Sakit

17.8K 2.2K 103
                                    

"Gue gak jadi berangkat aja deh." Ten memutar bola matanya malas mendengar kalimat yang sama dari suaminya untuk kelima kalinya dalam satu jam terakhir. Tugas luar kota selama tiga hari, membuat Johnny sibuk mencari alasan untuk menunda kepergiannya atau bahkan membatalkannya.

"Susu Kakak mahal Pa. Skincare Mama juga." cicit Ten membalas perkataan Johnny, berpura-pura menjadi Donghyuck untuk membujuk pria itu. Tidak ketinggalan, Ten menempelkan tangan anaknya ke pipi sang papa untuk melengkapi rayuannya. Yang bukannya membuat pria tinggi itu terbujuk, tapi justru membuatnya semakin tidak ingin pergi.

"Kamu kenapa lucu banget? Papa jadi gak mau berangkat kerja kan." Johnny lalu menunduk, menggigit main-main pipi Donghyuck, yang langsung dibalas rangkulan kedua lengannya di leher pria itu

"Kerja, Seo Johnny!"

"Kalau nanti anakku kangen aku gimana?"

"Ada. Teknologi. Bernama. Video. Call. BURUAN BERANGKAT GAK KAMU!" Hardik Ten kesal karena drama yang diperlihatkan suaminya. Sudah hampir lima belas menit Ten dan Johnny hanya berkutat di depan pintu dengan Johnny yang merajuk mengenai kepergiannya, ketakutan jika putra sulungnya akan merasa kehilangannya. Ten sendiri sudah berkali-kali menjelaskan bahwa Donghyuck sudah pasti baik-baik saja. Toh ditinggal Ten seminggu, bayi itu masih gembul seperti sebelumnya.

"Iya iya. Galak banget sih Ma." Johnny lalu memeluk Ten sekilas sebelum mencium puncak kepalanya dan bergegas berangkat bekerja. Ten tersenyum puas melihat kepergian suaminya, yang akhirnya menurut dan mengakhiri dramanya.

Nyatanya ucapan yakin Ten hanya bertahan kurang dari dua puluh empat jam. Di pagi berikutnya setelah kepergian Johnny, Ten baru menyadari suhu tubuh Donghyuck yang berbeda dari biasanya. Padahal sebelumnya ketika dibawa ke studio, bayi itu masih baik-baik saja dan bermain dengan Jiwoo dan gerombolannya dengan riang gembira. Membuat Ten khawatir karena hingga sore hari panas Donghyuck tidak turun meskipun sudah diberi kompres penurun panas.

"Babe, kangen." Ten tertawa saat menerima panggilan video dari suaminya. Saat malam tiba, Johnny sudah merecoki Ten melalui pesan singkat, meminta Ten untuk mengangkat telponnya begitu pria itu sudah tidak sibuk. Ten memang sengaja tidak memberitahu Johnny bahwa Donghyuck sedang demam, karena tidak mau Johnny melesat pulang begitu mendengar kabar tentang anaknya.

"Haha. Tinggal sehari doang Pa, besok pulang. Udah sana tidur." usirnya saat mendengar rajukan suaminya. Tangannya sibuk mengusap-usap punggung Donghyuck yang tertelungkup di atasnya sambil mengemut ibu jarinya. Meski sedang sakit, bayinya itu sama sekali tidak merengek dan hanya menjadi lebih pendiam. Terutama ketika dibawanya ikut ke studio, Donghyuck menjadi lebih banyak tidur, membuat Jiwoo yang semakin banyak merengek karena tidak bisa bermain dengan Donghyuck di sela-sela jadwal latihannya.

"Kangen anakku Ma." rengek Johnny lagi, membuat Ten hanya mendengus. Yang lebih muda lalu mengarahkan kameranya ke arah wajah Donghyuck yang tertidur pulas.

"Udah tidur Pa, tuh. Lagian besok kan ketemu."

"Kok kalau sama kamu, tidur cepet mulu sih?"

"Aku kasih obat tidur soalnya."

"Bohong kan kamu?" mata Johnny memicing curiga ke arah Ten yang hanya bisa menahan tawa. Takut anaknya terbangun karena gerakannya yang berlebihan. Bagaimana mungkin pria di ujung sana percaya bahwa dirinya memberi putra mereka obat tidur hingga bisa tertidur lebih awal?

"Ya iyalah. Menurut kamu, aku tega ngasih Hyuck obat tidur?"

"Itu gak berat dia ditaruh di situ?" Johnny menunjuk sosok yang ada di dada Ten, dibalas dengan kedikan bahu oleh yang ditanya.

"Enggak ah, biasa aja kok. Udah ya Pa, kasian nanti kalau Donghyuck kebangun karna suaramu. See you tomorrow." tutupnya sambil melayangkan kecupan jarak jauh untuk pria yang mengeluh karena harus tidur sendirian lagi malam itu. Ten lalu menutup panggilan videonya dan membenarkan posisi Donghyuck di atasnya, membuatnya lebih nyaman sebelum mengecup kening bayinya lembut. "Cepet sembuh ya Sayang, besok Papa pulang kok."

***

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang