Aku berjalan di art exibition sampai di akhir ruangan pameran.Dan menemukan sebuah lukisan yang menarik.
"Ini yang aku cari."
Lalu aku mengeluarkan handphone dari tas selempangku.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku seraya menyapa.
"Hai."
Aku tersentak kaget.
Siapa dia? Laki-laki ini, datang dengan memakai kaos putih yang baggy dan celana ripped jeans warna biru terang.
Tidak terlihat seperti seseorang yang suka seni.
"Maaf, tapi kamu tidak diperbolehkan memotret lukisan ini," ujarnya.
"Oh maaf," sahutku.
Padahal sayang sekali, aku sudah jauh-jauh pergi dari rumahku ke daerah ini demi melihat lukisan ini.
Dengan kecewa aku mengembalikan handphone ku ke tas selempang.
"Terima kasih sudah mengingatkan,"
Lalu aku mulai beranjak dari tempatku tapi tertahan karena laki-laki ini masih melanjutkan pembicaraan.
"Lukisan di ruangan ini tidak dapat di foto karena ini ruangan eksklusif."
Aku mengangguk mengerti.
"Kamu suka dengan lukisan Caspar David Friedrich?" Tanya nya lagi.
Mataku berbinar ketika dia menyebutkan bias pelukisku.
"Iya, menurutku dia sangat keren!" ujarku dengan intonasi yang tinggi.
Laki-laki itu menunjukan wajah terkejut tetapi sekaligus senang.
Rupanya aku terlalu girang.
"Menurutku lukisan itu cukup klasik dan gambar yang dia lukis selalu penuh dengan cerita. Contohnya seperti lukisan yang ini," ujarku melihat lukisan Caspar David Friedrich dengan judulnya
Woman at Window
"Lukisan ini menurutku sangat menggambarkan khasnya David, yaitu Ruckenfigur." Timpal laki-laki itu, melihat lukisan itu berjalan sambil mensejajarkan posisinya denganku.
"Dalam lukisan ini terlihat kalau perempuan itu menunggu di jendela. Apa yang dia lihat?" tanyanya lagi
"Dalam kisah aslinya, perempuan ini adalah istri dari David yang sedang melihat pemandangan di luar studio David. Tapi aku punya intepretasinya sendiri." Ucapku
"Dia sedang menunggu untuk hal hebat terjadi di hidupnya." Lanjutku seraya melihat wajahnya.
Ketika aku melihat wajahnya, dia juga tengah melihat wajahku.
Untuk beberapa saat kita bertatapan.
Sial, ternyata dia cukup tampan.
Aku langsung memalingkan wajahku dan diikuti oleh dia.
Sepertinya dia merasakan hal yang sama.
Dia langsung berbalik dan mengajak berjabat tangan.
"Namaku y / n," ucapnya.
aku menoleh kaget dan menerima jabatannya.
"Aku Kang Hyewon," ucapku.
"Hyewonssi" jawabnya sambil melafalkan namaku.
"Kamu sendirian datang kesini?" tanyaku dan dia mengangguk.
"Oh, kita sama." ucapku tertawa yang juga dibalas dengan tawanya.
Lalu aku kembali bertanya.
"kamu bisa minta tolong foto aku?"
"Di sini?"
"Bukan diluar galeri."
Lalu dia langsung setuju tanpa ragu-ragu.
Aku tersenyum senang dan keluar menuju luar galeri diikuti y / n.
Sesampai di halaman luar galeri.
aku menunjuk sebuah statue besar.
"Foto aku di situ ya." ucapku dan mengeluarkan handphone dari tas selempangku.
Aku memberikan handphone ku padanya dan berpose di depan statue .
"1..2..3" hitungnya.
Setelah itu aku kembali dan melihat hasil foto yang dia ambil.
"Wah, bagus!" pujiku.
Dia tertawa malu.
"Makasih, kayaknya aku harus pulang dulu karena rumahku agak jauh dari sini," ucapku berpamitan dengannya dan mulai beranjak pergi.
Dia mulai menunjukan raut wajah panik dan menghentikanku.
"Hyewonssi, kamu mau bertemu lagi lain waktu?" tanya nya.
Aku selama beberapa saat terdiam dan berpikir.
Tentu saja aku mau.
Aku membuka kontak di handphone ku lalu memberikan itu padanya.
Aku mengangguk dengan senang hati.
Dia tersenyum senang dan memberikan nomor di handphone ku. Lalu aku langsung memberi pesan singkat ke y / n.
"Simpan nomorku ya."
Hyewon baru saja mengirim pesan singkat ke y / n.
Oh! Bukan! ternyata dia mengirim emoji.
Emoji dengan tulisan " Sampai jumpa lagi. "
Ruckenfigur: motif lukisan dimana lukisannya menggambarkan seseorang menghadap ke belakang atau punggungnya
foto cr oleh: picshyewon
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae is an Idol
FanfictionKang Hyewon member kedelapan IZONE dating sama Idol lain yang jauh lebih terkenal? Siapa dia? Siapa sosok misterius yang selalu mengsupport Hyewon selama karirnya sebagai Idol? Bagaimana hubungan mereka berlanjut dengan semua drama yang terjadi? P...