Covered Crime

39 10 4
                                    


Sehari sebelum penyekapan asisten produser.

Di ruangan kerja PD Kim.

Setelah dia selesai mengecek beberapa dokumen, dia mengambil telfon kantor dan menghubungi seseorang.

"Bisakah kamu keruangan saya sebentar?"

"Baik PD Kim." balasnya

Tak lama asisten produser masuk ke ruangan PD Kim.

Setelah dia masuk, PD Kim sempat menatap asisten nya dengan ragu. Walaupun setelah itu, dia langsung beralih pandang ke sebuah cangkir di meja nya.

PD Kim menawari dia sebuah minuman.

"Minumlah dulu, ada yang ingin aku bahas denganmu."

Asisten produser itu dengan tanpa kecurigaan mengambil secangkir kopi dan duduk di sofa.

Dia menyeruput kopi itu.

PD Kim melihat dia menyeruput kopi, lalu memencet remote untuk menutup gorden.

"Ada yang ingin saya bahas tentang kalkulasi show." ucap nya.

Asisten itu menyeruput kopi seraya mendengarkan dengan seksama.

"Saya ingin eliminasi trainee diganti menjadi dia untuk episode mendatang. Dan katakan pada crew camera untuk menfokuskan kameranya ke Lee Dong Wook setiap kali dia tampil."

Tapi kata-katanya terhenti karena asisten produser menunjukan raut wajah yang tidak mengenakan.

"Ada apa?" tanya nya.

"Ini...Saya merasa pusing tiba-tiba." ucapnya.

Dia hendak menaruh kopi nya ke meja, tapi dia  malah tak sengaja menjatuhkan cangkir dan pecah.

Kini dia memegangi kepalanya dengan kesakitan.

PD Kim menatapnya lalu mematikan CCTV di ruangan nya. Lalu dia berdiri dan mengintip keluar ruangan melalui gorden dan mematikan CCTV disekitaran nya.

Ruangan sudah kosong dan tidak ada pengawai lain selain asisten produser dan PD Kim.

Tak lama suara erangan kesakitan itu menghilang dan dia pingsan.

PD Kim membenarkan posisi nya dan mengangkat dia ke sebuah troli barang yang sudah dipersiapkan dari tadi.

Tiba-tiba handphone asisten itu terjatuh.

Setelah menaruhnya di troli barang, PD Kim  menutup dia dengan kain hitam dan mengambil handphone itu.

PD Kim melihat beberapa notifikasi aneh muncul,

Seriusan itu? Sketchy banget. Padahal itu show besar, kok bisa ada kesalahan kalkulasi sih?

Iya woi! aku juga ngitung itu hasil voting, tapi kok hasilnya ada yang salah. Tapi karena kesalahan nya kecil, ga banyak orang-orang notice.

Ada beberapa trainee yang harusnya gugur tapi malah jadi lolos?....Bisa aja sengaja ga sih?

Maksudmu voting nya dimanipulasi?

Entah, tapi make sense kan ya?

Hey! Hati-hati kalau komen, nanti bisa dituntut lho!

PD Kim menatapnya dengan kecurigaan lalu mengambil salah satu jarinya untuk fingerprint di handphone nya.

Handphone terbuka dan muncul sebuah forum.

PD Kim capture isi forum tersebut dan dia menghapus forum itu.

Setelah itu dia mengecek hal-hal lain dengan seksama.

Dan tiba di tugas terakhirnya, yaitu dia menghapus file asli manipulasi lewat draft di handphone tersebut.

------------------------------------------------------------

Di lokasi shooting produce X 101

Aku dan tim konsumsi lainya sedang mengambil makanan dari truk diluar studio.

"Jjangmae, kamu sudah dengar?" tanya salah satu tim konsumsi disampingku.

"Dengar apa?" tanyaku balik sambil mengoper box makanan ke temanku.

"Asisten produser yang kita temui saat briefing kemarin, itu merupakan asisten produser yang baru. Asisten produser yang lama katanya mengundurkan diri tiba-tiba ditengah show." ucapnya.

"Jinja? Pantas saja. Tapi kenapa mengundurkan diri tiba-tiba begitu?" tanyaku.

Dia membalas dengan menaikkan bahunya.

"Mana kutahu."

Asisten produser tiba-tiba mengundurkan diri? Itu aneh.

Setelah selesai mengambil box makanan, kita mendorong troli yang berisi makanan itu ke studio.

Di dalam studio sudah ada seseorang berdiri menunggu.

"Sudah selesai? Pastikan jumlahnya tepat." ucapnya lalu dia menatapku dengan tajam.

Dia adalah asisten produser yang kemarin.

"Jangan sampai ada kesalahan." Ucapnya lagi.

Lalu dia pergi.

"Sepertinya dia menargetkanmu." bisik salah satu tim konsumsi di sampingku.

Aku membalasnya dengan anggukan.

Lalu kita kembali berjalan di studio sambil mendorong troli.

Setelah selesai mendistribusi semua makanan ke crew, aku mendapat break selama 30 menit sebelum nanti kembali membagikan makanan.

Selama break tersebut, semua tim konsumsi sedang beristirahat di ruangan yang disediakan oleh studio.

Dan aku mulai beranjak ke pintu keluar dari ruangan itu.

"Mau kemana Jjangmae?" tanya salah seorang tim konsumsi.

"Aku ingin menelefon pacarku." balasku lalu membuka pintu dan keluar.

Setelah itu, aku mulai melihat sekeliling.

Sudah jelas kalau aku mau mendapatkan info soal voting, harus mendekati Control Room ruang studio. Tapi itu mustahil, terutama karena posisiku saat ini.

Sekarang aku bingung harus ngapain.

Tiba-tiba ditengah kebingunganku lewat seorang perempuan dengan rambut sebahu yang berwarna blonde.

Dia memakai topi hitam, kacamata hitam, t-shirt putih dan celana bahan yang longgar bergaris hitam dan kuning.

Aku mengernyitkan dahiku dan kaget.

Aku kenal dengan orang ini.

"Soyeon?" tanyaku.

Perempuan itu menoleh ke arahku dan juga terkejut.

Dia membuka kacamata hitamnya.

"Jjangmae? Jjangmae kan? Ngapain kamu disini?"
tanya nya dengan kaget.

"Y/n bakal jadi guest star disini? Dimana dia sekarang?" Tanya nya lagi.

Kini dia celingak celinguk ke arah belakang dan lalu mendorongku menjauh dari jalan nya.

"Disini?"

Dia hendak membuka ruangan tim konsumsi.

Aku menahan tangan Soyeon yang hendak membuka knob pintu dengan wajah panik.

"Kenapa?" tanya nya lagi melirikku dengan aneh.

"Aku disini bukan sebagai manager y/n....Aku disini sebagai tim konsumsi." ucapku dengan ragu.

Soyeon terkejut.

"Michiseo?!" sahutnya

Photo by: sakublog

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang