Pagi nya aku keluar dari kamar dan menuju ruang makan.Aku melihat meja makan dengan takjub, karena tidak seperti biasanya ibu menyiapkan makanan full set seperti ini terutama untuk sarapan.
Mataku membelakak begitupula dengan adek yang juga baru keluar kamar.
"Wah! Apa nih?! Hidangan untuk wang??" Gurau adikku.
"Bu! Banyak sekali! Apa kita bisa ngabisin ini semua?" Sahutku.
"Kalau ada kemauan pasti bisa." Balas ibu dengan tenang seraya menyiapkan meja.
"Wah, y/n benar-benar diperlakukan seperti wang disini...Mungkin di rumah ini kasta nya sama dengan raja Sukjong!" Sahut adek.
"Heh! Berhenti bercanda! Kamu bantuin ibu nyiapin meja dan Hyewon coba kamu ajak y/n untuk sarapan bareng." Perintah ibu
"Gimana kalau aku membantu ibu dan adek aja yang manggil?" Usulku.
Setelah itu tiba-tiba suasana hening, lalu ibu dan adek menatapku. Mata adikku berbinar-binar begitu mendengar usulanku tapi tidak dengan ibu.
"Aku pikir kalian dekat. Apa yang terjadi? Kalian berantem?" Tanya ibu
Adik menoleh ke arahku "Jinja?" Tanya nya.
"Aniya,...Ya sudah aku ke kamar tamu ya." Ucapku langsung mengiyakan perintah ibu dan menaiki tangga ke atas.
Padahal aku ingin menghindari dia.
Sesampai di depan pintu kamar tamu aku menarik nafas dalam-dalam dan mengetuk.
Setelah beberapa menit aku mengetuk, aku kunjung tidak mendapat jawaban. Akhirnya karena kelamaan, aku langsung memutar knob pintu dan pintu terbuka.
Ternyata y/n masih tertidur lelap.
Dia masih memakai pakaian tadi malam yaitu turtle neck berwarna hitam.
Adek ga memberi dia baju ganti atau bagaimana ya?
Dia tertidur meringkuk seraya memeluk bantal dengan setengah badan nya tertutupi selimut berbahan tebal berwarna merah terang.
Dan itu adalah selimut ternorak yang pernah aku lihat dan yang ada di rumah ini.
Akhirnya aku hendak menutup pintu lagi tapi tiba-tiba aku berubah pikiran.
Mungkin ini kesempatan langka melihat y/n tidur.
Jadi aku mendekati ranjang nya dan melihat y/n tertidur dari jarak yang dekat.
Aku berjongkok didepan nya yang membuat wajahku dan wajahnya saling berhadapan. Dan mengeluarkan ponselku.
Aku harus mengabadikan momen ini.
Aku mencoba menahan tawa bukan karena wajahnya yang aib tapi lucu saja aku memotret dia yang tertidur.
Ketika aku hendak memencet tombol potret, tiba-tiba mata y/n terbuka.
"AAA!" Teriakku
Dan ponselku jatuh begitu saja di lantai.
Aku langsung melihat ponselku yang terjatuh dan mengambilnya lalu menjauh dari nya.
Y/n yang baru terbangun langsung merenggangkan tubuhnya dan bangun dari kasur. Dia duduk di kasur seraya mengucek-ucek matanya.
"Pagi" ucapnya
"Ibuku mengajak kamu untuk sarapan bareng. Kalau mau cepatlah turun." Ucapku salah tingkah
Langsung aku berjalan cepat keluar dan menutup pintu kamar.
Aku berdiri sejenak didepan pintu sebelum aku turun.
Jantungku hampir copot barusan.
Aku langsung menuruni tangga dengan cepat.
"Kenapa lama sekali sih diatas?" Tanya adikku kesal.
Ibu dan adik sudah mendahuluiku makan ternyata. Mereka berdua sudah nyaman duduk di meja makan.
"Dia tadi masih tidur, tapi sekarang dia akan turun." Ucapku menarik kursi dan duduk.
"Kamu membangunkan nya?" Tanya ibu
Aku menggeleng kepala.
"Dia bangun begitu aku masuk."
Tak lama y/n turun dari tangga.
"Nak, ayuk silahkan makan." Ucap Ibu dengan ramah dan langsung mengambilkan piring untuk y/n
"Kanshamida eomeonim." Ucapnya lalu mengambil piring tersebut
"Mau diambilkan lauknya?" Tanya ibu lagi
Y/n menggeleng kepala "Saya ambil sendiri saja."
Dan dia duduk di sampingku. Dengan dingin aku sempat meliriknya dan langsung bertanya ke ibu.
"Ngomong-ngomong ayah kemana?" Tanyaku
"Ayah lagi di kebun, katanya dia ingin segera memetik stroberi." Balasnya
"Bukankah dia memetik untuk y/n?" Tanyaku melirik ke arahnya
Dan y/n menatapku dan langsung berkata,
"Ah, tidak usah repot-repot. Ini saja sudah lebih dari cukup." Ucapnya
"Aniya y/n. Kalau begitu, bagaimana kalau kalian bantu ayah sehabis makan?" Usul Ibu
"Aku tidak bisa, aku ada hal yang harus aku kerjakan." Ucap adik
"Maksudmu game?" Tanyaku sambil menatap sinis ke arahnya
"Aniya, nuna! Aku habis ini harus pergi bertemu teman-temanku. Aku sudah keburu janji dengan mereka."
"Jangan katakan ke mereka kalau dirumahmu ada y/n ya." Ucap Ibu
"Lalu bagaimana kalau kamu sama Hyewon aja? Ibu pikir itu cukup kok."
"Saya tidak keberatan emoenim." Ucap y/n langsung mengiyakan.
Aku menghela nafas, awalnya aku ingin menolak tapi pasti ibu menyuruhku untuk menemani dia nanti.
"Araseo. Nanti aku kesana." Ucapku lanjut makan.
Photo by: hyemhyemu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae is an Idol
FanfictionKang Hyewon member kedelapan IZONE dating sama Idol lain yang jauh lebih terkenal? Siapa dia? Siapa sosok misterius yang selalu mengsupport Hyewon selama karirnya sebagai Idol? Bagaimana hubungan mereka berlanjut dengan semua drama yang terjadi? P...