Johnny oh Johnny!

Main

"KAKKKKKKKK TEN." teriakan Jiwoo langsung berkumandang di seluruh lorong begitu melihat sosok Ten yang mendorong stroller bayi. Sejak kepulangannya dari Jepang, Ten dan Johnny sepakat bahwa Ten bisa kembali mengajar di sekolah dance, dengan jadwal yang disesuaikan. Dengan Donghyuck akan dibawa pria mungil itu ke tempat kerjanya.

"Halo juga Jiwoo." balas Ten ke arah gadis cilik yang sudah menempel erat di pahanya.

"LINOOOO, WONHOOOOO, KAK TEN DATENG, BAWA ADEK. AAAAA LUCU BANGET." Ten tertawa mendengar teriakan Jiwoo yang memanggil teman-temannya. Segerombolan anak langsung mengerubunginya dan juga Donghyuck, sebagian sibuk menanyakan kabarnya dan sebagian lain mengajak bicara bayi yang berada di dalam stroller. Beberapa kepala menengokkan kepala dari dalam ruang-ruang kelas, mencari tahu sumber kehebohan yang berada di lorong. Ten menundukkan kepalanya beberapa kali sebelum mengalihkan perhatiannya kepada anak-anak didiknya yang masih ribut.

"Masuk dulu, masuk dulu ke sana." Ten menunjuk ke ruang kelas yang masih kosong, mencoba menggiring mereka masuk ke dalam kelas. Taehyung yang melihat Ten kesulitan karena posisi mereka yang melingkari stroller Donghyuck, lalu menepuk pelan lengan Jiwoo, meminta anak perempuan di sampingnya itu untuk berhenti sejenak.

"Ayo kita masuk dulu." ajaknya sambil menarik lengan siapapun yang terjangkau tangannya. Jiwoo langsung menarik Wonho, yang juga ikut menarik Somin. Membuat mereka terpaksa bergerak mengikuti Taehyung. Ten mengikuti langkah kaki mereka sambil mendorong strollernya. Begitu sampai di ruang kelas mereka, Ten meletakkan bayinya di sudut ruangan, memastikan tetap terpantau olehnya sembari dirinya mengajar kelas sore itu.

"Udah pemanasan? Ayo cepet posisinya yang bener." Ten memperingatkan anak-anaknga yang justru masih sibuk menggodai Donghyuck. Terlihat dari suara kikik tawa Donghyuck di antara suara celoteh anak-anaknya.

"Kita gak main dulu sama adek? Siapa namanya Kak Ten?" Somin menoleh ke arah Ten, menanyai nama bayi yang hari itu dibawa Ten ke ruang latihan mereka.

"Namanya Donghyuck, Kak Somin." Ten menoleh ke arah sekumpulan bocah yang menatapnya antusias, menanti persetujuannya untuk tidak memulai latihan hari itu dan hanya bermain bersama Donghyuck. Tidak tega, Ten menganggukkan kepalanya, meloloskan permintaan mereka dengan mudah. Membiarkan hari pertamanya kembali bekerja justru dihabiskan dengan menemani segerombolan anak bermain dengan putranya.

"YEAAAAYYY!" Tidak perlu diragukan suara siapa yang berteriak paling histeris.

***