"Soyeon!" teriak seseorang sambil melambai.
Aku melambai ke arahnya dan menghampiri mejanya.
Sekarang aku berada di kafe untuk bertemu salah satu temanku.
Aku duduk berhadapan dengan nya yang memakai blazer kuning,kemeja biru muda dan celana bahan biru tua.
Dia menyapaku sambil meminum teh yang sudah ada di meja.
"Tumben, kamu ngajak ketemuan ada masalah apa?" tanya nya.
"Ga ada apa-apa, cuman mau hangout aja. Ngomong-ngomong bagaimana kabarmu?" tanyaku.
"Baik. Akhir-akhir ini aku dapat tawaran kasus banyak, jadi aku dapat pemasukan yang lumayan." jawabnya lalu dia memangil salah satu waiter.
Waiter itu menghampiri kita dan bertanya, "Mau pesan apa?" tanya nya.
Lalu aku memesan satu coffee latte dan brownies. Setelah waiter itu pergi, aku kembali fokus dengan orang yang dihadapanku.
Aku melihat tas,pakaian dan sepatu yang dia kenakan.
"Aku bisa lihat itu. Dulu waktu pertama kali bertemu, kamu masih miskin. Itu semua bukan imitasi kan ya?" balasku.
Orang itu tertawa paksa. "Aku masih punya harga diri untuk tidak memakai barang palsu. Bagaimana dengan kamu? Gimana pekerjaanmu sebagai model?" tanya nya balik.
"Tidak buruk ataupun baik, semuanya hanya normal bagiku." balasku.
"Kamu emang dari dulu tidak pernah puas ya." ucapnya lalu kembali menyeruput teh nya.
Setelah itu aku menatap sekeliling kafe. "Ngomong-ngomong soal kasus, sepertinya kamu masih bekerja menjadi pengacara." jawabku.
"Dari dulu memang aku tetap menjadi pengacara." jawabnya.
"Aku punya pertanyaan, ini tentang manipulasi voting." ucapku.
"Manipulasi voting?" tanya nya.
"Itu adalah hal yang illegal kan ya?" tanyaku balik.
"Guremyo, bahkan pemilihan voting untuk ketua kelas saja, kalau kamu ketahuan memanipulasi voting, akan dikasih kosenkuensi oleh guru." ucapnya.
"Siapa yang melakukan? Siapa yang memanipulasi voting?" tanya nya lagi dengan lebih tajam.
"Aniya, ini soal rekan ku, katanya dia memergoki pacarnya memanipulasi voting di sebuah event besar. Dan akhirnya rekan aku merekam pembicaraan pacarnya itu, tapi...Setelah itu dia tidak tahu harus bagaimana." ucapku.
Dia berpikir sebentar lalu menjawab.
"Hmm...Temanmu sebaiknya tidak melapor. Karena kalau event besar, mungkin dengan bukti rekaman pembicaraan dia dengan pacarnya ga cukup." balasnya.
"Weo?" tanyaku.
"Itu karena pihak polisi bisa saja mengira itu rekayasa, dan ujung-ujungnya mungkin teman kamu bisa mendapat masalah karena dikira membuat laporan palsu. Apalagi kalau itu emang event besar, otomatis ada kemungkinan mereka juga punya orang dalam." jelasnya.
"Dan lalu bukti seperti apa yang harus dibutuhkan?" tanyaku.
"Bukti data asli tentang voting sebelum dimanipulasi dan setelah dimanipulasi. Tapi pasti itu sulit untuk posisi pacarnya...Ya mungkin saran terbaik yang bisa aku beri adalah lupakan saja dan jalani hidupmu dengan nyaman." balasnya.
--------------------------------------------------
"Yes! Peringkat rangking!" sahut Wonyoung.
Setelah jadwal kita di Jepang, kita kembali ke Korea dan sekarang kita berada di ruang tunggu VIP dan menonton Produce X 101 sama semua member.
Lee Dong Wook menunjukan wajah terkejut ketika dia ingin menyebutkan posisi rangking ke-10. "Wahh...Ini tidak terduga, skrip ini akurat kan ya?" tanya nya lagi tidak percaya.
Sontak semua kontestan menjadi penasaran, "Ada apa?" tanya salah seorang kontestan. Sambil menghela nafas, Lee Dong Wook melanjutkan. "Rangking trainee ini, telah menunjukan penurunan yang dramatis." komentar Lee Dong Wook.
Dan semua kontestan mulai merasa panik dan menatap satu sama lain. "Nugu?" tanya salah seorang kontestan.
"Aku takut." komentar salah seorang kontestan.
"Kontestan Kim Min Kyu dari Jelly Fish Entertaiment." ucapnya.
"Hah?!" teriak Chaeyeon kaget.
"Wah, bahkan sampai sekarang pun rangking masih tidak bisa terprediksi." komentar Jo Yuri.
"Min Kyu yaa~" ucap Yena dengan nada kasihan.
Min Kyu lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke stage.
"Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua national producers yang telah vote saya. Arti nama saya Min yaitu langit dan Kyu adalah bintang, saya akan bekerja keras untuk menjadi bintang bagi kalian semua. Terima kasih!" ucap Min Kyu membungkuk kepada para pemirsa.
"Trainee Kim Min Kyu? Saya melihat kamu mencoba untuk tidak menangis di episode minggu lalu. Apa kamu sebenarnya orang yang mudah menangis atau kamu menahan tangis karena program ini?" tanya Lee Dong Wook
"Saya menangis ketika saya harus, tapi saya pikir ini bukan moment yang tepat. Saya melihat diri saya menahan tangis belakangan ini." jawabnya.
"Tidak apa-apa untuk menahan tangis, tapi menangis bukanlah hal yang buruk. Kalau kamu berada di waktu yang susah, tidak apa-apa untuk menangis. Atau bersandar kepada orang lain, atau berbagi kesulitanmu. Kamu tidak seharusnya menahan ini sendirian." ucap Lee Dong Wook.
Min Kyu mengangguk mendengarkan kata-kata Lee Dong Wook seraya menahan tangis.
"Ne, kanshamida." ucap Min Kyu membungkuk ke arah Lee Dong Wook dan dia duduk di tempat peringkatnya.
"Berada di posisi ke-10 masih merupakan prestasi yang membanggakan. Kamu mungkin masih harus bekerja keras untuk menunjukan kepada permisa apa yang bisa kamu lakukan. Selamat!" ucap Lee Dong Wook.
"Ini sangat sedih, terutama melihat Min Kyu sepertinya menahan tangis." ucap Eunbi.
Aku mengangguk setuju, "Min Kyu mengingatkan aku kepada adikku. Dia juga tipe orang yang tidak suka menangis didepan umum." jawabku.
Photo by: Kang Hyewon Pics
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae is an Idol
FanfictionKang Hyewon member kedelapan IZONE dating sama Idol lain yang jauh lebih terkenal? Siapa dia? Siapa sosok misterius yang selalu mengsupport Hyewon selama karirnya sebagai Idol? Bagaimana hubungan mereka berlanjut dengan semua drama yang terjadi? P...