39| Kematian

6.1K 507 233
                                    

Kalau ada typo ingetin yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ada typo ingetin yah..

🍁

Raya baru saja membersihkan kamar tidur, setelah ini rencananya ia akan maraton drama Korea setelah beberapa hari yang lalu berpusing ria mengerjakan berbagai laporan praktikum, kuis dadakan, maupun tugas dari dosen.

"Fyuh..." Ia menghela napas lega. Kedua tangannya menumpu pada pinggangnya, netranya menatap ke seluruh penjuru ruangan kamar. "Akhirnya ini kamar udah nggak kaya kapal pecah lagi."

Lantas kakinya bergerak menuju nakas, mengambil air putih yang tadi sudah ia siapkan. Ia duduk di atas ranjang lalu meneguknya hingga tandas. Setelah itu ia mandi agar keringat yang menempel pada dirinya bisa segera hilang.

Tidak membutuhkan waktu lama, lima belas menit kemudian ia keluar dari kamar mandi lengkap dengan baju yang sudah diganti.

"Saatnya nonton drama Korea..." ucapnya disertai kekehan kecil. Raya menekan tombol power, sepersekian detik laptop tersebut menyala menampilkan tampilan jendela berwarna biru.

Ia menonton drakor yang sedang trending akhir-akhir ini, itu loh drama yang penuh dengan lika liku kehidupan dan plot twist yang sangat mengejutkan. Apalagi kalau bukan, misteri griya tawang alias penthouse.

Dirinya ikut emosi saat melihat adegan di mana tokoh baik selalu saja mendapat masalah, dirudung dan dibully. Rasa-rasanya ia ingin masuk ke dalam drama tersebut lalu menembaki satu demi satu pemeran jahatnya.

Di saat sedang fokus-fokusnya, ponsel yang berada di samping dirinya berbunyi lalu menyala pertanda ada notifikasi pesan yang masuk. Ia mengabaikan notifikasi tersebut, paling-paling hanya dari operator pikir Raya.

Namun, selang satu menit ponselnya berbunyi lagi. Karena kepo mau tidak mau ia meraih benda pipih tersebut lalu melihat siapa gerangan yang mengiriminya pesan.

Keningnya berkerut kala melihat nomor tidak dikenal tersebut. "Siapa ya?" gumamnya.

Jari jempolnya mengklik layar ponsel lalu terbukalah box massage itu. Seketika matanya membola, refleks tangan kirinya menutup mulutnya.

"Ang- Angkasa sama Bianca?" Jantungnya menjadi berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Telapak tangannya berkeringat.

Tidak! Ini tidak mungkin. Angkasa tidak mungkin menghianatinya dan malah bertunangan dengan Bianca. Ini pasti editan, ini tidak benar. Raya menyangkal dengan pemikiran seperti itu.

Lagi-lagi ia melihat foto dan pesan yang dirim oleh orang yang tidak dikenal tersebut.

085756234xxx

085756234xxx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANGKASARAYA 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang