🌵
Setelah melihat Angkasa yang tiba-tiba langsung menarik Raya pergi dari tempat itu, Bianca sempat ingin mengejarnya tapi dengan sigapnya Ravi menahan agar dia tetap singgah di sana.
"Ihh Angkasa kenapa malah pergi sih!" Bianca memajukan bibirnya kesal.
"Kok lo bisa kenal Angkasa sih, Bi?" tanya Ravi bingung.
Orion pun menanti penjelasan dari Bianca, sedangkan Venus diam menyaksikan percakapan kedua orang itu. Membaca situasi apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia tuh gebetan gue di kampus, Rav," jelas Bianca yang membuat 3 orang di tempat itu terkejut, terutama Orion dan Venus.
"Gila nih cewek," batin Orion.
"Hah? Apa lo bilang? Gue gak salah denger? Angkasa bebetan lo? Lo jangan ngada-ngada deh!" sungut Venus.
Bianca mengernyit heran pada Venus. "Siapa sih lo? Gaje deh. Nggak kenal juga nggak usah ikut campur!"
Venus bersedekap. "Lo tanya siapa gue? Gue Venus, temen mereka dari SMA, dan juga gue sahabat dari Angkasa. Kenapa ada masalah? Eh tunggu-tunggu siapa nama lo tadi? Bianca? Oh jadi lo orang yang kemarin nelpon Angkasa? Ck bener-bener cewek gak tahu diri lo ya, udah tahu Angkasa punya pacar, masih aja digebet! Nggak laku apa gimana sih?"
"Lo!" Bianca menunjuk Venus dengan wajah yang memerah.
"Bianca!" tegur Ravi dengan menahan Bianca. Sepertinya ia sudah salah dari awal dengan membawa Bianca ke tempat ini.
"Kenapa hah?!" pekik Venus.
Orion yang berdiri di dekat Venus seketika mengelus bahu gadis itu. "Udah, Ve, tenang ya, jangan kebawa emosi. Sabar."
"Maaf Yon, aku gak bisa sabar ngehadepin ini cewek. Dia keterlaluan tau," ujar Venus.
Venus beralih pada Bianca. "Bianca, please ya gue mohon sama lo tolong jauhin Angkasa dari sekarang. Jangan ngulangin kesalahan kayak gue dulu waktu SMA dengan berusaha ngerusak hubungan Angkasa sama Raya. Iya gue tahu lo pasti ngelakuin ini karna emang suka sama Angkasa kan." Ia menjeda ucapannya.
"Tapi gue mohon sama lo, jangan gangguin hubungan mereka. Udah cukup mereka menderita terutama Raya. Kasian mereka, Bi, biarin mereka bahagia tanpa ada orang ketiga dihubungan mereka."
Bianca menaikkan satu alisnya. "Lo pikir dengan ngomong kayak gini gue bakalan berubah pikiran gitu? Sorry, nggak mempan! Sekali gue suka sama sesuatu, gue bakalan berusaha buat ngedapetin apa yang gue mau itu dengan cara apapun juga!"
"Dan apa kata lo tadi? Kesalahan lo dulu? Oh nyatanya lo juga sebelas-dua belas sama gue, jadi jangan sok-sokan nasehatin gue deh!" Bianca terkekeh sinis.
Tangan Venus mengepal. "Iya gue tahu, dulu gue emang bodoh banget karna pengen ngehancurin hubungan orang. Gue dulu emang dibutakan sama cinta gue ke Angkasa. Tapi sekarang gue udah sadar, gue udah buang semua perasaan itu. Dan sekarang gue udah dapet cowok yang lebih baik. Jadi sekali lagi gue mohon sama lo, tolong jauhin Angkasa. Di luar sana masih banyak cowok yang single, Bi. Jangan ganggu hubungan Angkasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL OF ANGKASARAYA, DAPAT DIBACA TERPISAH] Hari kelulusan telah terlewati, kini Angkasa dan Raya meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu universitas swasta. Keseharian masa kuliah ternyata terasa lebih berat dari yang...