04| Penawaran

5.8K 480 24
                                    

🍂🍂🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂🍂🍂

Esok harinya, Angkasa menjemput Raya menuju kampus. Jarak dari rumah Raya ke kampus memang agak jauh, jadi mereka harus berangkat lebih awal sebelum ada kelas. Dan kini mereka sudah tiba di area parkir dekat fakultas kedokteran.

"Angkasa kamu mau anter aku sampe sini apa sekalian ke kelas aku?" tanya Raya sembari melepaskan helm-nya dan memberikannya kepada Angkasa.

"Aku anter sampe kelas kamu, Ra. Ayo." Angkasa merangkul bahu Raya dengan senyuman menghiasi wajahnya.

Di sela-sela perjalanan mereka bercanda gurau. Terkadang Raya tertawa karena candaan dari Angkasa.

"Eh iya Ra kita dah lama nggak ketemu sama Venus ya. Kamu beneran udah maafin dia kan, Ra?"

"Iya, Sa. Kamu aja udah aku maafin, apalagi dia. Lagian itu juga udah lama kan masalahnya, lupain aja. Sekarang pasti dia udah bahagia sama Orion. Aku tau Orion orangnya baik, pasti dia bisa bimbing Venus jadi lebih baik lagi dari sebelumnya."

"Bener juga, Ra apa yang kamu bilang."

Dari arah berlawanan Raya melihat Leo yang tengah berjalan sendiri, sepertinya langkah kaki Leo mengarah ke dirinya.

Semakin dekat jarak mereka, Raya semakin yakin jika Leo hendak menghampiri dirinya.

Dan benar saja Leo berhenti tepat di hadapan Raya.

"Lo, gue cariin ke mana-mana ternyata di sini," ucap Leo kemudian mengembuskan napas terengah.

Raya mengernyit tak paham, apalagi Angkasa yang sama sekali belum mengenal lelaki yang bernama Leo ini.

"Kenapa lo nyariin gue?"

"Gue mau ngambil jaket yang pernah gue pinjamin ke lo. Itu jaket berarti banget bagi gue, makadari itu sini balikin!" titah Leo tak sabar.

"Jaket? Jaket apa sih, Ra? Kamu kenal sama dia? Dia siapa? Kamu ada hubungan apa sama dia?" tanya Angkasa bertubi-tubi.

"Lo juga kenapa jaket lo bisa sama cewek gue?" Suara Angkasa meninggi.

Namun, Leo hanya bungkam tidak berminat menjawab.

Raya memijat pelipisnya, masih pagi sudah dibuat pusing saja.

"Bentar... kamu jangan mikir yang aneh-aneh, Sa, aku sama dia nggak ada hubungan apa-apa kok, kami cuma teman aja. Dia cuma nolong aku pas dulu pulang nggak ada temen." Raya mencoba menjelaskan dengan tenang mungkin.

ANGKASARAYA 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang