10| Club

5.1K 436 87
                                    

"Iya, Sa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, Sa... yang."

🍁🍁🍁

Entah karena saking frustrasinya atau bagaimana hingga bisa menyebabkan seorang Angkasa mengunjungi tempat yang udah lama ia tinggalkan ini –club. Dulu terakhir kali dia datang ke tempat ini, saat dia berada dalam masalah dan tidak tahu harus melampiaskannya di mana, alhasil berakhirlah dia dengan mabuk-mabukan. Namun, untung saja saat itu ada Bima yang membantunya pulang dan sekarang, entahlah bagaimana nasibnya nanti.

Malam ini Angkasa memakai jaket hitamnya yang dipadukan dengan celana jeans. Saat memasuki club, banyak wanita di sana yang memperhatikan wajah tampannya dengan tatapan memangsa.

Tentu saja Angkasa mengabaikan mereka semua, karena memang dari awal tujuan dia ke sini bukan untuk melampiaskan napsu, melainkan ingin mencari suasana baru agar ia bisa melupakan masalahnya sejenak.

Masalah hubungannya dengan Raya yang entah mau dibawa ke mana nantinya, karena semakin ke sini ia merasa hubungan semakin merenggang dan banyak sekali mengalami masalah.

Angkasa segera mencari tempat yang kosong, ditemani dengan segelas cola yang ia pesan tadi. Dia menumpukan tangannya di meja, pandangannya lurus ke depan. Ia memijat pelipisnya, bingung. Tak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Angkasa sangat mencintai Raya, dan  ia tidak mau kehilangan gadis itu untuk kesekian kalianya. Ia tidak mau ada kata perpisahan di antara mereka.

Angkasa akui, memang kekurangannya ada pada dirinya sendiri. Ia tidak bisa mengontrol emosinya. Dia ingin berubah, tapi nyatanya tidak semudah itu untuk dilakukan. Dan pada akhirnya Raya yang menanggung sakitnya. Ia sebenarnya tak tega setiap melihat gadisnya itu menangis terlebih lagi Raya menangis tepat di depan kedua matanya. Karena lelah menghadapi sikapnya selama ini, tapi ia juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

Pikirannya seketika buyar karena ada wanita dengan pakaian minim duduk di depannya.

"Hai ganteng, sendirian aja nih? Mau ditemenin gak? Atau kamu mau minum ini?" ucap wanita itu dengan mengangkat segelas minuman berisi vodka.

Angkasa bergidik ngeri melihatnya. "Sorry, gue gak minum alkohol, lebih baik lo pergi aja."

"Yakin? Cobain dikit aja deh ganteng, enak loh. Nih." Wanita itu menyodorkan minumannya tepat di depan wajah Angkasa.

Angkasa menghela napas kasar. "Gue bilang nggak ya nggak. Tuli lo?!" Sudah habis kesabaran Angkasa menghadapi wanita itu, ia tak peduli jika wanita itu lebih tua darinya atau tidak. Salah sendiri wanita itu mengusik dirinya.

Wanita itu berdecak lalu beranjak dari duduknya. "Ya udah sih kalau nggak mau btw, gue gak tuli kali. Ganteng-ganteng kok nyebelin. Ah payah!"

ANGKASARAYA 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang