"John... John." Ten memanggil nama pria yang baru saja resmi menjadi pasangan sehidup sematinya dan justru langsung ditinggal tidur, tepat setelah mereka membersihkan diri. Tega sekali sih Johnny padanya. Padahal kemarin pria itu menempel bagai lintah, sekarang dirinya justru ditinggalkan begitu saja.
"Hmm?"
"JOHN, SERIUS." panggilnya lagi, menggoyangkan tubuh suaminya lebih kencang, tidak menyerah menunggu. Mengakibatkan pria itu terpaksa membuka matanya dan meladeni apapun pertanyaan dari yang lebih muda.
"Apalagi sih Chit?"
"Kamu mau punya anak berapa?" Johnny mengusap wajahnya kasar. Badannya lelah sekali dan satu-satunya yang ingin dia lakukan hanyalah tidur. Terutama ketika esok pagi mereka harus mengejar penerbangan untuk pergi ke tanah kelahiran Ten. Merayakan pernikahan mereka sekaligus berbulan madu, sesuai keinginan his one and only Chittaphon Lee.
"Tidur Chit. Emang kamu gak capek?" keluhnya lelah, setelah seharian menemui tamu undangan pernikahan mereka, yang baru selesai ketika jam mengarah ke angka sembilan. Membuat mereka hanya memiliki waktu kurang dari 12 jam untuk mempersiapkan diri, beristirahat dan terbang ke belahan dunia yang lain. Bagaimana mungkin pria yang lebih mungil di pelukannya ini bahkan masih mempunyai tenaga untuk bertanya mengenai jumlah anak yang mereka miliki? Mereka bahkan masih memiliki waktu seumur hidup untuk membicarakan itu.
"Belum juga ngapa-ngapain, udah capek aja kamu John."
"Besok flight pagi lho. Awas aja kamu sampe telat bangun."
"Gak bakal. Udah buruan jawab dong John, kamu mau punya anak berapa?" Johnny menyerah dengan kekeraskepalaan suaminya, yang masih setia menanti jawabannya. Sesekali mengecupi rahangnya karena bosan menunggu Johnny menjawab.
"Well, since I'm the only child in my family, three sounds great." jawabnya sambil lalu, tidak membuka matanya sedikit pun. Tangannya lalu menepuk-nepuk punggung Ten, mencoba membuat pria yang tertelungkup di atas dadanya itu tertidur.
"Tiga? Kenapa gak tujuh?" balasnya lagi, menyuarakan kembali hal random yang terlintas di pikirannya. Johnny mendengus karena Ten justru semakin terdengar bersemangat.
"Kamu pikir kamu kucing?"
"Ya kan gak sekali lahiran sayanggggg." sahutnya cepat. Bukannya jawaban, kalimat Ten justru dijawab dengan dengkuran halus. "Malah ditinggal tidur. This big baby!" Ten tertawa karena suaminya lebih dulu meninggalkannya larut ke alam mimpi. Menyematkan ciuman di pipi Johnny, Ten kemudian mencoba ikut memejamkan mata, supaya keesokan harinya mereka tidak terlambat bangun.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Johnny oh Johnny!
VampireSecuil kisah Johnny menghadapi Ten, Haechan dan Hendery BxB Seo Johnny ft Ten Lee Slight pair : markhyuck / henyang