Revenge

22 5 0
                                    

Akhirnya kita sampai di rumah Hyewon lagi.

"Lebih baik untuk kamu stay disini." Ucapku ke Soyeon.

"Kamu ingin meninggalkanku disini?"

Aku menghela nafas.

"Lalu, kamu mau turun dengan keadaan seperti itu?"

Soyeon melihat dirinya lalu terdiam.

"Kalau bukan karena orang itu...Sshibal."

"Soyeon, aku juga tidak aku turun kok. Hanya y/n saja yang menemui Hyewon-" ucap Jjangmae lalu dipotong oleh Soyeon.

"Aku tidak mau ditemani olehmu." Balasnya

Setelah mendengar itu Jjangmae merasa kesal. Dia mengelus-elus dadanya dan berkata ke arahku.

"Y/n, aku tidak tahu bagaimana kamu tahan dengannya. Tapi dia benar-benar luar biasa." Ucapnya dengan nada sarkas.

Aku menyeringai ke Jjangmae dan membuka pintu.

"Siapa yang tahan dengan nya?" Ucapku lalu keluar.

Setelah itu aku berjalan ke pagar rumah Hyewon.

Ini terasa agak awkward karena aku kembali lagi, tetapi dia harus tahu.

Hyewon kembali membukakan pintu untukku.

"Kenapa kamu kembali lagi? Apa ada yang ketinggalan?" Tanya nya panik

"Orangtuamu ada di rumah?"

"Aniya, mereka masih di luar. Kenapa?"

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

Melihat nadaku yang sedikit serius, Hyewon terlihat bingung dan menyuruhku masuk. Lalu dia menyuruhku untuk duduk di ruang tamu.

"Ada hal yang ingin aku bicarakan." Ucapku dengan serius.

Hyewon duduk di sampingku dan mendengarkan dengan seksama.

Beberapa menit kemudian..

"Kamu pergi ke perusahaan voting show supaya membiarkan mereka membocorkan informasi itu ke publik?! Wah!! Kamu adalah orang yang menyeramkan y/n!" Teriaknya seraya terkejut tetapi juga takjub.

"Kamu akan lebih kaget mendengarkan keseluruhan ceritanya. Bahkan Jjangmae pun turun tangan."

Hyewon menggeleng-geleng kepala.

"Tapi...Apa yang membuatmu melakukan ini? Maksudku kamu bilang, awalnya karena Jjangmae adalah fans dari Yuri di produce 48. Tapi memang kamu benar-benar melakukan ini semua untuk Jjangmae?"

Aku meliriknya.

"Kamu benar-benar tidak tahu?"

Hyewon menggeleng kepalanya.

"Aniya."

Setelah itu aku mengalihkan pandanganku dan menjauh dari pandangan penasaran Hyewon.

"Kalau itu, kamu harus memikirkan nya sendiri."

Dan Hyewon semakin bingung dengan jawabanku yang ambigu.

———————————————————————

Sementara itu di dalam mobil.

"Apakah kamu tuli? Aku tidak mau ditemani olehmu." Ucap Soyeon ketus.

"Siapa yang menemanimu? Y/n dan Hyewon perlu waktu untuk saling mengobrol dulu. Baru aku akan masuk." Ucapku

Soyeon sedikit tertawa mendengar balasanku.

"Emang kamu siapa? Sidekick nya? Kenapa harus menunggu y/n?"

"Apakah kamu tidak bisa melihat situasi?"

"Kamu memberi mereka tambahan waktu untuk mereka berpacaran, meanwhile PD Kim sedang menikmati masa runaway dia sebagai buronan."

"Bisa-bisanya kamu masih memikirkan kemajuan hubungan mereka di situasi seperti ini." Lanjutnya kesal.

Kata-kata Soyeon lagi-lagi membuatku skakmat dan entah kenapa aku merasa dimarahi olehnya.

"Kenapa kamu diam?" Tanya nya

"Aku terlalu capek untuk menanggapimu." Balasku.

Lalu Soyeon membuka jendela mobil dan merongoh saku bajunya. Dia mengeluarkan sebungkus rokok.

"Apakah kamu punya korek?" Tanya nya

Aku lalu mencari di jok mobil. Dan menemukan sebuah pemantik api berwarna hitam.

"Apa y/n masih merokok?" Tanya nya seraya mengambil pemantik itu dari tanganku. Dia mulai mengeluarkan sebatang rokok dan memasukkanya ke mulutnya.

"Sudah tidak lagi."

"Dia dahulu punya 2 addiction. Yaitu minum dan merokok...Mengapa dia berhenti?"

"Alasan kesehatan. Dia kan perokok berat. Dan lagi, tidak pantas juga seorang idol punya kebiasaan merokok, itu mungkin akan ditangkap sebagai hal yang negatif untuk netizen."

Soyeon mulai menyalakan pemantik dan asap mulai muncul dari bibirnya.

"Kamu mau?" Tanya Soyeon kembali dan memberikanku sebungkus rokok.

"Aku tidak merokok."

Soyeon sedikit tertawa.

"Haha. Terlihat dari penampilanmu. Kenapa kamu harus sama persis dengan imagemu?"

————————————————————

Jpret!

Seseorang dengan kamera besar memotret ketika y/n dan Hyewon saling bertemu di depan rumah Hyewon. Dengan tersenyum dia mengecek hasil fotonya dan berkata.

"Akhirnya aku mendapatkanya."

Photo by: Pinterest

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang