28| Syarat

4.5K 390 169
                                    

🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

Angkasa masih terus saja berusaha untuk mendapatkan maaf dari Raya. Dirinya tak memusingkan perbuatan Raya tempo hari yang dengan sengaja menyampar bekal pemberiannya. Walaupun ia terkejut saat kekasihnya bisa melakukan itu kepadanya. Tapi tak mengapa, yang terpenting sekarang adalah ia harus bisa dimaafkan oleh Raya.

Berbagai upaya sudah ia lakukan, namun Raya sama sekali belum memaafkannya.

Hari ini ia berinisiatif untuk memberi beberapa roti isi coklat kesukaan Raya yang ia masukkan ke dalam paper bag. Ia tak memberikannya secara langsung, tapi ia memberikannya kepada Pelangi. Karena dia tahu pasti Raya tidak mau bertemu dengannya.

Tak lupa ia beri notes juga yang ia tempelkan di bungkus roti itu.

Raya, aku beliin roti kesukaan kamu nih. Jangan lupa dimakan ya, love you :)
–Angkasa❤️

Angkasa mengintip dari kejauhan saat Pelangi memberikan makanan itu pada Raya.

Semoga Raya menerima pemberiannya.

“Ini apa, La?” tanya Raya sembari mengangkat paper bag yang diberikan Pelangi padanya.

“Coba buka aja dulu, Ra.”

Raya mengedikkan bahu, lalu membukanya dan mengambil sebungkus roti itu. Ia membaca sekilas tulisan di notes itu. Wajahnya berubah datar.

“Oh.” Raya menyodorkan makanan itu pada Pelangi. “Lo makan aja gih. Gue gak nafsu. Kalau lo nggak mau kasih aja ke yang lain. Atau mau di buang juga gak papa. Oh iya satu lagi, kalau lo diminta dia buat ngelakuin ini lagi buat gue jangan mau. Cukup sekali ini aja, oke?”

“Tapi, Ra, lo gak kasian sama Angkasa? Coba deh kalian bicara dulu, jangan kayak gini.”

“Nggak. Dia sendiri yang mulai. Gue pengen menjauh dulu dari dia, La. Tolong ngertiin gue. Ini keputusan gue."

Pelangi mengangguk pelan. "Oke, kalau itu yang lo mau gue gak bisa apa-apa. Tapi saran gue lebih baik kalian selesain masalah kalian baik-baik, Ra. Kalau lo diem-dieman gini justru kalian sendiri yang sakit.”

"Iya.” Keduanya lalu memasuki kelas. Karena memang itu jadwal kuliah mereka.

Bahu Angkasa menurun lemas. Usahanya kali ini gagal kembali.

“Huft... Gak papa. Masih ada besok, Sa. Lo bisa ngelakuin banyak hal. Semangat! Lo gak boleh nyerah! Ini emang salah lo, jadi lo harus terima konsekuensinya,” ujar Angkasa menyemangati dirinya.

Berhari-hari Angkasa kembali memberikan makanan ataupun barang kesukaan Raya. Tak lupa dengan notesnya yang ia selipkan setiap ia memberi sesuatu kepada Raya.

'Semangat Raya.'

'Maaf aku cuma bisa kasih ini.'

'Jangan dibuang lagi ya:)'

ANGKASARAYA 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang