50| Memulai Kehidupan Baru

7.3K 560 549
                                    

🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

Kematian Shena membuat dirinya terpukul, bagaimanapun juga selama ini Shena telah merawatnya layaknya ibu kandungnya sendiri. Namun di sisi lain dia juga teramat sedih karena fakta yang baru saja ia dapat tadi perihal kakaknya –Rana yang ternyata sudah meninggal. Apalagi semua ini juga berhubungan dengan kakak Angkasa–Gibran.

Mengapa dunia sesempit ini?

Beberapa jam setelah Shena mengembuskan napas terakhirnya, proses pemakamannya segera diproses dengan cepat. Banyak relasi dari Haris datang untuk mengucapkan bela sungkawa atas kepergian istrinya itu.

Dan sore ini, Bianca juga ikut menemani ke tempat peristirahatan terakhir Shena. Sedari tadi air matanya berlinang membasahi pipinya. Matanya pun sudah sembab karena meratapi nasibnya yang buruk.

Dia sungguh tak tahan dengan semua ini. Dia ingin segera pergi dari tempat ini.

Angkasa yang sudah dihubunginya dari awal pun sama sekali tak ada jawaban. Entah apa yang terjadi pada cowok itu sehingga tidak menjawab panggilannya. Ia sendiri. Dia ingin mencurahkan semua keluh kesahnya pada seseorang. Dan ia menginginkan Angkasa berada di sisinya sekarang.

“Nak, Bianca...”

Bianca seketika menyeka air matanya. Ia memalingkan wajahnya saat pria paruh baya itu menghampirinya.

Haris mendekat ke tempat keberadaan Bianca. “Sayang, maafin Papa. Papa tahu, pasti Bianca benci sekarang sama Papa. Papa tahu, Bianca lagi sedih. Papa minta maaf sama Bianca. Tapi Papa mohon Bianca jangan gini ya? Bianca jangan tinggalin Papa.” Haris mencoba memeluk putrinya, namun segera ditepis oleh Bianca.

“Gak usah sentuh-sentuh Bianca, Pa. Bianca benci sama Papa. Bianca kecewa sama Papa! Kenapa Papa setega itu ha?! Kenapa?” Bianca menutup wajahnya seraya terisak.

Haris tak tega melihat anaknya rapuh. “Bianca, maafin Papa sayang.”

“Enggak! Bianca mau pergi dari Papa!” Bianca menyeka air matanya kasar dan menatap tajam Haris. “Bianca gak mau ketemu sama Papa lagi! Bianca kecewa.”

“Bianca! Bi! Kembali nak! Maafin Papa!” teriak Haris yang tak dipedulikan oleh Bianca.

Haris menatap sendu kepergian putrinya. Dia baru saja kehilangan istrinya, dan apa sekarang dirinya juga harus kehilangan putrinya itu karena kesalahannya sendiri?

Di sisi lain, Bianca baru saja menghentikan taksi. Ia belum tahu akan ke mana dia akan berlabuh.

Tadi sebelum prosesi pemakaman Shena, Bianca mendapat informasi lagi dari Sagara. Perihal mengapa dia bisa memiliki kakak, Rana. Jadi dulu, jauh-jauh hari sebelum kehadiran Bianca, Anita baru saja melahirkan seorang putri. Bukan dengan Haris, melainkan pria lain yang ia tidak ketahui. Rana dan Bianca hanya berjarak dua tahun saja. Bedanya Rana tetap tinggal dengan Anita, sedangkan Bianca dibuang ke panti asuhan. Entah apa yang dipikirkan oleh Anita sehingga setega itu memperlakukan kedua anaknya seperti itu.

ANGKASARAYA 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang