Besar

13.2K 1.9K 71
                                    

"Kamu udah gapapa?" Tanya Mama Seo kepada Ten yang sibuk memasak.

"Udah gapapa kok Ma. Kalau cuma jalan begini udah bisa. Makasih ya Ma." Ucap Ten ke arah mertuanya yang seminggu terakhir menginap di rumahnya. Mama Seo ganti tersenyum ke arah Ten yang masih sedikit pucat, membantunya menyiapkan makan malam untuk mereka. Pria itu sudah mulai bisa beraktivitas meski hanya masih berkisar di kawasan rumah.

"Anytime." Balasnya sambil mengelus lembut lengan menantunya. Mama Seo memang sengaja terbang dari Chicago demi ikut menguatkan keluarga kecil anaknya setelah insiden yang menimpa Ten. "Kamu bisa cerita ke Mama kalau ada apa-apa. Jangan sungkan, jangan dipendem sendiri."

"Iya Mama." Ten lalu mengajak Mama Seo untuk ikut bergabung dengan Johnny dan papanya yang sudah sibuk bercanda dengan Haechan. Suara teriakan Haechan sesekali terdengar ketika kesal dengan papanya yang mencubiti perutnya. Mama Seo dan Ten lalu bergabung dengan kedua pria yang sudah lebih dulu duduk di meja makan, dan menghentikan perdebatan antara kakek, ayah dan anak laki-lakinya.

"Wah cucu Oma pintar sekali." Puji Mama Seo saat melihat Haechan menghabiskan makanannya, bahkan termasuk sayuran yang biasanya dihindarinya.

"Kan Haechanie sudah besal, jadi halus menulut sama Papa sama Mama." Pamernya bangga ke arah sang nenek. Empat orang dewasa yang mendengarnya tertawa melihat tingkah balita itu. Belum sedetik, Haechan kembali melanjutkan kalimatnya. "Oma, Haechanie boleh dapat es klim?"

"Boleh gak Pa?" Tanya Mama Seo ke arah Johnny yang masih sibuk tertawa. Berbanding terbalik dengan Haechan yang sudah mengerucutkan bibirnya.

"Jangan tanya Mama, nanti nda boleh." Protesnya cepat, tapi terdengar semua orang yang ada di ruang makan. Tawa Ten semakin lebar mendengar kalimat putra semata wayangnya.

"Kalenaaa Haechanie sudah besal dan mau mam sayul, jadi boleh dapat 2 scoops es klim." Jawabnya dengan nada menggoda, menirukan anaknya yang mengaku sudah besar tetapi masih sulit mengucapkan huruf R. Pria itu lalu memberi isyarat kepada suaminya untuk mengambilkan es krim.

"Yeaaaaay." Teriaknya senang, menepuk-nepukkan tangannya ke atas meja, menunggu Johnny mengambilkan es krim untuknya.

***

Ehehehehe 👀👀

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang