"Manja?" Tanyaku heran.
Y/n mengangguk, "Kamu sepertinya senang sekali aku gendong." Godanya.
Aku mencoba merewind memori aku tentang semalam. "Pada saat itu aku sedang mabuk tau! Semua orang juga akan seperti itu kalau sedang mabuk."
"Oh ya semuanya? Aku tidak pernah begitu."
Aku cemberut. "Sebagian besar orang, tapi bukan berarti mereka manja."
Y/n tertawa kecil. "Kukira manja itu bukanlah hal yang jelek. Kamu jadi ingin dianggap seperti apa? Seseorang yang mandiri?" Tanya nya.
"Mungkin."
Y/n membalas nya dengan tawa kecilnya.
"Sebenarnya aku hanya ingin meminta maaf karena kejadian kemarin dan mentraktirmu, tapi keadaan tidak memungkinan untuk begitu jadi aku belikan kamu bir saja." Ucapku lagi.
"Tapi aku tidak menyangka akan kerumahmu untuk hal sepele, tapi aku tidak punya pilihan." Lanjutku.
"Tidak apa-apa, memang kehidupan sebagai idol seperti itu. Selain ketemu dengan member, kamu juga kadang dating dirumah." Balasnya.
Dating? Apa maksudnya? Kenapa dia bilang begitu?
Y/n menyeringai. "Untuk yang sedang berpacaran."
Aku kembali meminum tehku. Dan aku kembali bertanya,
"Tadi selama perjalanan Jjangmaenim mengatakan sesuatu, soal pertemananmu dengan Jjangmae. Katanya kamu dulu satu sma dengan nya?" Tanyaku.
Y/n mengangguk. "Iya kami dulu satu sma."
Aku kembali bertanya dengan sedikit gugup,
"kudengar kamu dulu membully Jjangmae?"
Y/n menatapku dan lalu berdiri menaruh gelas wine nya yang kosong ke tempat cucian piring.
"Hmm...Iya bisa dibilang begitu." Jawabnya.
Lalu kembali duduk disampingku dan menatapku.
"Tapi, ceritanya sedikit panjang."
"Tak apa-apa akan aku dengarkan."
"Kamu tidak boleh memotong pembicaraanku sama sekali."
Aku mengangguk "okay."
Y/n tertawa. "Tidak aku hanya bercanda. Kamu boleh bertanya sepuasmu dan kapanpun."
———————————————————-
Cerita dimulai dengan y/n yang masih SMA dan bersekolah formal di suatu sekolah negeri. Y/n selalu datang ke sekolah telat, karena pada saat itu dia merupakan salah satu rookie singer yang namanya mulai dikenal orang-orang.
Dia selalu menjadi pusat perhatian sekolah, setiap dia datang pasti anak-anak selalu mengerumuni dia. Salah satunya adalah hari ini.
"Y/N! aku dengar kamu bertemu Ha Ji Won di show?" tanya seseorang tiba-tiba mendatangi mejaku.
Langsung orang-orang yang mengerumuniku sontak kagum mendengarnya.
"Bagaimana Ha Ji Won? Cantik ga aslinya? Aku suka banget drama nya Secret Garden." Timpal seseorang.
"Iya, aku ketemu dia dan bahkan kita sempat makan malam bareng." Ucapku pamer.
Dan lagi-lagi semua orang terkagum.
Tiba-tiba datang seseorang berkacamata hitam dan berambut mangkok. Ya rambutnya itu lho, siapa sih jaman sekarang yang pakai model kayak gitu?
Dia datang telat, sambil mengendong tas cokelatnya yang usang. Dan duduk di bangku belakang. Beberapa anak-anak cowok yang mengerumuniku mulai memisahkan diri dan menuju ke arah dia.
"Hoi! Jjangmae! Darimana saja kau sobat?" Ucap salah seorang siswa laki-laki yang memakai pakaian sekolah tapi berantakan.
Dia datang merangkulnya dan duduk di meja nya. Diikuti oleh teman-teman segeng nya.
Ya memang sudah tidak asing, orang-orang ini termasuk penindas disekolahku. Bahkan aku tidak mau cari ribut, dan merasa beruntung terselamatkan karena popularitasku.
"Mana makananku?" Tanya nya.
Dengan dingin Jjangmae menjawab. "Maaf, tapi hari ini aku sedang tidak ada uang."
Laki-laki itu sontak memukul belakang kepala Jjangmae.
"Tidak ada yang peduli dengan alasanmu." Balasnya.
Aku yang melihatnya dari kejauhan langsung mengalihkan pandanganku dan menjawab pertanyaan teman-teman yang lain.
Termasuk siswa perempuan yang sedikit "gatal".
"Y/N, hari ini kosong ga? Kita kan satu kelompok biologi, kita harus diskusi soal tugasnya." Ucap seseorang siswa perempuan.
Lalu salah seorang siswa laki-laki menyahutinya.
"Oi Bora! Yang satu kelompok kan ga cuman y/n! Ada kita yang lain juga!" Ucapnya protes.
Tapi dia tidak mengindahkan dan semakin mendekat ke arahku dan kali ini dia melingkarkan tanganya nya ke lenganku seraya berkata.
"Nanti nilai kamu C lho~" ucapnya dengan aegyo.
Aku tersenyum ke arah Bora dan melepas pegangan tangan nya. "Maaf Bora, tapi mungkin kamu bisa diskusi sama kelompok yang lain dulu, dan kabarin aku lewat message. Karena hari ini aku ada schedule untuk show."
Bora menampakan wajah kecewa. Tapi dia kembali menunjukan raut wajah yang senang dan berkata.
"Gapapa, asal y/n tidak menjauhi aku." Ucapnya yang entah kenapa semakin menempel ke aku.
Perlakuan Bora terhadapku membuat siswa perempuan lainya jengkel dan menatap sinis ke arahnya.
BRAK!
Tiba-tiba terdengar bunyi hantaman keras. Dan rupanya itu Jjangmae yang sedang di tendang oleh salah seorang siswa.
"TENDANGAN DRAGONBALL!" Teriaknya dan lalu tertawa.
"Kok bisa sih ada orang selemah ini? Apakah kamu pas lahir diberi makan sponge? Spongebob?" ledek salah seorang siswa yang berada disamping si penendang.
"Ahh...Dia lagi, kenapa sih tiap kali dia datang selalu ada kekerasan?" Tanya salah seorang siswa perempuan kesal dengan Jjangmae.
"Aku jijik sekali melihat wajahnya, aku muak." Ucap salah seorang siswa perempuan.
"Ahh, dasar menganggu pemandangan." Komentar Bora kesal.
Terkadang aku kasihan dengan Jjangmae, tapi itu bukan urusanku. Aku tidak mau mencari masalah dan hanya mau meningkatkan popularitasku dan tentunya mencari aman.
Photo by: ophrion
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae is an Idol
FanfictionKang Hyewon member kedelapan IZONE dating sama Idol lain yang jauh lebih terkenal? Siapa dia? Siapa sosok misterius yang selalu mengsupport Hyewon selama karirnya sebagai Idol? Bagaimana hubungan mereka berlanjut dengan semua drama yang terjadi? P...