Ma-ma Pa-pa

17.5K 2.3K 176
                                    

"Hai ganteng." sapa Ten ke arah sosok mungil yang berjalan di belakang pria yang membukakan pintu baginya. Setelah melakukan berbagai penawaran dan negosiasi, Johnny akhirnya menyetujui permintaan Ten untuk mengiyakan ajakan makan malam Taeyong. Yang membuat mereka kemudian berakhir berada di rumah Taeyong tepat setelah ibadah malam natal.

"Ayo masuk." Jaehyun mempersilakan pasangan yang baru saja datang dengan Ten membawa satu kotak kado di tangan kirinya dengan Donghyuck berada di gendongan Johnny. Perhatian Ten beralih ke arah Mark yang menatapnya dengan pandangan berbinar, membuat Ten menyempatkan diri mencubit pipi putra sulung Taeyong, yang langsung mengekori langkahnya menuju ke ruang makan.

"Nih, kado buat si ganteng. Sama adeknya juga." Ten mengulurkan bingkisan yang dibawanya kepada Taeyong, yang langsung diterima dengan sukacita oleh pria itu. Selesai makan malam yang berjalan dalam tenang - meski sempat diselingi insiden Donghyuck menumpahkan makanan yang ada di mangkoknya -, mereka memang beralih ke ruang tengah, membiarkan para bayi bermain sembari para orang dewasa berbincang. Taeyong membiarkan Mark berlarian dan Jeno merangkak ke sana ke mari. Dengan Donghyuck berada di pangkuan Johnny.

"Ma... Ma." ocehan Mark membuat empat orang dewasa yang ada menoleh ke arahnya. Merasa terpanggil, Taeyong menatap anaknya yang justru berjalan menjauhinya dan mendekat ke arah Ten. Tangan mungil Mark langsung menempel di tubuh Ten, mencoba memeluk sosok yang duduk bersila itu.

"Bukan Mama sayang, yang itu Mama kamu." balas Ten sambil tertawa, mengarahkan pandangan Mark ke arah sebaliknya, menuju ke Taeyong yang duduk di seberangnya.

"No. Mama!" ucapan tegas kembali keluar dari bibir mungil Mark, membuat Taeyong tertawa karena tingkah anaknya. Belum sempat menanggapi kelakuan Mark, bayi itu sudah beralih mendekati Johnny yang menggendong Donghyuck, menghadap ke arah depan, membuat Mark berhadapan dengan bayinya itu. Tangan mungil Mark menepuk-nepuk ringan lengan kiri Johnny. "Pa... Pa."

"Oh ya ampun, lucu banget." berbanding terbalik dengan ekspresi suaminya yang kesal, Ten justru sibuk mengagumi ekspresi maupun kalimat yang keluar dari mulut sang bayi. Sedetik kemudian, ganti bibir Mark menghampiri pipi gembul Donghyuck yang menatapnya dengan mata bulatnya.

"DIK!" Serunya senang ketika ciumannya mendarat tepat di pipi gembul Donghyuck. Bayi yang dicium kemudian terkikik senang dan memaju-majukan bibirnya, membunyikan suara yang tidak jelas.

"OH GOD! Tenang Johnny, tenang. Tidak boleh marah." sugesti yang diucapkan Johnny justru memancing tawa Ten, yang langsung menepuk-nepuk punggung suaminya. Mencoba menenangkan emosi tidak stabil pria yang sudah menjauhkan putranya dari bayi lelaki yang sudah akan menciumnya lagi.

***

Aku tadi udah mikir mau kasih catetan, tapi lupa. Jadi ya udah :v

P.s : gonna be long journey for Mark till Johnny gives his approval 😃😃

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang