La Vien Rose

59 12 0
                                    

Selesai shooting commercial, member Unknown beristirahat di makeup room.

"Minuman mereka beneran enak." ucap Ian sambil melepas pakaian nya.

"Iya hyung, menurutku itu nanti bakal laris di pasaran." balas Kevin yang sedang berganti sepatu.

"Ngomong-ngomong soal iklan, apa kita pernah tampil di salah satu brand minuman atau makanan yang ga enak?" tanyaku sambil meneguk minuman brand tersebut.

"Hyung lupa? Kita dulu pas debut pernah tampil di iklan brand XXX dan rasa ayam nya sangat memuakkan." balas Leo yang sedang duduk di sofa sambil main game di handphone nya.

"Ooh itu...Mereka sudah tutup kan ya?" tanyaku lagi.

"Lebih tepatnya mereka bangkrut hyung. Penjualan mereka sempat naik karena kita, tapi setelah beberapa bulan mereka rilis produk baru, penjualan turun dan mereka bangkrut." balas Kevin.

"Realita emang kadang menyakitkan ya." komentar Ian yang kini sedang mengambil baju di rak.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu dan langsung masuk ke makeup room.

Ian yang baru saja mengambil baju di rak, langsung buru-buru memakai baju ketika ada orang yang masuk.

Seorang perempuan masuk ke makeup room, dia berambut bob dan di bleach putih. Mengenakan jacket hitam, legging hitam plus sepatu hak boots hitam dengan bibirnya yang diwarnai lipstik merah.

Badan nya tinggi semampai dengan perawakan nya yang kurus.

Aku menoleh ke arah orang tersebut dan ekspresiku mengeras.

"Oraemaniyeyo, y/n." ucap perempuan itu tersenyum.

----------------------------------------------------------

Jjangmae datang keruangan makeup dengan terengah-engah. Dan mendapati atmosfir yang tidak menyenangkan.

Dia telat datang.

Y/N menatap perempuan itu  dengan tajam lalu berkata dengan nada yang dingin. "Kenapa kamu disini?" tanya nya.

"Pekerjaan. Shoot aku akan dimulai beberapa jam lagi."

"Bukan itu, kenapa kamu tahu kita disini?" tanya nya lagi.

"Leo, dia yang memberitahuku."

Y/n menatap tajam ke arah Leo.

Tunggu...Leo berteman dengan cewek ini?  Wah, tidak kusangka.

Dengan nada bersalah, Leo berkata, "Maaf, Hyung aku pikir kalian masih berhubungan." ucap Leo tidak berani menatapku dan y/n.

"Nuna, kenapa nuna disini? Aku pikir nuna ada pekerjaan." ucap Leo mencoba mengusir perempuan itu dengan lembut.

"Kenapa? Memang aku tidak boleh menyapa?" tanya nya.

"Ya menyapa boleh, tapi tidak di ruangan ini. Selain idol atau staff, orang biasa tidak boleh masuk keruangan ini." Timpal Ian.

Bagus Ian, Aku suka gayamu.

Perempuan itu menunjukan raut wajah tersinggung.

"Maaf, tapi saya adalah bagian dari project commercial ini, saya bukanlah orang biasa." balasnya.

Sudut mulut y/n terangkat. Dia menatap perempuan itu dengan tatapan tidak percaya.

Cewek ini masih saja.

"Sudah menyapa kan sekarang?" tanya y/n lagi.

"Nuna, ayo aku antar nuna keruangan nuna." ucap Leo yang akhirnya berdiri dan memegang bahu perempuan itu.

Harusnya kamu melakukan itu dari awal dia datang Leo.

"Tidak kusangka, pertemuanku bakal disambut seperti ini." ucap perempuan itu.

"Seharusnya kamu sudah tahu akan hal itu, Soyeon." balas y/n.

Ah iya, aku lupa namanya...Dari tadi aku hanya menyebut cewek itu.

Namanya Soyeon.

Mantan pacar y/n yang seorang model.

Lalu sambil sedikit ditarik Leo, dia pergi dari ruangan tersebut.

Y/n menghela nafas.

"Leo masih contactan dengan Soyeon?" tanya Ian tidak percaya.

Y/n mengangguk. "Bahkan setelah apa yang Soyeon lakukan ke kamu?" tanya Ian lagi.

Wah, y/n kamu hebat. Bagaimana bisa kamu diam saja pas tau maknae mu sendiri adalah teman dari mantan toxic mu?

"Tidak, dia hanya tidak berpihak kepada siapapun aja." ucap y/n.

"Iya hyung, Leo bukan tipikal orang yang mudah menjauhi orang." Timpal Kevin.

Ian berganti pandang dan menatap pintu keluar dimana Soyeon itu keluar tadi.

"Mau berapa cowok dia koleksi? Ada ya orang seperti itu, melihat laki-laki sebagai objek kesenangan semata." ucap Ian kesal.

Yup, kita semua di ruangan ini tidak mungkin lupa kalau y/n pernah berpacaran dengan Soyeon yang ternyata adalah seorang player

Bagaimana bisa dia begitu pada y/n?

———————————————————————

Usai commercial shoot, aku dan y/n  masuk ke dalam mobil untuk menuju set berikutnya.

"Maaf y/n, tadi aku mau mencegah Soyeon untuk masuk, tapi aku terlambat." ucapku sambil membuka Ipad untuk mengecek jadwal berikutnya.

Y/n menatapku. "Gapapa, andai kamu tidak telat pun. Dia akan tetap memaksa untuk masuk."

Lalu aku mematikan ipad dan menawari y/n donut

"Aku lagi diet." Tolaknya.

"Aku kasihan padamu y/n. Sepertinya semua yang terjadi di masa lalu mu akan selalu menghampirimu. Seperti scandal bullying yang pernah kamu alami." ucapku.

"Kamu masih ingat kan?" tanyaku lagi.

Y/n melihat pemandangan melalui kaca mobil dan menjawab, "Bagaimana aku bisa lupa, image ku hancur disitu."

"Gara-gara geng penindas SMA itu, mereka dengan seenaknya menyuruhmu foto bareng dan mengaku-ngaku bahwa kamu salah satu penindas. Untung saja, masih banyak orang-orang yang dulu satu sekolah denganmu yang tahu kamu sebenarnya bukan bagian dari mereka."

"Setelah dari scandal itu, para netizen mulai menghakimi kamu pas jadi judge di show."

"Lalu, tiba-tiba datang Soyeon, yang menggunakan kamu sebagai salah satu koleksinya."

Y/n menghela nafas, "Ya, tapi andai pun Soyeon dan aku bertemu seperti tadi, hal yang sama tidak mungkin terjadi." balasnya.

"Memang harusnya seperti itu. Aku lebih memilih Hyewon ketimbang Soyeon." ucapku.

"Kalau itu mah sudah jelas." balasnya.

Photo by: Ssmachi_Tae

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang