Kalau ada typo, ingetin yah..
🥀
Matahari mulai terbenam, langit berubah menjadi kuning kemerahan. Di taman kompleks ini banyak orang yang berlalu lalang, mulai dari anak-anak sampai lansia pun juga ada. Tak terkecuali Leo, dirinya juga ada di sana, duduk di kursi taman untuk beristirahat setelah lari sore.
Ia meneguk minuman yang dibawanya hingga tandas. Suasana sore yang menenangkan, pikir Leo.
Ting.
Alarm notifikasi ponsel Leo berbunyi, dengan segera ia merogoh benda pipih yang berada di saku celananya itu.
Dalam tampilan lock screennya tertera, kalau besok Leo dan Bunga akan ada janji temu. Kata gadis itu, ia tidak mau Leo yang ke Bandung lagi ia akan menemui Leo sendiri sekalian melihat bagaimana kondisi Jakarta sekarang.
Noted.
Janji temu sm my Flo ❤️🌼Leo tersenyum tipis, akhirnya setelah beberapa minggu mereka tidak bertemu besok Leo bisa berjumpa lagi dengan Bunga.
Menurutnya, Bunga itu orang yang tidak neko-neko dan selalu bisa memaklumi segala kesibukannya. Itulah yang membuat Leo menyukai Bunga.
Dia mencintai Bunga, sungguh.
Leo menilik jam di tangan kirinya, jarum jam menunjukkan pukul lima lebih seperempat sudah waktunya pulang. Ia beranjak dari duduknya, tetapi sebelum itu, ia akan mampir di toko boneka untuk memberikan surprise untuk kekasih tercintanya.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, sekarang sudah pagi. Dengan semangat 45, Leo bangun dari tidurnya, mandi, menjemput Bunga di stasiun lalu menghabis waktu berdua. Itulah rencananya Leo hari ini.
Setibanya di lantai bawah ada kedua orang tuanya dan juga Elang yang tengah duduk di meja makan. Mereka belum memulai acara sarapan pagi karena menanti Leo selesai bersiap.
Ia mendapat lirikan tajam dari Elang, raut wajahnya terlihat tidak bersahabat. "Lo lama banget sih, Le, nggak tahu apa perut gue udah keroncongan minta diisi," gerutunya.
Sedangkan Leo hanya acuh lalu menggeret kursi di samping Elang untuk ia duduki.
"Ck, diomongin juga." Elang berdecak kesal. Adik satu-satunya ini memang dingin dan ketusnya setara dengan suhu rendah di kutub selatan.
"Terserah gue lah," ujar Leo.
Mencium bau harum yang semerbak wangi, secara otomatis hidung Elang mengendus sumber bau. Endusannya berhenti di tubuh Leo.
"Gila, tumben lo wangi banget mau ke mana?" Elang bertanya heboh.
"Kepo."
"Nggak kepo cuma pengen tahu aja," sangkal Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL OF ANGKASARAYA, DAPAT DIBACA TERPISAH] Hari kelulusan telah terlewati, kini Angkasa dan Raya meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu universitas swasta. Keseharian masa kuliah ternyata terasa lebih berat dari yang...