Ketika aku keluar dari dorm, sudah ada mobil alphard hitam menunggu didepan. Aku menutup pintu dorm dan mendekati mobil itu.
Kaca mobil itu terbuka dan aku bisa melihat wajah Jjangmaenim,
"Masuklah" ucapnya.
Aku masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang belakang.
"Sudah lama ya, terakhir kita bertemu ketika kamu masih di produce 48." Ucapnya.
"Iya, betul."
Sejujurnya situasi sedikit awkward karena kita memang tidak begitu dekat. Aku tidak tahu harus ngomong apa.
"Jjangmaenim sudah berapa lama bekerja dengan y/n?" Tanyaku
"Hmm...Sudah berapa lama ya? Mungkin kira-kira dari awal debut sampai sekarang, sudah 15 tahun?" Jawabnya.
"Tapi aku mengenal y/n jauh sebelum debut. Kita dulu satu SMA." Lanjutnya.
"Ooh, pantas sekali y/n sepertinya sangat percaya sama Jjangmaenim." Balasku.
Jjangmae tertawa dan membalas, "Iya betul...Tapi dulu aku dan y/n bukanlah teman dekat atau se geng, dulu aku adalah anak yang dibully y/n selama sekolah."
"Dulu y/n itu pembully?" Tanyaku.
Jjangmae tertawa dan membalas, "Kamu kalau mau tahu lebih banyak, coba tanya y/n langsung."
Aku jadi penasaran, seperti apa masa lalu y/n dan Jjangmaenim?
"Sejujurnya aku sangat sedih pas Yuri tereliminasi, karena aku merasa dia tidak pantas untuk kalah...Kamu teman dekatnya bukan? Aku mendengarnya dari staff di show itu dulu." Ucapnya lagi.
Aku mengangguk. Dan ya, aku juga sedih Yuri tereliminasi, menurutku dia pantas untuk debut.
"Kamu masih contactan dengan Yuri?" Tanya nya.
Aku menggeleng dan bilang, "Ga, semenjak show selesai aku belum ada waktu untuk bertemu dengan member yang tereliminasi dan bahkan bertemu keluargaku sendiri..."
Bahkan kalau pun aku mendapat hari kosong, aku hanya bisa chat dengan keluargaku. Karena kalau aku ketahuan pergi jauh dari dorm atau ketempat umum, aku bisa mendapat sanksi tegas dari agensi.
——————————————————-
Sesampai ditempat tujuan...
Tunggu...Aku melihat sebuah keanehan, lokasi didepanku ini bukan rumah tapi gedung mewah!
"Y/n tinggal di penthouse?" Tanyaku.
Y/n mengangguk, "Iya dia kaya." Balasnya.
Jjangmaenim menyetir mobil menuju basement gedung dan memarkirkan mobilnya di parkiran khusus. Aku keluar dari mobil dan Jjangmaenim menyuruhku naik ke lift.
"Kamu kalau naik lift ini, langsung menuju penthouse nya y/n." Ucap Jjangmaenim.
Aku pikir Jjangmaenim akan ikutan masuk ke penthouse tapi dia bilang, dia tidak mau berurusan lagi dengan y/n. Akhirnya hanya aku yang naik ke lift.
Aku menunggu sambil memegang pegagangan berwarna emas. Lift nya mewah, klasik, dan berwarna cokelat. Bahkan liftnya sendiri dialasi beludru merah.
Aku menghentakan kakiku sambil menunggu.
Tapi, kenapa aku gugup sekali?
Pintu lift terbuka. Ketika aku sampai, aku disambut dengan living room putih dengan banyak lukisan berjejer di dinding dan lorong. Aku melihat dengan semangat karena aku mengenal banyak lukisan-lukisan ini, dan aku tahu ini adalah lukisan yang langka.
"Wahh..." ucapku melihat-lihat.
"Ooh, kamu sudah datang. Kukira tadi siapa yang naik lift." Balasnya.
Aku melihat kebelakang dan itu y/n. Dia memakai turtleneck hitam dengan celana jeans. Juga memakai aksesoris di tanganya seperti gelang dan cincin. Dia datang menujuku sambil memegang segelas wine.
"Apa kamu selalu kelihatan seperti itu dirumah?" Tanyaku heran melihat y/n begitu rapi.
"Ooh bukan..Tadi member Unknown disini dan kita live." Ucapnya. Lalu aku kembali menoleh melihat lukisan-lukisan itu.
"Sebenarnya lukisan nya masih banyak, tidak hanya disitu." Balasnya dan dia mengarahkan aku untuk berjalan bersamanya.
Ketika aku berjalan, ada sebuah fireplace besar berwarna hitam. Sepertinya ini fireplace terbesar yang pernah aku lihat dan terpampang lagi lukisan yang berjajar di dindingnya.
"Wahh, ini seperti museum." Ucapku
Y/n tertawa dan bilang, "ya....seperti itu memang konsepnya."
Dan disebrangnya ada sebuah balcony yang luas dengan pemandangan seluruh kota dan tanaman yang menghiasinya. Dan lalu ada ruangan lagi, tapi ini jauh lebih terkesan seperti kantor. Karena disitu ada meja kerja, sofa, dan pintu kaca yang memisahkan.
Tak jauh dari situ, ada meja makan besar dengan dapur yang sama besarnya dan dihiasi oleh marmer hitam. Juga lampu-lampu yang otomatis bergerak. Sehingga sangat cantik untuk dilihat.
"Kamu mau apa?" Tanya nya.
Dia menanyaiku sambil melihat counter dapurnya dan bilang, "ada kopi,teh,jus, dan..." ucapnya lalu membuka kulkas.
"Bir." Ucapnya lagi.
"Kamu mau minum bir lagi?" ledek y/n
Aku menggeleng kepala dan dia menyeringai.
"Hmm...aku ingin teh." Ucapku.
"Teh apa? Aku punya beberapa varian rasa disini," ucap y/n.
Aku berjalan mendekatinya dan melihat-lihat varian teh nya. "Yang ini." Ucapku lalu memberikan ke y/n.
"Okay." Ucapnya dan membuatkanku teh. Aku duduk di meja sambil melihatnya.
"Apa kamu biasanya suka mengajak perempuan ke penthousemu?" Tanyaku.
"Kalau maksud kamu perempuan itu adalah ibuku dan kakak perempuanku. Mungkin iya, aku suka mengajak perempuan ke penthouseku." Balasnya.
"Kamu punya kakak perempuan?" Tanyaku.
Y/n mengangguk dan duduk disampingku sambil memberiku teh. Aku mengambil tehnya dan meminum.
"Iya, kita beda 4 tahun. Dan dia seorang pelukis." Ucapnya.
"Rata-rata lukisan dirumah ini selain aku beli lewat kolektor, ada beberapanya lukisan kakakku." Lanjutnya lagi.
Aku mengangguk mengerti. Sekarang aku paham kenapa dia menyukai lukisan.
Kita duduk sambil bertatapan satu sama lain. Y/n meminum wine nya dan aku meminum teh nya. Entah kenapa, ini tidak terasa awkward sama sekali.
"Oh ya.." jawabku lalu menaruh teh di meja dan membuka backpack mini aku.
Aku memberikan sekantung bir ke y/n. "Ini untuk kemarin..." ucapku malu.
Y/n menerima nya dan bilang, "Terimakasih, akhirnya aku tidak perlu bayar untuk bir nya Lisa."
"Maaf, pasti aku sangat merepotkan." Ucapku.
"Ya.... Kamu ketika mabuk, menjadi manja." Balasnya.
Lagi-lagi, dia membuat jantungku berdegup kencang.
Photo by: Kang Hyewon Pics
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae is an Idol
FanfictionKang Hyewon member kedelapan IZONE dating sama Idol lain yang jauh lebih terkenal? Siapa dia? Siapa sosok misterius yang selalu mengsupport Hyewon selama karirnya sebagai Idol? Bagaimana hubungan mereka berlanjut dengan semua drama yang terjadi? P...