Y/N and Jjangmae

53 14 1
                                    

Setelah kejadian itu, hari-hariku berlalu seperti biasa di sekolah, tetapi yang membuat berbeda adalah entah kenapa Jjangmae dan aku menjadi dekat.

Kita tidak pernah mengobrol kalau saat kelas atau ketika jam sekolah. Tapi kita selalu pulang bareng, karena rumah kita hanya beda gang. Walaupun geng penindas itu tetap membully Jjangmae, tapi mereka sudah hampir tidak pernah lagi memukul Jjangmae seperti hari itu.

"Kenapa ya?" Tanya Jjangmae.

Aku menoleh kearahnya. "Bukan nya bagus seperti itu? Kamu sudah tidak pernah dipukuli lagi seperti waktu itu."

"Tapi mereka seperti berhenti begitu saja."

"Mungkin mereka merasa kamu sudah sekarat pas itu. Dan kalau mereka memukulimu lagi, kamu akan mati."

Jjangmae memasang wajah masam mendengar balasanku. "Aku tidak akan mati konyol tau!" Sahutnya.

Aku tidak mengindahkan jawaban nya dan tetap berjalan.

"Hey, ngomong-ngomong kamu sudah mengisi kertas cita-cita dari guru BK?" Tanya nya.

"Kamu masih nanya? Bukan nya sudah obvious?" Ucapku menaikkan bahu dan menunjukan gelagat, aku-ini-sudah-jelas-idol.

Jjangmae menatapku dengan kesal dan mengganti topik. "Kamu ini masih rookie, dan lagi kamu sepertinya tidak melewati masa trainee?"

"Aku ini melewati masa trainee, masa trainee ku dimulai ketika aku berumur 8 tahun."

Jjangmae menunjukan raut wajah kaget. "8 tahun? Bagaimana bisa?? Wahh kamu memang sudah mengalami hal berat, bahkan diumur 8 tahun."

"Ya...Aku memang trainee termuda di generasi ini."

"Kamu berada di agensi mana? Sepertinya tidak ada orang yang membicarakan agensimu disekolah."

"Aku berada di agensi JYS Entertaiment. Gaada orang yang membicarakan agensi itu, karena itu bukan agensi terkenal."

Jjangmae lalu menghafalkan nama agensi di mulutnya dan kita kembali mengobrol hal lain.

Hingga kita sampai di pertigaan blok, dimana kita akan berpisah.

"Sampai nanti" ucap Jjangmae.

Yang aku tidak tahu sebenarnya dia punya arti lain selain bertemu di sekolah.
———————————————————————------

Di JYS Entertaiment.

Aku datang ke ruang CEO, dan melihat ada seseorang yang aku kenal sedang menunggu di ruangan.

"Ian!" Sapaku dan memeluknya.

Aku dan Ian sebelum menjadi trainee sudah bersahabat, dan kami memang memiliki mimpi yang sama yaitu menjadi idol. Dan sekarang kita berdua menjadi rookie singer.

Tak lama setelah itu, CEO masuk ke ruangan dengan membawa 3 trainee yang mengikutinya di belakang. Ada apa nih?. Aku dan Ian menunduk ke pak CEO dan 3 trainee itu menyapa dan berdiri disamping kami.

"Kalian akan dibuat sebagai boyband!" serunya.

Sontak aku dan Ian kaget dan saling memandang. Boyband? Memang ini bukan hal yang asing untuk idol. Tapi ini cukup aneh untuk situasi kita berdua, karena awalnya kita di konsepkan sebagai soloist, bukan member boyband.

Ini tidak terduga.

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang