Typo tolong ingetin yah. Happy reading freen.
🍁
'Surat Keterangan Adopsi Dari Panti Asuhan Mawar Kasih'
"Jadi... Gue beneran bukan anak papa sama mama?" Rasanya dunianya seperti akan runtuh seketika.
Tubuhnya lemas, ia terduduk di lantai dengan pandangan yang kosong. Surat yang dipegangnya tadi juga ikut jatuh di lantai.
“Arrgghh!!!”
Bianca berteriak dengan kencang seraya menjambak rambutnya. Ia benci, benci dengan kehidupannya sekarang. Mengapa fakta sepenting ini, dirinya sama sekali tidak mengetahuinya. Bahkan Haris dan Shena yang ia pikir orang tua kandungnya sendiri ternyata sudah membohonginya.
Perempuan dengan pakaian yang sudah kusut itu menangis tersedu-sedu. Ia sudah kehilangan bayinya, disusul Shena jatuh sakit dan harus masuk ICU, kemudian sekarang fakta bahwa dia bukanlah anak kandung dari Haris dan Shena.
“Non Bianca kenapa non? Non baik-baik aja?” Bi Siti lari tergopoh-gopoh menghampiri Bianca yang baru saja teriak. Ia sungguh khawatir dengan anak majikannya itu.
Bianca menatap Bi Siti dengan matanya yang memerah karena menangis. “Pergi, Bi!”
“Tapi, Non–”
“Pergi! Biarin Bianca di sini sendiri!”
“Ba-baik, Non.”
Sementara di sisi lainnya, Angkasa baru saja tiba setelah membelikan makanan di luar. Ia segera masuk ke dalam rumah Bianca, di dalam tampak sepi. Hingga dirinya mendengar suara teriakan dari lantai atas. Dengan cepat ia lari menuju sumber suara.
“Bi Siti, Bianca kenapa?” tanya Angkasa saat sudah sampai di depan kamar milik Shena.
Bi Siti menggeleng. “Saya kurang tau Den, tapi Non Bianca lagi nangis sekarang. Saya nggak tau kenapa.”
“Kalau gitu saya masuk Bi, bibi bisa tinggalin kami.”
“Baik Den.” Bi Siti mengangguk lalu pergi dari sana.
Angkasa membuka pintunya dan menemukan Bianca yang terduduk di lantai dengan menangis. “Bianca lo kenapa?”
Bianca mendongak, air matanya meluruh. “Angkasa...”
“Lo kenapa nangis, Bi?”
Sembari terisak, Bianca menyodorkan sebuah dokumen tadi pada Angkasa dengan gemetar. Cowok itu mengernyitkan dahinya, namun tak ayal ia menerimanya dan langsung membacanya.
Mata Angkasa membulat, ia menatap Bianca kembali. “Jadi lo...”
Bianca semakin terisak. “Ternyata aku bukan anak kandung mereka, Sa. Bener kata Sagara tadi, a-aku ini cuma anak pungut.”
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL OF ANGKASARAYA, DAPAT DIBACA TERPISAH] Hari kelulusan telah terlewati, kini Angkasa dan Raya meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu universitas swasta. Keseharian masa kuliah ternyata terasa lebih berat dari yang...