24| Perlahan Hilang

4.6K 351 163
                                    

💔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💔

Raya berjalan dengan senyuman yang setia di wajahnya. Ia rindu sekali dengan Angkasa, ya walaupun baru hari ini dia tidak bertemu dengan cowok itu karena kesibukannya sendiri.

Sesekali ia menghubungi Angkasa, namun masih saja tidak ada balasan dari Angkasa. Tidak masalah, pasti sekarang kekasihnya itu berada di apartemennya.

Beberapa saat sebelumnya, Angkasa dan Bianca baru saja keluar dari rumah sakit jiwa dan segera mengantar pulang Bianca.

Namun saat dipertengahan jalan, Angkasa berniat untuk pulang ke rumahnya setelah ini, dan ada beberapa barang yang ia ingin berikan ke ibunya yang masih di apartemennya. Berhubung jalan menuju rumah Bianca dan apartemennya sejalur. Ia memutuskan untuk membelokkan motornya ke apartemen.

"Ini di mana, Sa?" tanya Bianca sambil melihat gedung yang menjulang tinggi di depannya.

"Lo buta?"

Bianca segera menggeleng.

"Ini apartemen, bego."

Mata Bianca membola. "Kita mau ngapain di sini?"

"Jangan mikir aneh-aneh, ini apartemen gue. Gue mau ngambil barang dulu, sekalian lewat sini soalnya."

"Owh..." Bianca mengangguk-angguk, berlari kecil mengikuti Angkasa. Hingga tak sengaja hidungnya tertabrak punggung milik cowok itu karena berhenti secara tiba-tiba.

"Lo ngapain ngikut gue?" sarkas Angkasa.

"Ya mau ikut kamu lah, Sa. Masa iya aku harus di sini sendiri, nanti kalau kamu gak balik lagi gimana, kalau aku tiba-tiba ilang gimana? Lag ipula aku juga mau liat gimana kondisi apartemen calon pacar aku kok."

"Ngimpi!" Angkasa melanjutkan langkahnya dan tak memedulikan ocehan Bianca.

"Nggak papa, Sa. Mungkin sekarang emang mimpi dulu, bisa aja ke depannya jadi kenyataan kan," ujar Bianca diakhiri dengan kekehan.

"Up to you!"

"Angkasa Angkasa! Kamu kapan putus sama Raya?"

Bianca yang tadinya tersenyum seketika menciut saat Angkasa menatapnya tajam.

"Hehe canda kok, Sa, canda."

Tiba di depan apartemennya, Angkasa segera memasukkan kode password pintunya dengan Bianca yang setia mengikutinya dari belakang.

Bianca melihat sekelilingnya. "Jadi ini apartemen kamu, Sa. Luas juga ya, rapi lagi. Kamu tinggal di sini sendiri, Sa?"

"Hm."

"Mau aku temenin gak ke depannya nanti?" Bianca menaik-turunkan alisnya.

"Sorry, gak butuh!" Angkasa meninggalkan Bianca sendiri di ruang televisi.

ANGKASARAYA 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang