First Snow

45 11 0
                                    

Sesampainya di lobby hotel.

Aku keluar dari taksi mengenakan jaket berwarna krem,celana warna putih dan syal hitam.

Kacamataku berembun begitu aku keluar, karena suhu yang dingin. Lalu aku mengelap kacamata dengan bajuku.

"Dingin sekali."

Aku mengecek handphone dan ternyata suhu hari ini mencapai minus lima derajat.

"Pantas saja, rasanya aku mau mati."

Lalu aku berjalan masuk ke hotel.

Sesampai di lobi hotel, aku segera menelepon Hyewon.

Dia memberiku nomornya tadi siang.

Terdengar bunyi sambungan handphone ketika aku menelefon nya. Kurasa dia bukan tipe orang yang suka memakai ringtone.

"Yeobseyo? Hyewonssi?" tanyaku.

"Yeobseyo. Jjangmaenim sudah sampai? Tolong tunggu sebentar. Aku sedang keluar kamar hotel." balasnya lalu menutup telfon.

Setelah itu, aku duduk di sofa lobby dan membaca koran.

Beberapa menit kemudian, Hyewonssi datang menghampiriku.

"Annyeonghaseyo." ucapnya.

"Annyeonghaseyo." balasku.

Hyewonssi menghampiriku dengan sweater rajutan berwarna broken white dan celana denim serta boots cokelat dengan rambutnya yang di bun. Dia juga memakai masker putih supaya orang-orang tidak mengenali dia.

"Kita naik apa kesana?" tanya nya.

"Kita naik taksi, jadi kamu tidak perlu khawatir soal safety." balasku.

Hyewon mengangguk dan aku menelepon taksi tadi. Setelah itu kita keluar dari lobi hotel dan masuk ke mobil yang sudah menunggu di luar.

Kenapa aku bilang taksi di Jepang aman? Karena harganya relatif mahal dengan kualitas mobil yang bagus dan driver yang sudah bersertifikasi.

-------------------------------------------------------

Di kamar hotel suite di Seoul.

Tiba-tiba handphone PD Kim berdering.

"Jammkan." ucap PD Kim melepas bibirnya dari Soyeon dan mengambil handphone.

PD Kim menjawab panggilan.

Diam-diam Soyeon mengeluarkan handphone nya dari kantung bajunya dan memencet tombol merekam.

"Yeobseyo?...Iya pak, semua sudah disiapkan untuk acara tahun depan hanya tinggal pelaksanaan di lapangan."

PD Kim bergerak menjauh dari Soyeon.

"Semua request juga sudah dilaksanakan. Saya hanya tinggal mengabari agensi mereka besok."

Setelah beberapa menit bercakapan, dia mematikan telfon.

"Nugu?" tanya Soyeon.

"Atasan."

"Request apa itu?"

"Ooh, itu hanya permintaan-permintaan dari agensi kecil untuk show."

"Permintaan seperti apa?"

"Biasalah, seperti ingin trainee nya untuk berada di peringkat atas."

"Bukan nya peringkat show sesuai voting penonton?"

"Ya emang sesuai voting, tapi terkadang kita sedikit mengubah karena ada beberapa request dari agensi."

"Itu bukan nya manipulasi voting?"

"Ya...Bisa dibilang begitu."

"Apa kamu melakukan nya di show sebelumnya?"

"Hmm...Iya. Kadang kita harus melakukan nya untuk menaikkan rating permisa. Kalau peringkat voting terlalu mudah ditebak, maka kita bisa kehilangan penonton. Anggap saja seperti bisnis." Terang PD Kim.

—————————————————————————

"Sepertinya ini akan cocok." ucap Hyewonssi.

Dia menyentuh sebuah dress no shoulder berwarna biru muda.

Sekarang kita berada di salah satu toko baju di Jepang. Aku sengaja booking tempat ini karena takut ada pengunjung lain.

"Oh ya? Kalau begitu mungkin aku harus belikan ini untuk adikku." ucapku.

Aku kembali bertanya, "Kalau kamu, bakal memilih apa?"

Hyewon menoleh. "Jjangmaenim ingin membelikanku baju?"

"Aniya, aku hanya penasaran."

Hyewonssi tertawa.

"Kalau aku...Mungkin akan memilih coral dress ini." ucapnya menyentuh dress yang dia maksud.

"Coral warna kesukaanku." ucapnya lagi.

Photo by: tetehryuuuu

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang