-ku ditambah?" Protesnya tidak terima, membuntuti sang papa yang masuk ke kamar untuk berganti pakaian.

"Lapor sana sama pacar kamu."

"Pacar pacar. Gak mama gak papa ngomongin itu mulu. Masihhh kecil Papa, gak boleh pacaran." Rajuknya sambil terus merayu Johnny untuk menghilangkan hukumannya, tapi tidak dipedulikan oleh pria itu.

***

Ternyata ada yang lain yang bisa nebak timeline ceritaku hshshshs

Haloo babylion127 😘😘😘

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang