💖💖💖
Kelas hari ini telah selesai, Angkasa mengembuskan napas lega. Ia melirik jam di tangannya, masih siang. Ia mengambil ponselnya, memberi pesan pada Raya.
Angkasa
Ra kls km dah selesai?Cukup lama Angkasa menunggu, akhirnya Raya mengirimkan balasan.
Raya❤️
Belum Sa
Klo km mau pulang dlu gpp kok
Aku bisa naik ojek nntiAngkasa
Aku tggu aja yaRaya❤️
Gausah Sa, aku masih lama
Km pulang dulu ajaAngkasa
Gitu ya? Yaudah aku plng dlu ya Ra
Klo ada apa2 kabarin ajaRaya❤️
Siap komandan!Angkasa tersenyum tipis membaca balasan dari Raya. Ia menyampirkan tasnya ke bahu kanan. Lalu berjalan menuju ke parkiran.
Rasanya hari ini ia bisa kuliah dengan tenang. Ya, karena gadis yang biasanya selalu mengganggunya tak nampak hari ini. Entah ke mana perginya tapi bagus lah. Ia ingin ke depannya seperti ini saja. Bianca menjauh dari kehidupannya, dan Angkasa bisa bahagia dengan Raya.
Setelah melajukan motornya, cowok itu berniat untuk mampir ke salah satu minimarket. Dia ingin membeli camilan untuknya dan Raya sekaligus untuk anak-anak Universe. Cukup lama ia berada di minimarket tersebut karena antrean cukup panjang di kasir. Ia keluar dari tempat itu.
Namun, netranya tak sengaja melihat seseorang di seberang jalan. Angkasa memicingkan matanya, sepertinya ia mengenal gadis itu. Dari perawakannya pun jelas itu adalah Bianca. Tapi, kenapa dia berjalan sendirian seperti itu di sini. Hari ini dia juga tidak kuliah. Bianca juga masih memakai piyama yang hanya dibalut dengan cardigan saja.
Lalu kenapa dia terlihat lemas seperti itu? Mungkinkah dia sakit?
Angkasa menggelengkan kepalanya. Kenapa dia harus memikirkan Bianca? Lebih baik dia pulang sekarang. Masalah Bianca itu tidak penting baginya.
Baru saja ingin menyalakan mesin motornya, tiba-tiba ada suara riuh dari belakang mengatakan jika ada seseorang yang pingsan.
Angkasa melotot. Astaga! Ternyata orang yang pingsan itu Bianca. Pikirannya menyuruhnya untuk tak memedulikan hal itu, tapi hati nuraninya menyuruhnya untuk menolong Bianca. Bagaimanapun juga Bianca adalah temannya, walaupun ia sering kesal pada gadis itu, tapi sesama manusia harus saling membantu, kan?
Baiklah. Angkasa berlari menuju kerumunan itu. Ia meninggalkan belanjaannya dan motornya begitu saja.
"Permisi." Angkasa menyelinap ke kerumunan itu.
"Bianca!" Angkasa memangku kepala Bianca di lengannya. Ia menepuk-nepuk pipi Bianca. Tapi sama sekali tidak ada tanggapan, nampak sekali wajah Bianca yang pucat. Badannya juga terasa panas. Sepertinya gadis ini sedang demam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASARAYA 2 [END]
Teen Fiction[SEQUEL OF ANGKASARAYA, DAPAT DIBACA TERPISAH] Hari kelulusan telah terlewati, kini Angkasa dan Raya meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di salah satu universitas swasta. Keseharian masa kuliah ternyata terasa lebih berat dari yang...