🍂
"Sayang, percayalah padaku. Aku tidak akan pernah mengkhianatimu, karena aku sangat mencintaimu."
~Raya Cattleya
🍂
Sejak kejadian malam itu, hubungan antara Angkasa dan Raya sedikit merenggang. Tidak ada kata maaf terucap dari mereka. Keduanya sama-sama memiliki ego yang tinggi.
Raya kini tengah berada di sebuah taman di fakultasnya. Ia menopang dagu, memikirkan hubungannya dengan Angkasa yang tidak tahu ke mana arahnya.
Raya tidak sendiri, di sampingnya ada Pelangi yang menemani dengan laptop di depannya.
"Ra, ini gimana sih caranya?" tanya Pelangi dengan tatapannya yang tertuju pada tugas di laptop.
"Gue kurang paham nih sama yang ini. Lo tau nggak?"
"Ra?" Pelangi menoleh pada Raya yang tengah melamun.
"Ra."
"Raya!" Pelangi menepuk bahu Raya.
Raya terkesiap. "Eh i-iya kenapa, La?"
"Lo ada masalah? Gue tadi tanya ke lo, tapi lo malah ngelamun. Kenapa?" ujar Pelangi.
Raya menggeleng, senyum terpaksa. "Nggak kok, nggak papa. Lo tadi tanya apa? Ada yang gak paham? Mana coba gue liat."
"Nggak jadi." Pelangi menutup laptopnya kemudian menggeser posisinya menghadap Raya. "Lo bisa cerita sama gue kalau ada masalah, Ra. Kenapa? Cowok lo?"
Raya menghela napas, mengangguk pelan. Lalu menumpukan wajahnya di meja. "Gue gak tau harus gimana lagi. Gue sebenernya capek kaya gini terus. Tapi masalahnya gue masih sayang sama dia, gue gak mau kehilangan dia. Gue bingung."
"Kalau ada masalah diselesain baik-baik, Ra, selagi itu masih dalam batas wajar."
"Kalau misalnya lo emang udah gak tahan sama sikapnya dia, ya kenapa gak udahan aja. Emm maksud gue, bukannya gue nyuruh lo putus sama Angkasa ya, enggak gitu. Bukannya gimana-gimana ya, Ra, gue tuh sebagai temen lo walaupun kenal belum lama justru gue peduli dan khawatir sama hubungan lo, Ra."
Pelangi menjeda ucapannya.
"Lo pernah bilang katanya hubungan lo sama Angkasa sering gak baik dari SMA. Kenapa lo sebetah itu Ra pertahanin hubungan lo selama ini? I mean, di sini gue gak menyalahkan salah satu dari kalian berdua. But, lo tau gak sih, gue yang liat gini aja kek ngerasa hubungan lo itu lama kelamaan jadi toxic, Ra. Toxic relationship. Gue takut kalau lo yang bakalan sakit sendiri, Ra, kalau dari kalian berdua gak ada yang mau merubah sifat kalian sendiri."
Raya mengangguk paham. "Iya gue tau, tapi masalahnya gak semudah itu buat ngelepasin dia gitu aja, La. Gue masih cinta sama dia, dari dulu. Gue... gue masih tetep mau pertahanin hubungan ini, karena ya gue ngerasa suatu saat Angkasa bisa ngerubah sifatnya itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL OF ANGKASARAYA, DAPAT DIBACA TERPISAH] Hari kelulusan telah terlewati, kini Angkasa dan Raya meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu universitas swasta. Keseharian masa kuliah ternyata terasa lebih berat dari yang...