"Kuperhatikan kamu sedikit berubah ternyata benar kamu telah perlahan menjauh hingga aku tidak bisa menggapaimu lagi."
🍁
"Raya lo mau kemana?" tanya Jupiter saat melihat Raya yang sudah berpakaian rapi menuruni tangga.
"Gue mau keluar bentar, Ju," jawab Raya sembari mengikat rambutnya.
Jupiter berdiri di depan Raya, memegang kedua bahu saudara tirinya itu. Meneliti wajah Raya yang hari ini tampak kacau, mata agak sembab, bibir pucat. Sepertinya Raya benar-benar terpukul akan kepergian ayah mereka yang secara tiba-tiba kemarin."Tapi Ra kondisi lo masih kaya gini, muka lo juga pucet gitu. Di rumah aja ya. Gue takut lo kenapa-kenapa nanti di jalan."
Raya tersenyum tipis, bibirnya yang biasanya tampak merah muda kini terlihat pucat. "Lo tenang aja, Ju. Gue gak papa kok, gue harus pergi sekarang. Ada yang mau gue pastiin."
Jupiter mengerutkan keningnya. "Penting banget? Gue anterin ya," ucap Jupiter yang mendapati gelengan dari Raya. "Gak usah, Ju. Gue udah pesen taksi tadi."
Jupiter menghela napasnya. "Ya udah kalo itu mau lo, tapi inget jangan lama-lama."
"Iya, Ju. Gue pergi bentar kok."
Raya kemudian memasuki taksi yang dipesannya tadi melalui online. Di dalam, ia hanya terdiam sembari melihat ke arah luar kaca mobil. Dirinya teringat akan sosok ayahnya kembali. Semuanya terjadi secara tiba-tiba begitu saja, padahal baru beberapa hari yang lalu ayahnya masih bercanda gurau dengannya. Namun sekarang semuanya telah berubah, ayah dan ibu kandungnya terlebih dahulu meninggalkannya di dunia yang sangat kejam ini.
Tak terasa air matanya meluruh begitu saja. Ia tidak tahu bagaimana ke depannya nanti. Walaupun dirinya masih mempunyai Andini sebagai ibu tirinya yang memperlakukan dirinya layaknya anak kandung sendiri, tapi tetap saja terasa berbeda.
"Angkasa mau ke mana?" tanya Bianca mendongak saat Angkasa beranjak dari duduknya. Kedua orang itu sekarang tengah berada di salah satu cafe.
"Gue mau ke toilet bentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL OF ANGKASARAYA, DAPAT DIBACA TERPISAH] Hari kelulusan telah terlewati, kini Angkasa dan Raya meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu universitas swasta. Keseharian masa kuliah ternyata terasa lebih berat dari yang...