Kakak

14.3K 2.1K 192
                                    

"Hyuck, mau punya kakak gak?" tanya Johnny ke arah anaknya yang sibuk mewarnai kertas bergambarnya. Johnny dan Ten akhirnya sepakat untuk mengadopsi anak dari kakak sepupu Johnny, dengan syarat Haechan menyetujuinya. Sehingga Johnny mulai mencari tahu reaksi putranya jika dirinya akan memiliki saudara. Bocah cilik itu menengok dan menatap lamat manik ayahnya sebelum menjawabnya dengan kalimat lirih.

"Sepelti adik?"

"Hampir seperti itu."

"Tidak mau kakak. Hyuck tidak mau Mama malah-malah dan menangis." balasnya sambil kembali memusatkan perhatiannya kepada kertas di hadapannya yang belum separuh diwarnai. Johnny tersenyum miris, tidak menyangka anaknya memendam trauma kehilangan adiknya sehingga ketakutan jika harus melihat Ten mengalami kesakitan lagi. Sama seperti Haechan, Ten juga menyalahkan dirinya sendiri karena kehilangan calon buah hatinya dan juga kesempatan untuk memilikinya lagi.

"Kalau kakak, lebih besar dari Hyuck, jadi Mama gak nangis kayak kemarin."

"Papa tidak bohong?" tanyanya dengan mata bulat, yang dibalas gelengan pria dewasa itu. Jari kelingking Donghyuck terulur, meminta sang ayah berjanji kepadanya. Bukannya menyambut uluran tangan anaknya, Johnny justru meraih tubuh mungil putranya dan mendekapnya hingga hilang di pelukannya. Membuatnya berteriak kesal karena kebiasaan papanya yang senang menenggelamkan tubuh mungilnya ke tubuh besarnya.

"Kenapa anak Mama teriak-teriak?"

"Papanya nakal." Sahutnya kesal, yang justru ditertawakan mamanya.

"Diapain emang?"

"Papa bilang ada Kakak. Tapi Haechanie tidak mau Mama malah-malah dan menangis lagi. Tidak apa-apa tidak ada adik." Penjelasan Haechan membuat rasa haru menyelinap di dalam hati Ten, tidak menyangka putranya justru mendahulukan keadaan dibandingkan dengan dirinya sendiri. Pria itu buru-buru mendongakkan kepalanya, mencegah air mata turun dari kedua bola matanya.

"Kalau Haechan memang gak mau punya kakak?" Haechan kembali menghentikan kegiatan mewarnainya, kembali memikirkan pertanyaan yang sama yang diajukan kepadanya.

"Mama tidak akan malah-malah sama Papa? Tidak akan menangis?" Balita itu justru membalas pertanyaan Ten dengan pertanyaan lain. Ten menggelengkan kepalanya, masih memasang senyum karena kalimat anaknya yang menyentuh hatinya. "Oke, belalti gapapa."

"Baiiiiiik banget sih kamu, anak siapa coba?" Ten memeluk anaknya, menciumi puncak kepalanya berkali-kali, menyalurkan banyak terima kasih untuk balita di hadapannya.

"Anaknya Papa Johnny!"

***

Bapaknya korea, anaknya China.

Yaudahlah ya, iyain aja authornya hshshss


P.s : ini terakhir buat hari, janji ._.v

Johnny oh Johnny! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang