This Night

176 56 5
                                    


"Suara apa itu?" tanya seseorang.

Aku baru sadar kembali kalau aku lagi di dorm, dan berhenti. Dan ternyata yang terbangun adalah Yuri.

"Hyewon? Kamu ngapain tengah malam gini?" tanya nya.

Terus Yuri melihat handphone yang aku pegang.

"Kamu lagi chat seseorang? pacar?" tanya nya lagi.

Aku terdiam kaku. Yuri menatapku dengan wajah bingung. Aku melihat sekeliling dan para kontestan lain sudah tertidur.

Aku mulai berbisik,

"Iya." jawabku.

Yuri memasang wajah kaget.

"Wah, Daebak!"

"Kalian tetap berhubungan sampai sekarang? Ottoke? Itu pasti sulit." Ucapnya lagi.

Aku mengangguk. Lalu Yuri mulai berganti posisi untuk tidurnya.

"Udah sana, nikmati ke uwuan kamu. Aku gamau jadi nyamuk disini."

Aku tertawa kecil.

"Btw, Yuri kamu keren tadı. Kamu dapat posisi pertama diantara kita." ucapku.

Lalu Yuri berbalik lagi dan melihatku dari tempat tidurnya yang berhadapan denganku.

"Jadi, ini ada kemungkinan hari terakhir kita jadi roommate?" tanya nya sedih.

Sistematis di produce 48, apabila ada seeorang yang naik rank, otomatis dormnya pun pindah dan dengan fasilitas yang semakin mewah.

"Mungkin" jawabku sedih.

Yuri mulai berkaca-kaca.

"Janji ya Hyewon, apapun yang terjadi, kita harus tetap jadi good friends." ucapnya.

"Iya." jawabku.

dengan tersenyum Yuri lalu kembali tidur.

Singkat cerita setelah performance, walaupun aku mendapat banyak compliment, aku mendapat posisi ketiga dan Yuri mendapat posisi pertama diantara para tim ku sendiri.

Dan setelah itu, Yuri mendapat posisi pertama diantara semua kontestan di vokal/rap. Jadi aku termasuk kedua terendah diantara tim, awalnya aku berpikir aku bakal tidak ada penyesalan.

Tapi sekarang aku sedikit menyesal. Memang voting, sangat tidak bisa diprediksi. Aku kembali ke layar handphone dan membalas chat nya.

"Kamu belum tidur?" tanyaku.

"Belum. Kamu?" tanya y/n.

"Sama. " jawabku.

"Terima kasih atas pujian nya, it's really means a lot."  jawabku lagi.

"Sama-sama." ucapnya.

"Melihat usaha kerasmu di show itu, I hope you survive, Hyewonssi." ucapnya lagi.

"Terima kasih." ucapku.

"Maaf pas di exhibition, aku tidak mengenalimu. I should have called you, sunbaenim."

"Gapapa, lagi pula memang itu bukan di situasi formal kan? wajar saja...Dan sepertinya memang aku kurang terkenal." ucapnya.

Aku tertawa kecil. "Kamu sarkas?" tanyaku.

"Sarkas? Aniya..." jawabnya lagi.

"Sepertinya kamu sakit hati, karena aku tidak kenal kamu." jawabku,

"To be frank, aku emang sakit hati. Aku paling ga suka, ga di kenal sama perempuan cantik dan junior ku sendiri." ucapnya

"Oh, jadi aku termasuk perempuan cantik?" tanyaku.

"Aniya, kamu di golongan junior ku." ucapnya.

"Tapi kamu baru aja bilang aku cantik."

"Iya, di stage maksudnya." jawabnya.

Orang ini benar-benar.

"Hyewonssi, terlihat cantik di stage."ucapnya lagi.

"Sepertinya kamu ga perlu memanggilku Hyewonssi, bukankah kita sudah mulai dekat?" tanyaku.

"Really? Kalau kamu merasa seperti itu...Haruskah aku memanggilmu Hyewon?".

"Iya." jawabku.

"Then you should call me oppa." jawabnya.

Aku terkaget.

"Tidak mau." jawabku.

"I'm more older than you, in age and experience." ucapnya lagi.

"Aku tarik kata-kataku, aku memilih untuk dipanggil Hyewonssi aja." ucapku.

"Hahaha...Yaudah, Sunbaenim. Tapi aku tetap akan panggil kamu, Hyewon." ucapnya.

Aku terdiam sesaat. "Okay." jawabku.

Mungkin karena aku kecapean, aku tertidur while chattingan sama y/n.

"Hyewon?"

"Hyewon? Kamu tidur?"

"Okay. Good Night."

photo by: @Buymestarbucks

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang