Girls Drama

214 59 4
                                    


Usai pengumuman individual ranking kemarin, Hyewon mendapat ranking ke 25th setelah awalnya berada di rangking 44th.

Karena kejadian tersebut, dia menjadi salah satu hot topic diantara kontestan lain yang lolos.

"Aku ga percaya itu dia bisa lolos." ucap seseorang,

"Maksudku rangking dia ga setinggi itu, dan bahkan menurutku dia tidak se charming itu di stage." ucap seseorang lagi.

"Tapi dia cantik" timpal seseorang.

"Masih banyak yang lebih cantik daripada dia." Balas seseorang.

Aku sedang beres-beres untuk berpindah tempat di dorm, hampir tidak jadi mau keluar dari kamar.

Karena mendengar perkataan tersebut dari balik pintu.

Lalu Yuri merangkulku "Gapapa." jawabnya.

Dan Yuri membuka pintu kamar. Segerombolan kontestan tadi yang membicarakan aku, langsung terkejut dan pergi.

"Dasar pengecut." ucap Yuri kesal.

"Makasih" ucapku.

Yuri tersenyum. "Aku senang kita lolos."

Aku mengangguk dan tiba-tiba Naya berlari dari koridor dan memelukku. Aku membalas pelukan nya.

"Jujur, aku hampir mengira kita bakal berpisah." Ucap Naya

"Aku juga." jawabku.

"Kalian melupakan aku?" tanya Yuri.

Lalu kita melihat Yuri dan kami berpelukan bertiga dengan sedikit isak tangis didalamnya.

Challenge selanjutnya dalam show ini adalah kami diharuskan memilih apakah kita vokal/rap atau dance.

Dan di babak ini, aku dan Yuri berada di tim yang sama karena kita memilih lagu yang sama, "Don't know you" dari penyanyi Heize.

——————————————————————————-

"Kamu tidak tahu apa yang mau kamu tulis untuk rap?" tanya salah satu member di timku.

Aku tersenyum putus asa dan bilang, "Tidak tahu."

Dan dia kembali bertanya, "Tidak ada yang terlintas dipikiranmu?"

Aku mengeleng kepala.

Dan karena sedang dikejar waktu, dia kembali fokus dengan lirik rap nya dan mulai latihan.

Aku begitu frustasi dan pergi ke toilet dan mulai menangis. Yuri yang sedang latihan vokal, izin juga ke toilet dan menyusulku.

"Hyewon, kamu gapapa?" tanya nya panik.

Aku melihat Yuri dan mulai kembali mengelap tangisku. "Gapapa." jawabku.

Yuri menghampiriku yang sedang terpojok di sudut toilet dan melihat secarik kertas kosong.

disisi lain.

Setelah selesai dengan semua jadwal hari ini, aku naik ke mobil agensi dibarengi dengan Jjangmae.

Jjangmae memberiku segelas kopi.

"Jam berapa sekarang ini?" tanyaku.

"Jam 2 malam." jawab Jjangmae.

Setelah aku menyeruput segelas kopi, aku baru sadar akan sesuatu.

"Lalu kenapa kamu memberi kopi alih-alih obat tidur?" tanyaku kesal.

Orang ini, sudah tahu bahwa jadwal besok akan lebih padat, tapi dia malah memberiku kopi.

"Sejak kapan kamu minum obat tidur? kamu kan kebo." balas Jjangmae.

"Itu hanya perumpamaan." Balasku.

"Tidak ada perumpamaan memakai obat tidur." balasnya lagi.

Aku menatap kesal Jjangmae.

"Kamu mau berantem?" ucapku kesal sambil menggulung lengan.

Jjangmae menatapku dengan sedikit takut lalu mulai membuka laptop.

"Pembalasan. Itu pembalasan karena kamu tiba-tiba menyuruhku untuk jadi penonton bayaran di produce 48." jawabnya.

"Kamu tahu? aku hampir terkena masalah karena tiba-tiba meminta tombol voting, padahal penonton disitu sudah registrasi dulu." lanjutnya lagi.

"Bukan nya kamu suka dengan produce 48? kamu seharusnya bersyukur, aku memberi kesempatan ke kamu untuk voting langsung." jawabku lagi.

Jjangmae menatapku dengan wajah tidak percaya.

"Aku tidak paham kenapa orang-orang banyak menyebutmu sebagai idaman para wanita." Balasnya lagi.

Aku tersenyum sombong. "Oh, jelas."

Lalu Jjangmae tidak mengindahkan aku dan menonton produce 48. Aku melirik ke apa yang dia tonton.

Aku melihat wajah Jjangmae, dia senyum-senyum sendiri melihat mereka.

"Yeayy! Yuri lolos!" teriak Jjangmae bahagia.

"Itu bukan nya dari grup F yang kemarin?" tanyaku.

"Iya! And my baby were there!" ujar Jjangmae bahagia.

Dan tak lama aku melihat Hyewon lolos. Aku tersenyum senang. Tapi Jjangmae malah melihatku dengan tatapan jijik.

"Aku tidak pernah melihat senyuman sok tulusmu itu."

Senyumku pudar begitu melihat Jjangmae dan mendengar komen itu.

"Diam kamu." ucapku kesal.

Lalu tiba-tiba Jjangmae mengpause video. "Kamu suka Yuri?! Tidak akan kuperbolehkan!" teriak Jjangmae kesal.

Aku menghela nafas capek dan mulai rebahan.

"Kamu suka Yuri ya?? Kamu menyuruhku untuk ngevote group F dan lagi kamu inget sama dia dan tadi kamu barusan baru tersenyum seperti itu!" Ucap Jjangmae curiga.

"Aishh..." ucapku.

"Bener kan?" tanya Jjangmae.

"Sudah sana lanjut nonton, aku mau istirahat." jawabku.

Jjangmae kembali menonton produce 48 sambil berkata, "mencurigakan."

-------------------------------------------------------

Usai performance, kami saling berpelukan. Dan semua tim memujiku.

"Hyewon, Good job!" ucap seseorang.

"Hyewon, kamu keren banget!" ucap seseorang.

Aku sangat senang menerima semua pujian itu setelah struggles yang telah aku lewati. Dan aku melihat Yuri yang sedang tersenyum bangga dan memelukku.

Lagi-lagi aku mengucapkan terima kasih ke Yuri karena sudah menemani aku di semua proses itu.

Dan sesuai arahan staff, kami kembali ke ruangan untuk melihat hasil voting kita. Dan group kami lolos! Kami berteriak girang dan merasa bersyukur.

Setelah itu sekembalinya aku ke dorm.

Aku mendapat messages dari y/n.

"Maaf, aku baru bisa contact kamu sekarang. Aku melihat semuanya, selamat ya Hyewonssi. Penampilan kamu keren" ucap y/n.

"Dan kamu terlihat cantik." ucapnya lagi.

Aku hampir berteriak girang dan melompat di atas kasur.

Cerita ini hanyalah fiksi belaka dan tidak nyata. Apabila ada kesamaan nama atau kejadian hanyalah kebetulan semata. Cerita ini memang didasari oleh acara korea, "Produce 48" tapi dikemas lagi dengan imajinasi penulis. Jadi mohon dimengerti bahwa ini semua tidak nyata dan tidak melabelkan siapapun.
photo by:@peachyaobin

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang