Kalau ada typo ingetin ya freen.
Spam love birunya dulu yuu 💙💙
🍁
"Bang," ucap Leo membuka suaranya. Malam ini kedua kakak beradik itu berada di ruang tengah sembari menonton acara televisi dengan ditemani beberapa camilan.
“Hm?" balas Elang memakan camilannya di tangan.
"Lo tadi kenapa bisa jalan sama Raya? Lo beneran suka sama dia?"
Elang memicingkan matanya, meletakkan camilan tadi ke meja lalu menoleh pada Leo. “Emang kenapa kalo gue suka? Gak boleh?”
“Ya... Gue cuma tanya.”
Elang terkekeh. "Lo cemburu ya. Haha, tenang aja, Le. Lo itu adek gue, gak mungkin gue nikung lo. Lagi pula dia juga sukanya sama lo bukan gue. Ya walaupun gue masih ada rasa sama dia tapi gak papa deh gue ikhlas, kalau orang itu lo. Gue tau lo orangnya gimana, jadi gue bisa tenang. Daripada dia balik sama mantannya itu kan."
Leo menyandarkan punggungnya ke sofa. "Baguslah kalo gitu. Jangan ambil Raya ya bang, dia punya gue."
“Dih punya gue, gaya lu Le Le. Emang kalian udah jadian?” cibir Elang.
“Belum officially sih. Secepatnya. Ya intinya jangan ambil dia dari gue ya?” pinta Leo pada Elang.
Elang berdecak. “Iya iya. Gak bakalan gue ambil dah Raya lo. Gue gak sejahat itu kali, Le.”
“Makasih bang, saingan gue gak jadi nambah,” jedanya. “Kasian banget abang gue jadi sadboy, sabar ya bang. Cewek banyak kok,” ujar Leo dengan wajah tanpa dosanya, menepuk-nepuk bahu Elang.
Elang memukul lengan Leo diiringi tawa. "Bangsat ya lo. Lo seneng gue nyesek njir. Kenapa juga harus lo sih Le orang yang dia suka? Kenapa harus adek gue sendiri coba?”
Leo menoleh pada Elang. “Oh jadi lo gak ikhlas nih gue sama Raya? Lo gak rela Raya buat adek lo sendiri?”
“Ya Allah Le, ikhlas gue mah. Ikhlaass banget. Ambil dah sono.”
Mereka pun saling berpandangan dan berakhir tertawa bersama. Di sela-sela tawanya Elang melihat adiknya yang tampak bahagia. Walaupun ada rasa sesak menyelimuti hatinya saat ini, tapi ia berusaha tak menampakkan semua itu. Jika dengan cara ini kedua orang yang disayangnya itu bahagia, ia akan berusaha merelakannya.
“Eh tapi Le.” Elang menghentikan tawanya.
“Hm?”
“Jangan pernah sakiti dia ya. Jaga dia. Awas aja kalo gue liat dia nangis gara-gara lo, gue tonjok lo. Gue ambil dia dari lo.”
“Iya bang iya. Gue juga gak mungkin nyakitin dia kali, gue cinta banget sama dia.”
“Idih bucin banget nih satu orang.” Elang menoyor kepala Leo yang sekarang asyik meminum minuman kalengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL OF ANGKASARAYA, DAPAT DIBACA TERPISAH] Hari kelulusan telah terlewati, kini Angkasa dan Raya meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu universitas swasta. Keseharian masa kuliah ternyata terasa lebih berat dari yang...