Sudah seminggu semenjak kepulangan boyband Unknown tapi, y/n sama sekali tidak menghubungiku. Aku tahu dia sangat sibuk, tapi apakah dia benar-benar tidak punya waktu bahkan untuk menjawab message ku?Aku membuka chat y/n dan isi chat dipenuhi dengan bubble chat ku.
Y/n aku harap tour mu berjalan dengan baik dan sukses ya.
Y/n aku dengar kamu sudah kembali ke Korea, selamat ya, aku dengar tourmu memecahkan rekor sebagai tour Asia dengan grossing tour tertinggi.
Y/n maaf menganggu sepertinya aku meninggalkan sesuatu dirumahmu.
Y/n apa kabar? Aku dengar unknown lagi-lagi memecahkan rekor, selamat ya.
Karena kesal, aku melempar handphone ke lantai yang beralaskan carpet. Untungnya lantai nya beralaskan carpet, jadi handphone ku tidak rusak begitu aku melemparnya.
Sakura yang berada disampingku terkejut melihat ada sesuatu yang terlempar melintas dihadapan nya.
"Ada apa Hyewon?" tanya nya.
"Ah tidak apa-apa aku cuman kesal. Aku kalah game." ucapku berbohong.
Sakura lalu mendekatiku dan menepuk pundakku.
"Aku kaget tiba-tiba kamu melempar handphone mu. Sudah tidak usah dipikirkan, Jangan lupa besok kita harus shooting MV." ucapnya.
"Baik Unnie." ucapku tersenyum ke Sakura.
Awas saja kamu y/n, kalau kamu kembali atau tiba-tiba kamu chat aku. Aku tidak akan membalasmu.
--------------------------------------------------------
Sudah seminggu semenjak berakhirnya tour dan akhirnya pekerjaanku selesai.
Aku lagi-lagi melemparkan diriku ke kasur dan meminum bir. Ini sudah kaleng keempat yang aku minum. Aku memang memiliki toleransı alkohol yang tinggi, jadi aku baru merasa mabuk sekarang.
"Ahhh...Memang bir itu enak diminum setelah kerja." ucapku menikmati bir.
Lalu aku menatap sebuah keranjang belanjaan yang aku beli di Amerika beberapa waktu yang lalu. Aku tersenyum dan tertawa kecil.
"Buat siapa itu? Oh..ya, aku tahu. Hyewon...Hyewonssi..Hyewon."
Aku melihat handphone yang tergeletak di lantai.
Jari-jemariku berusaha mengambil handphone itu tanpa merubah posisiku yang sedang bersantai. Wajahku memerah karena mabuk dan tersenyum.
lalu aku menaruh bir di meja samping tempat tidur dan menelefon seseorang.
Setelah beberapa saat, wajahku berubah menjadi kecewa.
Orang yang kutelfon tidak menjawab.
"Weo? Kenapa dia tidak menjawab? Apakah aku terlihat semudah itu??" ucapku dengan aegyo.
Terus aku kembali tersenyum. "Ya, aku memang semudah itu hahahaha, aku akan menelefon dia lagi." ucapnya
lalu aku kembali menelefon orang itu.
------------------------------------------------------------
Aku sama sekali tidak bisa tidur.
Gara-gara seseorang ini terus menghubungiku, mataku sama sekali tidak terpejam padahal ini sudah tengah malam. Dan besok aku ada shooting MV.
Aku dengan kesal menatap layar handphone. Dan bunyi dering handphone sama sekali tidak berhenti. Orang ini sungguh sangat berusaha menelefonku.
Akhirnya aku bangun dari ranjangku dan menjawab telfonnya.
"Berhenti menelefonku!" teriakku
"Weo? Emang kamu ga kangen denganku?" tanya nya
"Jadi kamu kangen denganku?"
"Aniya. Tapi tidak kusangka, jadi daritadi kamu sengaja mengabaikan telfonku? Apakah kamu tahu seberapa banyak orang-orang diluar sana yang ingin mendapat kesempatan ini?"
"Tidak, aku tidak mau kesempatan itu. Kalau memang tidak ada hal lain yang mau kamu bicarakan ya sudah. Aku tutup." ucapku mau menutup telfon nya.
"Tunggu dulu!" sahutnya.
"Kamu sekarang sedang jual mahal denganku? Kamu belajar hal itu darimana? Kamu tidak perlu begitu denganku." ucapnya
"Kenapa hanya hal buruk yang kamu pelajari?" ucapnya lagi tapi kupotong.
"Berhenti mengomeliku. Emang kamu siapa? Orangtuaku?" Protesku.
Belum sempat aku melanjutkan pembicaraan,
Tiba-tiba seseorang mengebel di pintu dorm.Aku membuka pintu dorm dan rupanya itu managernim.
"Kamu mendapat kiriman dari seseorang. Apakah ini dari orangtuamu?" Tanya managernim.
Aku terkejut lalu mengambil kiriman itu. Orangtuaku? Kapan? Mereka tidak bilang apapun.
"Katakan pada orangtuamu, jangan mengirim hal seperti ini di dorm. Kita punya aturan yang ketat soal pengiriman barang." Ucap managernim lalu pergi.
Dorm ini memang sedikit ketat terutama untuk urusan antar mengantar. Karena bisa saja seorang sasaeng atau orang yang berniat jahat mengirim paket yang berisi hal tidak mengenakan. Hal ini sudah biasa terjadi ketika kamu menjadi idol.
"Sepertinya kiriman nya sudah sampai." ucapnya tiba-tiba.
"Ini kamu yang mengirim?" Tanyaku
"Pakailah, kamu pasti akan terlihat cantik."
Aku membuka paket itu dan menerima dress warna coral yang cantik. Ini warna favoritku...Tunggu.
"Jjangmaenim cerita ke kamu ya, kalau aku suka warna coral?" tanyaku
"Ketahuan ya? ahahaha. Jjangmae emang mulutnya ember."
Aku mengeluarkan dress itu dan merentangkan nya. Dress ini sangat cantik, sampai tidak kusangka y/n ternyata pintar memilih pakaian perempuan.
"Makasih ya." ucapku
"Sepertinya kamu sudah ga marah lagi."
"Maaf ya aku baru bisa menghubungimu sekarang." ucap nya lagi.
Aku terdiam.
"Ya, dimaafkan." Ucapku kembali dingin.
"Kenapa kamu membalasnya dengan nada dingin lagi sih?" Protes nya.
Photo by: Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae is an Idol
FanfictionKang Hyewon member kedelapan IZONE dating sama Idol lain yang jauh lebih terkenal? Siapa dia? Siapa sosok misterius yang selalu mengsupport Hyewon selama karirnya sebagai Idol? Bagaimana hubungan mereka berlanjut dengan semua drama yang terjadi? P...